Youtube Instagram
  • Home
  • Tentang Saya
  • Jadwal Praktek
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Kontak Kami

drg. Ayyum Berbagi


Day 2 Kecerdikan Paman Gober

Mendengarkan cerita adalah salah satu kegemaran Meira. Ada 2 waktu dimana dia biasa minta diceritakan, yang pertama saat makan dan yang kedua sebelum tidur. Kali ini kami makan bersama – sama, ada ayah Adhi, mama Ayyum, dan tentu saya si ceria Meira. Dia langsung menyodorkan buku cerita donal bebek dan meminta Ayah menceritakan isinya. Sebelumnya Meira telah memilih cerita apa yang mau dibacakan. Cerita kali ini adalah tentang Paman Gober dan Gerombolan Siberat. Seperti biasa, gerombolan siberat sedang mengintai gudang uang Paman Gober, tiba – tiba mereka melihat Paman Gober sedih, dan berteriak bahwa sekarang dia sudah bangkrut alias tidak punya uang lagi. Barang – barangnya diangkut, dan Gober disuruh pergi hanya dengan membawa sebuah koper pakaian. Gerombolan siberat tampak bingung, karena mereka biasanya berusaha mencuri uang milik Gober, jika Gober tidak punya uang lagi, lalu mereka harus mencuri dimana? Sampai suatu ketika, berita di TV menyebutkan bahwa Gober berhasil dalam suatu transaksi bisnis bernilai milyaran. Mereka pun tercengang, ‘Lho, kok bisa? Kan Gober sudah miskin.”, pikir mereka. Ternyata Gerombolan siberat terkecoh oleh kecerdikan paman Gober. Saat Gober pergi membawa 1 buah koper, yang terlihat seperti koper pakaian, rupanya adalah koper yang berisi uang milyaran untuk bertransaksi. Paman Gober terlalu pelit untuk mengeluarkan uang bagi penjaga keamanan, jadi dia memilih untuk berpura – pura miskin, agar dia bisa pergi membawa uang tanpa dikejar – kejar oleh gerombolan siberat.







Dalam cerita, ayah menjelaskan bahwa Gerombolan siberat memiliki sifat yang kurang baik, yaitu mereka senang mencuri / mengambil hak orang lain, dan itu tidak boleh dilakukan. Sedang Paman Gober, walaupun dia cerdik, tapi dia terlalu pelit, tidak mau mengeluarkan uang untuk hal yang dibutuhkan, dan itu juga tidak baik.


January 24, 2020 No comments

Day 1: Keliling dunia

Mama hari ini mengajak Meira di hotel, anggap saja sedang liburan di Jogja. Hahaha. Mama meminta Meira membawa buku mana yang ingin didongengin. Ternyata buku yang dibawa activity book seek and find dengan tema travel. Wah cocok juga nih.. pas dengan sikon. Bisa sih dijadikan dongeng, tinggal mama buat aja ceritanya. Hehe.


Mama membuat cerita Meira sebagai tokoh utama yang senang jalan-jalan. Hari pertama, Meira pergi ke taman bermain. Mama mengajak Meira mengingat pengalamannya ketika bermain di Jatim Park. Benar saja Meira memlih bermain kuda pusing (sebutan mama untuk permainan  komidi putar). Kemudian Meira mau melakukan apalagi ya?? “mau beli gula kapas..” katanya. Oh tunggu.. Meira melihat dompet uangnya sudah tidak cukup… tadi sudah beli tiket uangnya sekarang tinggal sedikit. Yaudah deh gapapa, sekarang ga jadi beli gula kapas dulu ya.. nabung dulu ya. “mulai besok kakak nabung lagi tiap hari biar kalo jalan-jalan lagi dibutuhkan ada ya kak.”kata mama. “biar beli es krim, permen, gula kapas.” Lanjutnya. “sesuai kebutuhan aja… nanti kalau ada teman yang butuh, untuk sedekah, untuk makan.” Kita kalau sedekah nabung untuk di akhirat, ga habis. Kita rajin sedekah ya kak.. Meira mengangguk.

Hari berikutnya, waaahh.. Meira jalan-jalan ke taman. Meira sedang memanggang marshmellow. Ia sedang mengamati teman-teman yang lainnya. Mama membuat percakapan-percakapan ala mama dengan ekspresi, mimik dan suara yang lucu. Meira tertawa-tawa. Bisa juga mama. Hihi.

Halaman berikutnya… waahhh.. karena Meira rajin bersedekah dan nabung Allah SWT kasi rezeki Meira jalan-jalan ke Perancis!!! Waaa… “Kak Meira yang ini…” tunjuknya pada gadis berbau garis-garis mengenakan pita di kepalanya. “mama sama ayah diajak ga?” tanya mama. “diajak. Nih..”tunjuknya gambar seorang lelaki yang sedang membaca dan perempuan berkacamata bersantai di depan toko roti.  “anaknya di dalam beli roti.” lanjutnya. “lho.. kakak kan tadi di luar.” Tanya mama.” Ya kan tukutukutuk jalan ke sini.” Hamster kali…. Ihhihihi. Di toko roti, Kak Meira membeli dengan bahasa Perancis. “Bonjour madam…. “ mama menirukan ala dialeg Perancis. Cukup itu aja. Mama udah lupa bahasa Perancis. Haahhaa. Mama mengajak Meira bersyukur bisa jalan-jalan sampai ke Perancis.


Hari terakhir.. waaaahhh.. Allah mengajak Kak Meira ke Eropa, Swedia… ke gunung salju. Kak Meira pinter bahasa Inggris makanya dia senang jalan-jalan dan berteman di Eropa. Lihat! Ada olaf… si boneka salju berhidung wortel. “ih kok gendut.” Protes Meira. “Olaf banyak makan kue sih.. banyak makan cokelat makanya gendut.” Jelas mama. Di sana ad Sven… mana ya Elsa? Apa ini yaaa.. “ah.. ini kak Meira.”menunjukkan gadis berambut pirang yang naik kereta gantung. Ana yang kepang ini yaaa.. “Christopher mana?” tanya Meira. Ini… yang naik kereta salju. Wah.. lengkap yaa frozennya di sini. Alhamdulillah, Kak Meira pintar menabung, rajin bersedekah dan selalu bersyukur disayang Allah. Kalau kita bersyukur ditambah nikmat sama Allah SWT. Selesai.



Wah.. dongengnya sebenarnya mengingatkan mama pribadi lagi nih. ga semua mama ceritakan, karena kalo diceritain semua tulisannya puanjaang. Hahaha. Alhamdulillah ga nyangka karangan dongengnya berlaku buat anak dan emaknya. Hehehe.

January 23, 2020 No comments

Day 17 Membuat clay

Bermain clay adalah hal yang menyenangkan bagi banyak orang, termasuk bagi keluarga kami. Clay mengingatkan Ayah dan mama ke masa kecil dulu, waktu itu kami mengenal clay dengan nama “plastisin” atau “malam”, dan memainkan clay menjadi berbagai macam bentuk termasuk salah satu cara untuk merangsang kreatifitas anak. Dengan kemudahan informasi zaman sekarang, kita bisa tahu bagaimana sih cara untuk membuat clay, dan ternyata caranya tidak sulit, bahannya juga mudah didapat. Sepertinya akan menyenangkan jika bisa membuat dan memainkan clay sendiri, karena itulah kali ini kami membuat dan bermain clay bersama – sama..yeeay!!..Berikut adalah bahan yang kami gunakan :

Bahan Utama
  •           Sabun batang
  •           Air
  •           Tepung terigu
Bahan pendukung
  •           Minyak goreng
        Gunakan secukupnya karena jika terlalu banyak, adonan clay akan menjadi lengket kembali

  •          lem kertas
         kurang tau juga sih fungsi lem ini apa, jadi kami menggunakan sedikit saja, hehe..     

  •          Pewarna
Proses pembuatan :
  •           Sabun dicampur dengan air sampai lembek dan dilunakkan sampai menjadi adonan
  •           Tambahkan terigu dan aduk – aduk
  •           Tambahkan bahan pendukung sesuai kebutuhan
  •      Aduk dan tambahkan terigu sampai adonan dirasa sudah tidak terlalu lengket dan teksturnya sudah seperti clay
  •          Dan clay siap untuk digunakan, tadaa..!

siap - siap
Karena ini adalah percobaan pertama kami, ada beberapa hal yang menjadi catatan, yang pertama adalah jumlah sabun yang digunakan, gunakan sabun secukupnya dulu, karena jika terlalu banyak,maka jumlah tepung yang digunakan juga akan banyak. Yang kedua adalah penggunaan pewarna, gunakan pewarna secukupnya saat adonan clay sudah hampir jadi. Saking semangatnya Meira memberi pewarna, sehingga warna clay jadi terlalu gelap, hehe, tapi itu tidak mengurangi keasikan kami membuat dan bermain. 


aduk - aduukk...

Meira terlihat begitu semangat mengaduk adonan bersama ayah. Setelah adonan jadi, kami bermain membuat berbagai macam bentuk, kemudian mama meminta Meira mengambil mainan pencetak playdough yang sudah cukup lama dia miliki. Dia segera berlari mengambilnya, selanjutnya Meira tampak asyik bermain menggunakan alat pencetak itu untuk mencoba berbagai bentuk yang ada. Alhamdulillah Meira begitu senang, mama berkata “bermain seperti ini asyik kan kak, lebih asyik dari menonton youtube, kita bisa langsung membuat dan bermain, klo di youtube kan kita menonton saja”, dia mengangguk sambil terus asyik bermain. Perubahan zaman pasti terjadi, karena itulah kita sebagai orang tua perlu terus belajar mendidik anak sesuai zamannya. Anak kita ajak anak untuk bermain sesuai fitrah perkembangannya, dan tambahannya adalah pengenalan anak dengan teknologi sesuai dengan usianya.


donaat..

ini pelindung lutut untuk sepatu roda katanya

kue mochii, nyamm..

isi dulu cetakannya

baru tekaann..

keluar deh "mie" nya

January 11, 2020 No comments

Day 16 Menggambar di piring

Hari ini sebenarnya Mama dan Meira mau melakukan percobaan “gambar melayang”. Mama  mendapat referensi tentang ini dari salah satu buku Meira berjudul “The Dad Lab”. Buku ini berisi tentang eksperimen – eksperimen sederhana yang menyenangkan dan bisa dilakukan di rumah. Gambar melayang ini  sendiri adalah menggambar dengan spidol di permukaan kaca, kemudian dialiri air hangat, dan jika tintanya cocok, maka gambar akan lepas dari permukaan kaca dan melayang di permukaan air.

Untuk percobaan awal, mama membuat gambar sederhana kemudian mengalirinya dengan air hangat, ternyata oh ternyata, gambarnya tidak terlepas, jadi percobaan gambar melayang gagal deh. Tapi Meira ternyata tetap antusias, dia meminjam spidol kemudian mulai menggambar di piring, mulai dari menggambar orang, kemudian di lingkari, kemudian digaris – garis..hmm, gambar apa ni ya? Ternyata kata Meira, “ini gambar orang masuk penjara karena memotong terumbu karang”, hoo, ternyata Meira masih ingat tentang melindungi bumi. 




penjara yang menanti orang yang merusak bumi


Setelah piringnya penuh coretan, mama bersihkan dengan alkohol. Ternyata Meira masih ingin menggambar, lanjut deh ronde 2.  Kali ini Meira menggambar orang dewasa, anak kecil, dan seonggok sesuatu. Kemudian gambar itu dilingkari, saat mama tanya, jawab Meira “ini ayahnya lagi beliin eskrim anaknya, kemudian ini ada cacing. Ini tu foto, ini gantungannya” sambil menunjuk ke gambar . Ternyata kenapa dia melingkari gambar karena yang dia gambar adalah foto keluarga, lengkap digambar pula cantolan untuk ke dinding. Satu lagi yang digambar Meira di kertas biasa adalah gambar tentang orang yang berburu siput dengan panah karena kelaparan. Di sekitar rumahnya tidak ada hewan lain untuk diburu, jadilah orang itu berburu siput, ada – ada ajalah Meira ini..




foto keluargaaa..mereka terlihat bahagia ya

inilah si pemburu siput


January 10, 2020 No comments

Day 15 Merawat Patah tulang

Meira masih senang main dokter-dokteran, lebih tepatnya merawat sih. Bakat care and serving masih terus terlihat. Sewaktu berberes laci, kami menemukan perban yang belum pernah dipakai. Meira ingat di buku dokter hewannya terdapat gambar pasien boneka hewan sakit yang diperban. Meira langsung mencari salah satu boneka yang akan dijadikan pasiennya. Terpilihlah si Ya Nanta, boneka unta yang diberi atoknya saat haji. Meira melilit-lilit kain perban itu, kemudian meminta mama memasangkan klip agar perban tidak lepas. Klipnya adalah seperti kaitan tajam yang disangkutkan di kain perban.  “Ini patah tulang.” Katanya seraya selesai mengerjakan pasiennya. “Wah, kenapa bisa patah tulang untanya?” tanya mama. “kelindes mobil.” Kata Meira. Doeeeng.. kasian amat untanya. Meira mengulang-ngulang lagi melilit untanya, sebentar-sebentar minta bantuan mama memasangakan klip perban.



                Setelah puas merawat untanya, Meira malah akting seolah-olah tangannya yang patah. Dia bisa melilit satu tangan kanannya dengan tangan kirinya. Hoo. Alhamdulillah semakin terampil motorik halusnya. Tentu sajaa,, minta bantuin mama lagi untuk pasang klip.hehehe. Ga puas dengan hasil pertama, Meira mengulang lagi lilitannya. Padahal mama liat bagusan hasil yang pertama. Hahaha. Hmm.. apakah ini bakat maximizer? Biarlah dia menilai sendiri kerjaannya. Setelah selesai karya perbannya, lagi-lagi.. “patah tulang…” aktingnya sambil memegangi tangan kanannya itu. Eh tapi ketika  mama foto malah senyum-senyum..  hihi. Alhamdulillah.. Teruslah kreatif baik dalam merawat dan melayani. Dokternya senang, pasiennya senang…




January 09, 2020 No comments


Day 17 belajar ikat tali sepatu

Mama memiliki sepatu olahraga yang kondisinya sudah kurang bagus karena sudah lama. Karena itu, tadi malam bersama ayah dan Meira, mama mencari sepatu olahraga pengganti. Pagi ini mama mau memasang tali sepatunya agar bisa langsung digunakan. Saat melihat mama, ternyata Meira tertarik untuk mencoba memasang tali sepatu. Langsung saja mama memberikan sepatunya kepada Meira dan meminta Meira untuk memasang tali sepatu dengan model bebas. Meira pun segera asyik mencoba memasukkan tali sepatu ke lubang – lubang yang ada. Masuk sini, tarik sini, masuk sana, tarik sana, sambil serius sekali mimik mukanya. Setelah beberapa saat, akhirnya 1 sepatu jadi deehh. Masih ada 1 sepatu lagi, langsung saja Meira menyambar sepatu itu dan “bekerja”. Sekian menit berlalu dan jreng – jreeng, jadilah sepatu kedua, dengan model tali sepatu yang berbeda, yeeeayy. Setelah selesai keduanya, Meira pun mencoba sepatu – sepatu itu sambil bergaya nempel – nempel tembok, hahaha..  


serius kali kan mukanya..


jreng..jrengg..jadii

jadi cicak dulu nempel - nempel tembok


January 08, 2020 No comments

Day 12 Tauhid

Hari ini mama nyicil merapikan rumah, sesampai di dapur, mama melihat berbagai macam bumbu dapur yang sudah lama tidak dipakai, ada Bunga lawang, kayu manis, cengkeh, kapulaga, teh, dan ketumbar, “wah, bisa dipakai untuk menyusun mosaik nih”. Selanjutnya mama lanjut merapikan/decluttering kertas dan menemukan beberapa lembar kertas materi SAI jaman dulu, ada yang bertuliskan kaligrafi dan ada yang huruf – huruf alphabet. Mama menunjukkan ke Meira dan minta dia memilih, setelah melihat – lihat bentar Meira akhirnya memilih yang huruf dan bertuliskan “TAUHID”.

mari mulai bermaiinn..

Mulailah mama dan Meira bermain menyusun mosaik sambil belajar huruf. Mama menggunakan lem kertas untuk menempelkan bumbu – bumbu dapur ke kertasnya. Mama mulai dari huruf pertama sambil memberi contoh bagaimana cara mengoles lem dan menyusun bumbu dapurnya. Setelah melihat mama, Meira langsung berkata “Meira aja..Meira aja” dengan penuh antusias. Huruf demi huruf kami oles lem dan ditempel bumbu dapur. Ada huruf yang dikerjakan Meira sendiri, ada pula huruf yang dikerjakan bersama – sama. Meira terlihat serius dan menikmati. Alhamdulillah setelah semua huruf selesai ditempel, hasilnya cantiik..

tempel sini..

tempel sanaa..

jadi deeh..

alhamdulillah jadii..


January 08, 2020 No comments
Day 12 HAMSTER PELANGI

Meira adalah anak yang cinta binatang dan salah satu binatang favoritnya adalah hamster. Dalam sehari bisa beberapa kali Meira minta melihat pasangan hamster yang dia pelihara dari dekat. Kandang hamsternya memang ditempatkan di atas lemari agar aman dari gangguan kucing, jadi kalo Meira pengen liat, dia minta tolong ke ayah atau mama untuk menurunkan kandangnya.

Hari ini saat Meira makan bersama ayah dan mama, seperti biasa Meira minta diceritain. Meira biasanya meminta dibacakan cerita dari salah satu buku ceritanya, tapi kali ini berbeda. Dia minta diceritain secara langsung tidak dari buku, “hmm..tumben nih..”, pikir ayah dan mama. Ayah dan mama berpikir sejenak, “mau diceritain cerita apa yaa ?”. “Ahaa.. karena teringat Meira suka hamster, kenapa tidak cerita tentang hamster saja..”. Ayah pun memulai ceritanya, awalnya ayah bercerita tentang kehidupan hamster di petshop, setelah beberapa saat, Meira mengambil tabung – tabung cat warnanya, dan menganggap tabung – tabung itu adalah hamster. Melihat itu, ayah menyambung ceritanya, dan memasukkan “hamster – hamster” warna tadi ke dalam cerita. Ayah memberi mereka nama sesuai dengan nama warna yang tertulis di tabung, Meira senang sekali dan tertawa mendengar nama yang aneh – aneh.

Jadi ceritanya, hamster – hamster pelangi ini mendengar cerita tentang seorang anak yang baik hati dan penyayang hamster, jadi mereka datang beramai – ramai untuk berkunjung dan mengucapkan terima kasih. Ayah bercerita sambil memainkan hamster bergerak mendekati Meira, melihat hamster – hamster mendekat, Meira mengambil spidol – spidol warna dan menjadikan itu makanan untuk para hamster. Masing – masing hamster mendapat 1 spidol. Setelah para hamster selesai makan dan berpamitan, ternyata Meira memberikan spidol yang masih tersisa sebagai bekal makanan untuk para hamster, waah..baiknyaaa..

Para hamster pelangi lagi makan

Tapi karena bekalnya lebih besar dari para hamster, jadi mereka berkumpul untuk bermusyawarah bagaimana sebaiknya cara membawa bekal tersebut. Setelah bermusyawarah, para hamster memutuskan untuk mengumpulkan dan  mengangkat bekal itu bersama – sama, ada yang menjadi pemimpin, ada yang mengangkat di sisi kanan, kiri, dan belakang. Akhirnya dengan kerjasama yang kompak, para hamster berhasil membawa bekal itu pulang ke sarang mereka, yeeay.. Sambil bercerita, ayah dan mama mengenalkan pentingnya kerjasama dan kekompakan dalam meraih tujuan bersama. Semoga Meira bisa menjadi anak yang mudah bekerjasama dengan orang lain yaaa



hamster pelangi sedang musyawarah


Para hamster siap mengangkat makanan bersama - samaaa


January 06, 2020 No comments
Day 11 Gunung Meletus

Sudah sejak bulan lalu ketika Meira field trip ke Museum Gunung Merapi, mama ingin mengajak Meira beraktivitas membuat kreasi gunung yang meletus. Hari ini hari yang tepat untuk melakukan bersama ayah karena ayah sedang libur dan mama tidak ada rencana keluar. Kamipun mempersiapkan bahan-bahannya, yaitu:

- dua lembar kalender bekas sebagai alas
- cuka
- soda kue
-sabun cuci cair (kami menggunakan sabun cuci tangan yang kebetulan berwarna merah dan beraroma strawberry)
-  pewarna makanan berwarna merah dan kuning
- botol kecil
- tanah

Awalnya kami mau melakukannya di halaman, tetapi karena gerimis kami membuat gunung di teras belakang yang kami beri alas sebelumnya. Meira membantu ayah mengambil tanah di halaman. Setelah tanah ditempatkan di baskom, ayah menuang  bubuk soda kue, sabun cuci cair, pewarna makanan ke dalam botol kecil. Mama lalu mengaduknya. Hmm.. aroma strawberry. Hihhi…
Botol tersebut mama tutup dan letakkan di atas kalender. Kami lalu menutup botol tersebut dengan tanah dan membentuknya seperti gunung. Tidak lupa dibuat sedikit kawah di puncak agar lava bisa mengalir.





        Aha. Kami punya ide untuk menambahkan mainan-mainan binatang dan pohon di sekitar gunung. Meira dan ayah mengambil mainan tersebut dan kami menyusunnya sebagai hewan penghuni gunung. Wkwkkw. “binatang itu peka terhadap alam lho kak.. kalau mau ada gempa atau gunung meletus mereka tahu dan berlari menjauh.” Jelas mama ke Meira. Semua persiapan sudah mulai, kami pun siap2 role play gunung meletus… Ayah menuangkan cuka. Lava mulai mengalir dari kawah gunung dan binatang-binatang pun berlarian. Yraaay percobaan kami berhasil.. Alhamdulillah..


          Lava yang tergenang mama bikin huruf-huruf sambil bertanya huruf apakah itu kepada Meira. Alhamdulilah Meira bisa mengenali semua huruf dengan benar. Tidak lupa mama mengajak Meira bersyukur terhadap sebuah kejadian bahwa walaupun awalnya bencana, lahan-lahan yang terkena letusan bisa menjadi daerah yang subur. Hal yang patut disyukuri, yang penting kita jauh dari daerah rawan bencana dan mengerti cara mengamankan diri. Akhirnya kami bermain bebas bermain monster-monsteran dan ultraman, bahkan ayah bermain membuat terowongan di gunung. Alhamdulillah, aktivitas kreatif membuat keluarga semakin dekat dan semunya senang…                          


January 05, 2020 No comments

Day 10 Mencampur Cat Warna, Melukis Sesukanya

“Ma.. ma.. cara bukanya gimana?”Meira menunjukkan cat akrilik yang masih tersegel kepada pada mama yang hendak menunaikan sholat. “nanti ya.. mama sholat dulu.” Kata mama.
***
“Ma.. ini ga mau keluar..” tunjuknya lagi cat yang sudah tertusuk. Perhatian mama malah tertuju pada ujung pulpen air mama yang sudah rusak… mama lihat cat akrilik yang masih baru sudah terbuka beberapa dan dikeluarkan isinya sampai habis bercampur di atas sebuah piring. Mama segera mengatur nafas supaya tetap tenang. Berusaha tidak marah karena itu cat yang baru saja dibeli. Wkwkkw. Meira mungkin sudah melihat ekspresi mama mulai beda. Tapi Alhamdulillah mama langsung merespon dengan baik menyuruh Meira mengambil buku gambarnya dan mempersilahkan melukis di atasnya. Meira kelihatan lega dengan respon mama. Hihi.

Mama memperhatikan, wah hebat juga dia bisa mempersiapkan alat dan bahan untuk melukis. Diambilnya piring sebagai pengganti palet, kuas make up mama sebagai kuas lukis. Terlihat beberapa bekas tissue yan g terpakai. Hoo.. Selama mama sholat ternyata ini yang dia kerjakan. Hal ini membuat mama berpikir positif lagi. Melihat cat yang tak karuan warnanya, mama bertanya,”ini warna apa kak?” “abu-abu.” Mama bertanya warna apa saja yang ia pakai. Meira menjawab warna hitam, orange, biru, cokelat, hijau. Terlihat dia memisahkan mana cat yang sudah dipakai dan mana yang belum. “Terus ini mau diapaiin catnya?”tanya mama. “dicampur.” Katanya langsung mengaduk-aduk cat di atas piring. “warnanya jadi apa kalo dicampur kak?“ tanya mama lagi. “jadi hitam.”jawabnya.


“Sekarang ayo kakak melukis apa saja yang kakak mau.”mama menyodorkan halaman buku gambar yang masih bersih. Meira  membuat lingkaran, digaris tengah, dua bulat dan kemudian mengisinya dengan warna cat kreasinya itu. “ini gambar mama lagi dioperasi.” Katanya. “Hah.. mana kak?” mama masih belum bisa melihat maksudnya. “Ini lho mama lagi dioperasi.” Katanya lagi. “pasiennya mana?” tanya mama. “pasiennya ga kelihatan, kan di bawah sini.” hmmm.. mama mencerna. “ini lampu operasi ya?” Tunjuk mama ke bulatan yang di gambarnya. “Bukan.. ini dokternya. Ini pake masker.” Jelasnya. Oalah….. rupanya Meira menggambar wajah dokter yang sedang operasi, yang memakai masker. Hahaha.


                Meira melanjutkan lukisannya, ia menambahkan jilbab pada gambar dokter tersebut. “Ini jilbab operasi.” “ooh.. dokternya cewe tho.” Mama mengikuti saja Meira mau menggambar apa. Ia terus mengisi warna. “ini jadi ninja operasi.” Meira semakin berimajinasi. Mama mengajak Meira ke lembar kosong lainnya. Ad cat biru yang tercecer di lantai, sayang kalau ga dipake. Mama minta Meira menggunakannya. Meira mencolek  dengan jarinya, lalu berkata, “Ini Kak Meira tanda tangan.” Ih.. gaya. Hahha. Dia tarik garis lagi, “Ini ombak di laut.” Sambil mendeskripsikan gerakan ombak. Sisa cat di lantai kami kasi air. Terus dipake lagi. Iriiit ya. Hahaha. Meira menepuk-nepuk tangannya ke lembaran dan katanya ini perangkap ikan. Ini pelindung ikannya supaya aman. terlihat lukisan abstrak tetapi dia penuh cerita.







Alhamdulillah Meira bisa berpikir kreatif dari apa yang digambarnya. Mama balik halaman berikutnya ternyata ada sebuah gambar yang entah kapan digambarnya. “Ini gambar apa kak?” tanya mama.”Laba-laba raksasa.” Wiihhh. Hebat.. Meira makin bisa menuangkan imajinasinya ke dalam gambar. Semoga besok kita bisa terus kreatif yaa.. Aamiin..


January 04, 2020 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Seorang istri, ibu, dan dokter gigi.

Follow Us

Labels

aliran rasa anak sehat ASI awareness bahagia belajar kesehatan gigi belajardarikesalahan bijak belanja breastfeeding bunda sayang campingground cerdas finansial cerebral palsy chconnect danaucermin dekorasi dokter gigi anak dongeng dzikir emosi empati financiallitercyforkids fiqih belanja fitrah estetika fitrahseksualitas flexibility game level 12 game level 4 game level 5 game level 6 game level 7 game level 8 gamelevel11 gaya belajar anak gigi anak goldenclueconnect guathejungleofknowledge hari 1 hari 10 hari 11 hari 12 hari 13 hari 14 hari 15 hari 16 hari 17 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7 hari 8 hari 9 hati healing hidup human model of the world hutankupucekatan I love to learn ibu bekerja ibu profesional ibu sehat IBUAGENPERUBAHAN IBUBERKOFERENSI ibuku dokterku ibuprofeional ibuprofesional Idul Fitri Ilovemath inimakananbesarku inimakananku institut ibu profesional institutibuprofesional jatuhbangun jeda jurnal30hari kamar kebaikan kebunapel kedekatan keluarga keluarga multimedia kesehatan kesehatan anak kesehatan gigi kesehatan keluarga kesehatan mental kesehatanmental KIP 2019 KLIP komunikasi komunikasi anak komunikasi produktif konflik kuliah bunda sayang Kuliah Bunsay IIP kuliahbundasayang lacakkekuatanmu learningbyteaching lebaran LEVEL 10 level 9 manajemenqalbu marah matharoundus melatih kecerdasan melatih kemandirian memaafkan memori mengajak sikat gigi menjadiyoutuber mental health menyapih menyikat gigi menyusui menyusui saat covid monster mood muhasabah mulai nulis NLP parenting pekanmentorship pengembangandiri pernikahan Personal mastery Personal Mastey personalmastery pertemuankeluargamanajemenwaktudangadget perubahan petaperjalananbelajar petualangmasadepan pohon literasi proses rasa tersambung resolusi tahun baru sabar sedekah sehat finansial sehat holistik sehat mental sehat sosial sehatfinansial selamat selflove Seminar semua anak adalah bintang Senyum sesal sharig is caring sikat gigi surahyunus tahap kepompong tahapkepompong tahapulat tantangan 10 hari tantangan10hari telurhijau telurmerah telurorange temukan cara belajarmu temukanterampillmu thebestversionofyou Think Creative tobat turning red

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (20)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (6)
  • ►  2021 (33)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (16)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ▼  2020 (46)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (13)
    • ►  February (17)
    • ▼  January (13)
      • GAME LEVEL 10- MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DON...
      • GAME LEVEL 10- MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI DON...
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 17
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 16
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 15
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 14
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 13
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 12
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 11
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 10
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 9
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 8
      • GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 7
  • ►  2019 (144)
    • ►  December (12)
    • ►  November (17)
    • ►  October (8)
    • ►  September (18)
    • ►  August (19)
    • ►  July (24)
    • ►  June (12)
    • ►  May (16)
    • ►  April (15)
    • ►  March (3)
  • ►  2018 (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)

Created with by ThemeXpose