TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - KOMUNIKASI PRODUKTIF - HARI KE-13

by - April 09, 2019


Hari-13:

Pagi ini Kak Meira bangun seperti biasa, rebahan di karpet mendekati mama yang sedang screen time. Mama langsung peluk-peluk, cium ‘roket’ “ciuuuuuung…” cium lagi. “ciuuuuung”.. Meira paling senang kalo Mamanya cium roket. Yaitu mencium dengan ancang-ancang dan gerakan cepat seperti roket. Meira pun senyum-senyum… langsung saja karena moodnya bagus seperti ritual biasanya mama bertanya, “Kak… mama hari ini mama mau belajar di rumah sakit. Kak Meira hari ini sekolah ya.” Ucap mama dengan lembut. “Enggak.. mau sama mama.”mukanya langsung cemberut. “mau main di rumah sama mama.” katanya. “mau main apa?” mama bertanya. “main boneka, main dokter-dokteran.” “ya nanti mainnya siang ya.. Habis Kak Meira makan siang kita main boneka dan dokter-dokteran.” “Kan ga ada temennya…”balasnya. “makanya Kakak ke sekolah dulu. Kalo kak Meira di rumah temannya binatang. Kalo di sekolah ditemeni manusia. Kak Meira mau ditemeni binatang apa manusia?” “manusia.” Katanya. Sepertinya dia masih belum setuju. Mama coba bujuk lagi. “Rumah Sakit itu, banyak kuman! Kan banyak orang sakit kan.. Mama maunya Kak Meira aman. Mama  mau melindungi Kak Meira dari serangan kumaaan!!” mama bergaya seperti superhero. “Makanya Kak Meira hari ini berlindung di tempat yang aman dulu ya… di sekolah kak Meira olahraga syaat.. syaatt. Syaat… dikuatin itu makrofagnya.. jadi Kak Meira di sekolah dulu ya.. di tempat yang aman ya.. “ “iyaa.” Kak Meira akhirnya setuju. Dia senang dengan Makrofag si tentara tubuh yang melawan kuman. Jadinya mama mencari ide apa yang dia senangi untuk mendapatkan perhatiannya.

Meira memang tampaknya sedang tidak mau sekolah, setiap mama gali alasannya karena mau sama mama. Tetapi saya belum bisa setiap saat bersamanya. Saya harus mencari solusi bagaimana biar psikologis Meira tetap terjaga karena akhir-akhir ini dia sering tantrum. Saya sadari ada perbedaan pola asuh antara di sekolah dan kami di rumah. Saya sudah membicarakan hal tersebut dengan guru. Semoga ke depannya saya bisa menemukan solusi terbaik.

***
           Ketika makan malam bersama, Meira mengeluarkan kulit udang yang dikunyahnya dan ingin meletakkannya di piring mama. “ini untuk mama.” katanya. Saya pindahkan sisa kulit udang tadi ke bekas piring lainnya. “di sini aja kak..” baru saja mama mengalihkan pandangan ke Meira, mama kaget dia udah melepehkan semua daging udang yang dikunyahnya dan sudah jatuh berceceran ke lantai. “Kak.. itu lantainya kotor. Nanti kita bersihkan ya..” ajak mama. “uuuhh…” dia masih menolak. Mama biarkan dia menyelesaikan makannya terlebih dahulu. Setelah itu, mama mengambil tissue dan membagi menjadi dua lembar. Mama memberi satu helai pada Meira dan jongkok di dekat sisa udang di lantai. Meira pun mengikuti.  “kak… kakak mau rumahnya bersih dan rapi atau mau kotor dan berantakan?” tanya mama. “mau bersih.” Katanya. Ternyata ada seekor semut datang. “tuh kak.. semut udah mulai datang.” Mama menunjuk semut besar  itu. “mama ambil yang ini ya.. “ mama menjumput sisa udang di sisi lantai yang satu. “kakak yang ini..” dia menjumput sisa udang di dekatnya. “kak… itu ada lagi di kolong meja. “mama menggeser kursi. Meira pun membersihkan. Mama ajak buang sampah ke tempatnya. Dan yeaaaay. Alhamdulillah mama bersorak. “Kak Meira hebat udah bersihkan makanan yang jatuh. Kita tempel stiker yukkk..” Meira langsung semangat menempel stiker apresiasinya.



Sangat senang rasanya jika anak mau terlibat dengan apa yang kita lakukan. Semoga ke depannya saya bisa mengeskplor seni komunikasi produktif ini. Takjub rasanya kita bisa menggerakkan seseorang sesuai keinginan kita hanya lewat kata-kata yang simpel dan bermakna. Alhamdulillah..

Poin yang berhasil dilatih:

  •       Keep information short & simple
  •          Menggunakan intonasi dan suara yang ramah
  •          Mengatakan apa yang diinginkan
  •          Empati
  •          Ganti perintah dengan pilihan
  •          Fokus pada solusi
  •          Jelas dalam memberikan pujian


You May Also Like

0 comments