Youtube Instagram
  • Home
  • Tentang Saya
  • Jadwal Praktek
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Kontak Kami

drg. Ayyum Berbagi


Day 6 Princess Almeira

Meira sangat suka berpenampilan seperti princess, ada atribut pakaian seperti di cerita-cerita princess yang ingin dipakainya. Jubah! Ya.. jubah. Beberapa hari yang lalu, Meira  mengambil hijab mama lalu memakainya di tubuhnya yang kecil itu. Dia mengambil hijab mama berwarna hitam, terus dia berperan seakan2 nenek sihir. Dengan ekspresi konyolnya ia memerankan tokoh jahat. Hahaha.




muka konyol nenek sihir

Begitu juga hari ini, Meira lagi-lagi mengambil selimut macan tutul besar. Dia minta mama mengaitkan peniti untuk menyatukan selimut itu menjadi jubah, kemudian disematkan bandonya. Kemudian dia berkaca di depan cermin sambil senyum-senyum berperan seperti Putri Salju. Hadeehhh… padahal itu selimut besar dan berat, tetapi demi berperan seorang princess Meira rela menyeret-nyeret selimut itu…
mirror mirror on the wall

Mama kan sedang beres-beres rumah, baby car seat yang sudah mama lap dan bungkus malah dijadikan kursi singgasana princessnya. Meira melepas jubahnya, kemudian menatanya di atas car seat, tidak lupa shaun the sheep diambil untuk menjadi temannya duduk di singgasana. Wahahha.


Belum puas aksinya sebagai princess, Meira menggambar “kalajengking apel” untuk melengkapi kisah ceritanya. Mungkin dia menghubungkan kalo apel beracun itu mengandung bisa kalajengking kali ya??? Ahahahhaa. Adaaaaa aja laaahh.

kalajengking apel

Meira bisa saja menemukan sesuatu untuk membuatnya seperti princess.. pernah juga ia membuat mahkota dari kertas, terus gelang putri Yasmin, entah apalagi kreativitas yang akan dibuatnya. Alhamdulillah Meira anak yang kreatif! Hihihi.


December 31, 2019 No comments
Day 5 Cosplay Rapunzel ala Meira

Seperti namanya Almeira yang berarti putri, Meira senang dengan hal-hal yang berbau princess. Ketika mama mentorinng di RS, Meira ikut. Di sana ia menggambar rapunzel dengan rambut panjangnya.
katanya rapunzel

Eh. malamnya Meira mengeluarkan pita berwarna pink dari box pernak-perniknya dan meminta mama untuk membuatkan rambut panjang rapunzel.

Pertama-tama, mama mengukur pita sepanjang yang Meira mau. “Ma, rambutnya dikepang ya.” Meira request pula. Hihihi. Okedeh.. mama mulai mengepang pita pink tersebut, ga bisa rapi sih.. karena kan ada yang membelit-belit. Tapi yasudahlah yang penting anak senang. Wwkwk. Diujung pitanya mama sematkan bros pita berwarna putih. Ujung satunya mama  mama penitikan. Meira minta rambut pink panjangnya dipasang segera. Hmmm. Bagaimana  cara biar bisa dipakai Meira ya? Aha. Mama penitikan saja ujung atas pita ke bando karet Meira. Jadi deh…


          Meira dengan sigap mengganti baju kesukaannya, kemudian memakai celemek beserta penutup tangannya. Celemek buat melukis sih sebenarnya, tetapi katanya itu kostumnya. Biarlah.. yang penting dia senang. Hihihi. Meira memakai bandonya, mama pun merapikan sedikit posisi rambut pinknya.
Layaknya seperti Princess Rapunzel, Meira bergaya dengan rambut panjangnya.. hihi. Alhamdulillah Meira senang..




December 31, 2019 No comments

Day 4 Kreasi Ekspresi dari Karet Penjepit Bulu Mata

Meira kadang suka memperhatikan dan mengeksplorasi perlengkapan make up mama. Beberapa hari yang lalu dia menemukan kotak berisi spare part karet penjepit bulu mata. Awalnya dia heran, apakah  benda berbentuk melengkung berwarna hitam itu. Tetapi sepertinya karet itu memberi daya tarik bagi meira. Dia jadi sering menyusun seperti wajah tersenyum. Ketika sedang video call pun hasil susunan ekspresinya ditunjukkannya kepada Omnya dengan bangga.
Tak terkecuali tadi pagi setelah mandi, Meira bermain di kamar mama dan lagi-lagi mengambil karet bulu mata. Di atas jilbab mama, Meira mulai menyusun karet-karet hitam tersebut.

kreasi pertama sekali menemukan karet penjepit bulu mata

udah bisa bikin ekspresi

“Ini mama kalau lagi senyum sama Kak Meira.” Katanya menunjukkan hasil karyanya. Mama tertarik dengan apa yang dikatakannya. Sebelumnya dia cuma nyusun aja tanpa berkata apa-apa.
mama kalau senyum

Meira menyusun ulang keret itu, kali ini dia bilang “Ini kalau mama lagi marah sama Kak Meira.” Jleb. Hahahaha… walaupun pingin ketawa tapi menohok juga kalau mama dibilang gtu. Hihihi. Mama langsung merespon,”Mama marah kalau Kak Meira ngapain kak?” tanya mama memancing. Meira seketika itu kelihatan salting sambil senyum-senyum. “kalau ga nu…” “rut.” Sambung Meira. Wkwkwk.
mama kalau lagi marah

“Kakak bisa bikin ekspresi apa lagi kak?” mama jadi penasaran. “Bikin kak Meira lagi sedih.” Katanya. Duh… ngejleb lagi ini.. antara senang liat kreativitas anak dan muhasabah diri ini kadang masih bisa marah dan bikin anak sedih. L Terus Meira menyusun dengan cekatan karet tersebut. Taraa.. jadi deh.

Kak Meira lagi sedih

Mama kan awalnya ga dokumentasi (kebiasaan ini, suka terlewat dokumentasi. Huhu). Alhamdulillah Meira bisa membuat ulang beberapa kali ekspresi tersebut. Alhamdulillah bakat arrangernya masih kelihatan. Alhamdulillah mama diberi anak yang kreatif.. Yeay.. Alhamdulillah.

December 30, 2019 No comments

Day 3: Melihat Warna-Warna dalam Cahaya dan "Mendandani Pelangi"

Pelangi.. Pelangi.. Alangkah indahmu. Merah kuning hijau di langit yang biru… hum.. Meira sepertinya belum pernah melihat pelangi secara langsung. Di Jogja panas sih.. sekarang sudah mulai musim hujan sih, tapi ga keliatan juga karena hujannya sore. Hiihi. Yasudahlah, kita buat aktivitas melihat pelangi  aja ya…

            Ayah melihat suasana di luar, mencari cahaya yang  pas untuk aktivitas kami. Kami memilih beraktivitas di teras belakang dengan cuaca yang cukup cerah. Ayah mengambil sekeping CD dan gelas kaca yang berisi air beserta kertas putih sebagai layar penangkap pantulan cahaya. Ayah pun mulai beraksi mengarahkan CD ke cahaya, tetapi oh tidak ada warna pelangi yang terpancar.  Jadinya mama memberikan CD lain sebagai ganti. Kami coba lagi mengarahkan CD ke cahaya, Yeaaayy.. akhirnya ada pantulan pelangi di kertas. Meira ingin melihat, tetapi malah menutupi sinar. Hihiihi. Kami coba lagi dengan media gelas yang  berisi air. Mama bilang ke ayah, “pake yang gelas kaca datar donk yah..” karena ayah mengambil gelas kaca yang permukaanya gelombang. Benar saja, cahaya tidak bisa dipantulkan dari gelas itu. Wkwkkw. Percobaan berikutnya kami ganti dengan gelas kaca datar. Alhamdulillah… kali ini gelas bisa berfungsi sebagai prisma sehingga terlihatlah pelangi mungil di kertas putih. Kami pun mengagumi warna-warna indah yang terpancar di kertas.

 Setelah kami puas melihat warna, mama mengajak Meira menggambar pelangi seperti yang kami lihat tadi. Mama menunjukkan hasil pelangi tadi di hp sebagai contoh warnanya, tetapi Meira tidak mau, dia mau membuat pelangi dengan warnanya sendiri. Ia memilih warna-warna cerah seperti pink, ungu, kuning seperti kuda poni. Hihi. Lalu Meira meminta mama melanjutkan, mama mewarnai sesuai warna pelangi dengan sedikit gradasi. Mama menunjukkan bahwa deretan warna crayon Meira sebenarnya sudah warna pelangi, tetapi Meira tidak menggubris. Melihat hasil warna yang mama buat, Meira bilang, “seperti kelopak mata ya..”. Meira mungkin teringat video make up yang kami tonton. Hihihi. Meira langsung menginterupsi, “ini dihitamin ya…. “ ia membuat garis seperti eyeliner. “di pinggir sini juga dihitamin.” katanya seolah mengaplikasikan eyeshadow di sudut kelopak mata. Mama senyum-senyum melihat kreativitasnya. Meira lalau menggambar orang nari balet di sebelahnya. Hihi.

Kemudian, Meira meminta ayah melanjutkan mewarnai, tetapi sebentar saja dia ambil alih lagi untuk “mendandani” sisa lengkungan pelangi paling bawah. Selesai mewarnai, dia menggambar bulu mata. Hohoho. Ada saja ide ini anak. “Ini matanya lagi merem.”katanya. Meira melanjutkan lagi sampai bulu mata terakhir yang menurutnya lentik. “Ini bulu mata ekor kuda poni.” Hahaha. Mama dan ayah ketawa deh melihatnya. “ada yang kurang kak. Alisnya mana?” tanya mama. Sontak ia mengambar alis dengan lancar dan mewarnai dalamnya alis dengan warna pink. Setelah selesai Meira sangat puas dengan karyanya, katanya mau ditempel di dinding kamarnya. Hihihi. Alhamdulillah Meira beberapa hari ini kreatif menggambar (cuma ga mama tampilin). 
Taraa. Ini dia hasil karya Meira..

December 21, 2019 No comments
Day 2: Menguji Kekuatan Fluoride

Salah satu metode belajar yang kreatif dan mengasyikkan adalah dengan eksperimen. Kali ini mama ingin Meira lebih paham pentingnya menyikat gigi terlebih menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.

Apa pentingnya fluoride? Fluoride sangat penting untuk memperkuat email gigi, agar gigi tidak mudah rusak. Fluor akan melindungi gigi agar tidak mudah larut oleh pengaruh asam. Gigi akan mudah rusak, seperti terkikis dan berlubang  dalam kondisi rongga mulutnya yang pHnya asam. Kapan pH mulut asam? Suasana mulut asam apabila tidak menggosok gigi dalam waktu yang lama, misalnya semalaman ketiduran tidak gosok gigi. Sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi merupakan media pertumbuhan yang menguntungkan bagi kuman. Kuman tersebut akan menghasilkan asam dan melarutkan permukaan terluar (email) gigi sehingga permukaan gigi menjadi terkikis (demineralisasi). Hal ini yang mengakibatkan proses awal gigi berlubang.  Selain itu, bisa diakibatkan dari mengonsumsi makanan dan minuman ringan yang mengandung zat asam.
           
           Mau tahu eksperimen sederhana yang kami lakukan, teman-teman bisa mencoba di rumah juga lho.. Kami menggunakan telur sebagai pengganti gigi dan cuka sebagai asam yang dapat membuat gigi terkikis/keropos.

Bahan:
Pasta gigi yang mengandung  fluoride
2 butir telur
2 botol cuka
3 wadah

Cara:

1. Campur pasta gigi dengan air sehingga membentuk sebuah larutan yang mengandung fluoride di dalam wadah dan letakkan telur ke dalamnya. Diamkan minimal selama 5 menit. Tadi kami lebih karena sholat Isya dulu.

2. Tuangkan cuka ke dalam dua wadah lain. Letakkan telur yang sudah dicampuri fluoride tadi ke dalam salah satu wadah cuka. Letakkan telur yang tidak dicampuri fluoride ke dalam wadah cuka lain.




 Pengamatan:

Kami mengamati, kedua permukaan telur  bergelembung. Di referensi seharusnya telur yang udah direndam fluor tidak bergelembung. Tetapi kami amati terus sampai beberapa menit, apakah yang terjadi pada permukaan kulit telur? Mama menyentuh bagian telur, kulitnya sedikit terkelupas. Wah..

Kami bolak-balik kedua telur, kami pegang telur yang diberi fluoride ternyata mengelupas juga. Hmmm.. kami amati lagi kedua telur. Kami coba telur mana yang lebih gampang terkelupas, kok yang telur diberi fluoride. Hmm. Bedanya apa ya?

AHA! Memang telur yang tidak direndam fluor lebih kesat terkelupas, tetapi setelah kami sadari lapisan yang terkikis jauh lebih tebal. Warna telur yang tidak dilapisi fluor lebih putih dibanding telur yang dilapisi fluor!

telur yang sudah direndam fluor

telur yang tidak direndam fluor
telur sama-sama mulai terkikis
perbedaan tebal kikisan, telur yang tidak direndam fluor terkikis oleh asam lebih dalam sehingga berwarna sangat pucat

Yeaay alhamdulillah. Pengamatan kami berhasil. Ternyata memang fluor itu lebih melindungi permukaan kulit telur dari asam. Begitu juga di gigi. Hasil pengamatan ini lebih jauh dibanding referensi yang hanya mengamati telur bergelembung atau tidak. Hihihi. Alhamdulillah kami puas dengan eksperimen yang kami lakukan. Telur benar-benar terkikis dalam asam.

Sebagai penutup eksperimen kami, mama mengingatkan lagi pentingnya sikat gigi dan mengolesi gigi dengan topikal aplikasi fluor yang sebelumnya udah pernah mama berikan. Mama tunjukkan juga tube tooth mousse lama Meira yang digunakannya sewaktu masih kecil dulu. Hihii. Ayo teman-teman sayangi dan jaga gigimu dengan sikat gigi dengan pasta yang mengandung fluor dan ke dokter gigi untuk mendapat aplikasi fluor. ^^

bahan aplikasi fluor


December 20, 2019 No comments

Day 1: Pembabat Rumput Alami

Alhamdulillah kita tiba di level 9 tentang memacu kreativitas anak sejak dini. Wow.. kira-kira apa yaa yang bisa kita lakukan? hmm..  pagi tadi mama dapat inspirasi ketika melihat ke halaman depan, rumput-rumput sudah meninggi.  Aha! Mama teringat pengalaman mama dulu ketika masih kecil. Mama mengajak Meira mengamati apa yang mama lakukan. Mama mengambil coco dari dalam kandang, marmut single yang suka pilih-pilih makan. Hihi. Kemudian mama mengambil tudung saji yang sudah tidak tepakai.  Mau diapakan coco dengan tudung saji? Akankah menjadikan coco sebagai hidangan sarapan pagi ini? Wkwkkw. Tentu tidak.

Meira terus mengamati apa yang mama lakukan. Mama meletakkan Coco di rerumputan, menjaga agar tidak lari, lalu hap.. menutupnya dengan tudung saji. Mama meminta tolong  kepada ayah untuk mencarikan batu sebagai pemberat supaya kucing tidak dapat mengganggu. Soalnya si Bakiti, kucing yang sering datang ke rumah sudah mengeker Coco dari tadi, tambah lagi kucing lain juga turut datang.

Sambil melahap Oatnya, Mama menceritakan bahwa dulu mama memelihara banyak marmut dan menjadi pemangkas alami rerumputan di lapangan sebelah rumah. Rumputnya bener kandas sehingga tercipta cetakan pangkasan rumput berbentuk persegi panjang sesuai bentuk kurungan besar saat itu. Ketika ramput sudah pendek mama memindahkan kurungan itu ke rumput yang masih tinggi, marmut-marmut dengan lahap membabat rumput dengan senang dan kenyang. Hihii. Begiitu seterusnya cara membabat rumput secara alami. Marmut kenyang, halaman lapang… simbiosis mutualisme yah..

Nah, percobaan ini juga merupaka observasi kecil terhadapa Coco. Selama ini Coco sangat pilih-pilih makanan, seringnya mama membelikan kangkung kesukaannya selain itu sisa kulit buah melon atau semangka yang bisa dimakannya. Apakah Coco juga mau makan rumput?  Kita lihat saja nanti hasilnya. Tadi pagi Coco mungkin masih malu-malu adaptasi dengan lingkungna barunya, maklum baru pertama. Coco tidak kelihatan dari luar, tapi mama bisa mendengar ada sedikit suara kunyahan. Hihih. Alhamdulillah. Semoga Coco mau makan.

Selang  5 jam, mama menggeser perlahan tudung saji pink itu ke arah rumput yang masih tinggi, menjaga Coco agar tidak keluar. Mama mengajak Meira mengamati hasil babatan Coco. Terlihat cukup ada perbedaan tinggi rumput di area yang ditutupin tadi dengan area sekitarnya. Yeaaay. Alhamdulillah cukup lumayan untuk anak baru. Memang tidak seperti Marmut di Medan yang memang gampang sekali makannya. Marmut mBantul lebih kalem makannya. Hahaha. Mama menggeser terus tudung saji menyesuaikan agar Coco tidak kepanasan sehingga hasi pergeseran kedua dan ketiga tidak terlalu kelhatan, apalagi tadi sudah mendung sekali sorenya. Mama tidak mendokumentasikan lagi karena juga mau  menyelamatkan jemuran di belakang. Hohoho. Begitulah kreativitas kami pagi tadi, semoga hari-hari berikutnya ada hal-hal unik yang kami lakukan lagi. Assalamu’alaikum wr..wb

Coco si Marmut Bantul


hasil babatan, tudung saji dipindahin ke area teduh

kelihatan petak hasil babatan 

December 19, 2019 No comments
Day 13 QS. Al-Humazah

Alhamdulillah Meira sudah mulai bertenaga hari ini, dia sudah bisa diajak senam ringan dan ikut ke Mesjid bersama ayah menunaikan sholat maghrib. Tak lupa mama memberinya uang saku untuk infaq, membiasakan cara seorang muslim yang cerdas finansial. Pas sekali mama hari ini sudah bisa solat dan mengaji, Mama mau mengajak Meira mengaji Juz Amma. Ternyata surat yang kami baca QS. Al-Humazah, sangatlah cocok dengan materi kecerdasan finansial kali ini. Bersama-sama, mama dan ayah mulai membaca taawudz dan membaca surah dari ayat 1-9. Setelah itu, ayah dan mama membacakan artinya bergantian.

Surat Al-Humazah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
1.    وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
2.    ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
 yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
3.    يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ
 dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
4.    كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ
 Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
5.    وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ
 Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?
6.    نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ
 (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,
7.    الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ
 yang (membakar) sampai ke hati.
8.    اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ
 Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
9.    فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ'
 (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Meira bertanya, “Apa itu pencela?” “itu kak.. orang yang suka menghina orang lain.” Mama menunjukkan gambar yang ada dalam buku. Anak tersebut mengejek misalnya, ‘rasain jatuh, kamu ga punya mata ya’ nah, berkata seperti itu namanya mencela kak. Surat ini turun karena zaman Rasulullah dulu ada seseorang yang bernama Ubay bin Khalaf, setiap ia bertemu dengan Rasulullah SAW ia selalu menghina dan mencaci maki beliau. Allah SWT tidak suka, lalu menurunkan ayat berikutnya. Allah SWT juga tidak suka sifat tercela manusia yang suka menghitung-hitung harta kak. Mereka menghitung-hitung harta dan mengumpulkannya sehingga mereka menjadi kikir dalam berinfaq. Kak Meira tahu apa itu kikir?” tanya mama. Meira menggeleng. “kikir itu pelit kak. Mirip si Qarun..”

            Selanjutnya mama tadabur surah, menyimpulkan kepada Meira bahwa kita manusia mempunyai tugas sebagai khalifah (wakil Allah) di muka bumi ini. Karena itu, manusia harus memiliki akhlak yang baik supaya kita disayang Allah SWT. “kakak tau apa itu akhlak? akhlak itu sikap atau tingkah laku kita. Ada yang baik dan tidak baik. Kita harus menjauhi akhlak yang tidak baik seperti mengumpat, mencela dan mencintai dunia secara berlebihan. Allah SWT sangat tidak suka dengan orang seperti itu. Apabila kita suka mencela dan mengumpat kepada orang lain, ia akan sakit hati sehingga akan timbul pertengkaran, sedangkan jika kita mencintai dunia secara berlebihan, kita akan lalai beribadah dan menjadi kikir.”






Mama meminta ayah mengambilkan buku cerita Qarun untuk memudahkan Meira memahami maksud surat Al-Humazah ini. Mama lalu menunjukkan betapa kikir dan sombongnya Qarun terhadap orang lain, sedangkan ia bergelimang harta. Ia kira hartanya tersebut akan mengekalkannya di akhirat. Jadinya Allah SWT ga suka dan menenggelamkan Qarun bersama hartanya ke dalam tanah hingga hartanya tak bersisa. Meira mengangguk-angguk. Akhirnya kami bermain menirukan ekspresi tokoh-tokoh di dalam buku cerita itu, Meira sudah bisa tertawa lagi melihat kelucuan ekspresi ayah dan mama. Meira juga ikut-ikutan bermain ekspresi. Alhamdulillah hari ini bisa belajar cerdas finansial yang menyenangkan, Meira juga kelihatan paham dengan konsep harta. Kita sebagai orang tua tidak hanya ingin anak selamat di dunia kan, tetapi juga di akhirat. Tetap tuntunlah anak dalam pedoman agama walaupun ilmu yang kita pelajari ialah ilmu dunia. Semoga bermanfaat. ^^





December 08, 2019 No comments
Day 12 Animal Doctors

Meira yang ogah-ogahan minum obat, memunculkan ide mama untuk mengenalkannya dengan self-healing. Cara mama mengenalkan adalah dengan membacakan buku cerita. Ketika dia demam kemarin, mama mengatakan bahwa tubuhnya sedang belajar bagaimana menghadapi kuman yang masuk. Karena Meira ga mau minum obat, ia setuju untuk banyak minum air putih. Hanya saja belum mau makan. Ternyata Meira pilek, dia pun tetap ga mau minum obat. Sesekali mau minum ketika mama membacakan buku Oppa herbs, cerita tentang anak laki-laki yang selalu minum ramuan herbal buatan kakeknya. Selama masih dalam kontrol demamnya, mama mengingatkan Meira untuk sering minum dan menyediakan makanan sehat yang bisa dimakannya. Dia hanya mau buah, makanan nasi sangatlah sedikit. Kemudian mama mencoba menceritakan tentang animal doctors, bagaimana hewan-hewan secara alami menjaga kesehatan, menyembuhkan diri mereka secara alami. Tentu saja sebelumnya menyelipkan pemahaman kalau sakit itu ga enak. Ga enak makan, ga enak di tubuh dan tentu mengeluarkan uang untuk beli obat, lebih baik uangnya untuk jalan-jalan. Hihi.

Melihat gambar hewan-hewan yang menarik membuat Meira jadi semangat makan. Buku tersebut menceritakan bagaimana hewan-hewan bertindak sebagai dokter bagi dirinya sendiri, memanfaatkan tanaman untuk menjaga kesehatan mereka atau jadi obat, bahkan ada bahan yang sudah diproduksi manusia untuk dijual, yaitu bear root. wah, bisa menjadi inspirasi juga kan bahan-bahan alami untuk bisnis obat. Banyak penemu atau pebisnis yang terinspirasi dari alam sekitar. Semoga ketika nanti Meira sudah besar bisa berinovasi sesuatu dan bermanfaat bagi sekitar, cakap finansial bonusnya. Hihi. Aamiin. Alhamdulillah Meira lahap makan sendiri dan hampir habis porsi normalnya. Mengenalkan anak cerdas finansial bisa dengan berbagai cara, manfaatkan momen khusus yang bisa mengoptimalkan pembelajarannya.







Lalu, apa hubungannya dengan cerdas finansial? Tentu saja ada. Sangat umum terjadi, banyak orang menganggap bahwa untuk sehat itu mahal. Beli obat mahal, biaya ke dokter mahal, apalagi ke dokter gigi. Wkwkkw. Ya iya lah. Kalaulah orang datang ke dokter sudah dalam keadaan yang cukup parah, butuh pengobatan atau tindakan yang lebih banyak, otomatis biaya obat dan bahan pun semakin banyak sehingga biaya pengobatan pun tidak murah. Kalaulah orang datang dalam kondisi masih ringan penyakitnya, InsyaAllah biaya berobat akan murah. Mau yang lebih murah lagi? Ya tentu saja dengan pencegahan sehingga tidak terjadi penyakit. Tentu saja tidak akan keluar biaya berobat kan.. hihi. Oleh karena itu pentingnya menjaga pola hidup sehat. 
December 08, 2019 No comments

Day 11

Setelah beberapa hari lalu demam, hari ini Meira masih proses pemulihan, jadi badannya masih lemas dan perlu banyak istirahat. Karena mama hari ini ada jadwal jaga, agar Meira bisa istirahat di rumah, ayah izin pulang awal. Setelah mama berangkat, Meira minta ayah menemani dia istirahat di kamar. Sebelumnya, mama sudah menceritakan ke Meira tentang hewan – hewan yang ternyata juga bisa menjaga kesehatan diri mereka, sekaligus bercerita bahwa mencegah lebih baik dan lebih hemat daripada mengobati. Karena jika kita telah jatuh sakit, maka kita akan mengeluarkan biaya lebih besar untuk membeli obat.

Mungkin karena indra perasanya masih terasa tidak enak, kadang Meira menolak saat diminta minum obat. Untuk memotivasi Meira agar mau minum obat dengan kemauannya sendiri, ayah mencoba menggunakan buku cerita sebagai pengantar. Ayah melanjutkan cerita tentang hewan – hewan yang menjaga kesehatan, tapi belum berhasil, ayah belum menyerah dan mencoba menggunakan buku lain, kali ini buku tentang kuman, tapi masih gagal juga. Ayah pun memutar otak, dan Ahaa.. , muncul ide untuk menceritakan tentang apa itu rumah sakit. Sebelumnya Meira sudah pernah ke rumah sakit saat menjenguk sepupunya yang sakit. Ayah bercerita kenapa orang dibawa ke rumah sakit, karena sakit mereka sudah parah sebab  saat sakitnya masih ringan mereka tidak meminum obatnya. Ayah juga cerita kalau di rumah sakit itu berarti harus menginap dan tidak bisa bobo di rumah, begitu juga kalau di RS harus mengeluarkan biaya. Daripada uangnya untuk ke RS, lebih baik uangnya bisa untuk beli kue, buku atau mainan. Sekalian ayah bercerita kalau kita perlu ada tabungan yang digunakan untuk berobat jika kita sakit. Alhamdulillah setelah cerita ini, Meira mau meminum obatnya, dan kemudian mau makan buah juga. Semoga cerita ayah tadi bisa membuat Meira makin tahu pentingnya menjaga kesehatan karena kesehatan tubuh juga berhubungan langsung dengan kesehatan finansial.




December 05, 2019 No comments
Day 10 Belanja sesuai list belanjaan

Sudah waktunya untuk belanja karena isi kulkas sudah kosong sejak kepulangan kami dari Medan. Kondisi Meira pun sudah memungkinkan untuk diajak pergi walaupun Meira malah flu. “Kak, kakak mau masak apa untuk sarapan kak?” tanya mama. “sop kacang merah.” katanya. hoo.. tumben dia mau.. Mama mengecek apakah kacang merah yang ada di rumah masih bagus. Soalnya kemarin jadi mainan Meira. Alhamdulillah masih bagus. Untuk melengkapi sop kacang merah, mama bertanya kira-kira sayur apa saja yang Meira mau. Mama mengambil selembar kertas dan pulpen, di atas sebuah papan, mama menulis dan menggambar daftar belanjaan yang mau kami beli, terutama bahan sop kacang merah. Wortel, buncis, makaroni, daun seledri, bawang merah, bawang goreng, telur, blue band, oat, susu, buah naga, jeruk baby, dan serokan sampah. Kira-kira itulah daftar belanjaan Meira. Hihihi.

            Sore hari setelah Ayah pulang dari kantor mama mengajak belanja, tentu saja membawa kertas list belanjaan yang sudah kami buat tadi. Mama menyerahkannya kepada Meira dan memandu Meira menemukan bahan yang kami butuhkan. Satu persatu bahan kami temukan, Meira bantu memilih dan menimbang. Meira tidak mendapatkan jeruk baby, ketika melihat jeruk ia selalu bertanya, “ini jeruk baby?” “bukan, ini jeruk sunkist.” Jelas mama. Akhirnya kami membeli jeruk medan sebagai ganti jeruk baby. Setelah semua list belanjaan kami temukan, barulah mama dan ayah mengambil kebutuhan lainnya sehingga Meira tetap mengambil sesuai list. Tiba di kasir, Meira melihat deretan vitamin yang berwarna-warni. Dia tahu kondisinya sedang tidak fit, lalu ia minta mama beli vitamin. Katanya butuh.hiihi. Padahal di rumah juga ad vitamin syrup. Mama bilang, “Kakak berarti bulan ini keluar biaya kesehatan ya kak. Ntar kita catat ya.” Meira mengangguk. Walaupun ada satu belanjaan yang di luar list, Kak Meira sudah berhasil berlatih  belanja sesuai kebutuhan. Yeaaayy. Alhamdulillah.. Meira semakin pintar.


Membuat list belanjaan

belajar memilih bawang



apakah jeruk baby?
Oat

apalagi yang dibutuhkan?



bantu menimbang
wortel butuh berapa ya?


pilih yang mana
apakah semua list belanjaan sudah dibeli?





December 04, 2019 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Seorang istri, ibu, dan dokter gigi.

Follow Us

Labels

aliran rasa anak sehat ASI awareness bahagia belajar kesehatan gigi belajardarikesalahan bijak belanja breastfeeding bunda sayang campingground cerdas finansial cerebral palsy chconnect danaucermin dekorasi dokter gigi anak dongeng dzikir emosi empati financiallitercyforkids fiqih belanja fitrah estetika fitrahseksualitas flexibility game level 12 game level 4 game level 5 game level 6 game level 7 game level 8 gamelevel11 gaya belajar anak gigi anak goldenclueconnect guathejungleofknowledge hari 1 hari 10 hari 11 hari 12 hari 13 hari 14 hari 15 hari 16 hari 17 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7 hari 8 hari 9 hati healing hidup human model of the world hutankupucekatan I love to learn ibu bekerja ibu profesional ibu sehat IBUAGENPERUBAHAN IBUBERKOFERENSI ibuku dokterku ibuprofeional ibuprofesional Idul Fitri Ilovemath inimakananbesarku inimakananku institut ibu profesional institutibuprofesional jatuhbangun jeda jurnal30hari kamar kebaikan kebunapel kedekatan keluarga keluarga multimedia kesehatan kesehatan anak kesehatan gigi kesehatan keluarga kesehatan mental kesehatanmental KIP 2019 KLIP komunikasi komunikasi anak komunikasi produktif konflik kuliah bunda sayang Kuliah Bunsay IIP kuliahbundasayang lacakkekuatanmu learningbyteaching lebaran LEVEL 10 level 9 manajemenqalbu marah matharoundus melatih kecerdasan melatih kemandirian memaafkan memori mengajak sikat gigi menjadiyoutuber mental health menyapih menyikat gigi menyusui menyusui saat covid monster mood muhasabah mulai nulis NLP parenting pekanmentorship pengembangandiri pernikahan Personal mastery Personal Mastey personalmastery pertemuankeluargamanajemenwaktudangadget perubahan petaperjalananbelajar petualangmasadepan pohon literasi proses rasa tersambung resolusi tahun baru sabar sedekah sehat finansial sehat holistik sehat mental sehat sosial sehatfinansial selamat selflove Seminar semua anak adalah bintang Senyum sesal sharig is caring sikat gigi surahyunus tahap kepompong tahapkepompong tahapulat tantangan 10 hari tantangan10hari telurhijau telurmerah telurorange temukan cara belajarmu temukanterampillmu thebestversionofyou Think Creative tobat turning red

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (20)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (6)
  • ►  2021 (33)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (16)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (13)
    • ►  February (17)
    • ►  January (13)
  • ▼  2019 (144)
    • ▼  December (12)
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 6
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 5
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 4
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 3
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 2
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 1
      • GAME LEVEL 8-CERDAS FINANSIAL- DAY 13
      • GAME LEVEL 8-CERDAS FINANSIAL- DAY 12
      • GAME LEVEL 8-CERDAS FINANSIAL- DAY 11
      • GAME LEVEL 8-CERDAS FINANSIAL- DAY 10
      • GAME LEVEL 8-CERDAS FINANSIAL- DAY 9
      • GAME LEVEL 8-CERDAS FINANSIAL- DAY 8
    • ►  November (17)
    • ►  October (8)
    • ►  September (18)
    • ►  August (19)
    • ►  July (24)
    • ►  June (12)
    • ►  May (16)
    • ►  April (15)
    • ►  March (3)
  • ►  2018 (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)

Created with by ThemeXpose