Youtube Instagram
  • Home
  • Tentang Saya
  • Jadwal Praktek
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Kontak Kami

drg. Ayyum Berbagi


Berikut adalah beberapa aliran rasa yang muncul selama proses tantangan bunda sayang melatih kemandirian :

  • Melatih kemandirian bagi anak adalah sebuah proses. Hasilnya mungkin tidak akan langsung tampak dalam 17 hari, tetapi kita perlu terus melanjutkan proses latihan tersebut agar kemandirian bisa tertanam di dalam kehidupan anak. Untuk membentuk anak yang mandiri dan disiplin, diperlukan orang tua yang mandiri dan disiplin juga. Jadi sebenarnya ini adalah bentuk latihan juga bagi orang tua, yang perlu terus dilatih secara konsisten agar orang tua bisa menjadi role model bagi anak dalam hal kemandirian dan kedisiplinan
  • Di dalam Alquran surat An Nisa ayat 9, Allah berfirman : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”                                                                                                                                                                                                                                Sebagai orang tua, kita bertanggung jawab dalam pengasuhan dan pendidikan keturunan kita agar tidak menjadi generasi yang lemah, baik lemah ekonomi, lemah ilmu,maupun lemah iman. Salah satu cara orang tua untuk membentuk generasi yang kuat adalah dengan mengajarkan kemandirian dan disiplin. Dengan kata lain, jika kita berniat mendidik kemandirian anak karena Allah, insyaallah itu akan menjadi amal soleh yang bisa menjadi bekal kita di akhirat nanti.
  • Salah satu modal orang tua untuk melatih kemandirian adalah kesabaran. Di bulan ramadhan ini, dalam suatu kesempatan, kami mengikuti acara buka bersama di panti asuhan Sayap Ibu. Setelah menengok kondisi anak – anak di sana, kami mendapati betapa luar biasa kesabaran para pengasuh anak – anak penyandang disabilitas di panti tersebut. Mereka dengan sabar mengasuh dan mendidik, berusaha memberikan hak kasih sayang yang memang seharusnya didapatkan oleh anak – anak. Hendaknya kesabaran mereka bisa menjadi contoh dan menjadi penguat para orang tua. Bahwa berbagai tantangan yang menguras kesabaran orang tua dalam mengasuh dan mengajarkan kemandirian anak kita, ternyata belum seberapa dibanding tantangan para pengasuh anak penyandang disabilitas. Semoga Allah membalas kebaikan dan kesabaran para pengasuh dan orang tua dengan balasan yang baik di dunia dan akhirat, aamiin..

      Alhamdulillah, demikian aliran rasa yang kami rasakan, semoga bisa memberi manfaat dan inspirasi bagi semua yang membacanya, aamiin.. 


May 16, 2019 No comments

Hari ke 17 : mandi sendiri


Saat tidur di kamarnya, terkadang Meira masih terbangun di dini hari kemudian pindah ke kamar mama, begitu juga pagi ini. Saat mama sedang mengaji setelah subuh, tiba – tiba ada suara gedebuk, rupanya karena tempat tidurnya cukup tinggi dan Meira memang muter – muter kalau tidur, dia jatuh. Sempat menangis, kemudian mama ajak dia untuk bangun “ayo kak bangun, kita tempel stiker, mau telur kan?”. Dia mengangguk dan bangun menuju kamarnya untuk menempel stiker bintang. Dengan usaha pembiasaan bangun pagi, yang mama rasakan saat ini adalah untuk membangunkan Meira menjadi lebih mudah, walau terkadang, mungkin karena masih mengantuk, ada saat dimana dia tertidur kembali, but it’s ok.



Siang hari ini mama ada jadwal jaga di RS, jadi Meira ikut mama ke RS sebentar. Kemudian setelah ayah pulang kantor, ayah langsung ke RS untuk jemput Meira. Sesampai di rumah, mungkin karena gerah dan haus, Meira langsung mengambil wadah nata de coco yang tadi sudah dibuka mama dan minta tolong ayah untuk dibukain tutupnya. Karena hari sudah sore, ayah minta Meira untuk mandi dulu sebelum dibukain nata de coconya. Awalnya Meira ga mau, dan menggunakan taktik melobi “makan ini dulu nanti mandi”, tapi ayah sudah tau dengan taktik ini dan ikut menggunakan juga “mandi dulu nanti dibukain ini”.

Setelah beberapa saat saling bertahan, akhirnya Meira mau mandi dulu. Untuk mandi, Meira sudah diajari untuk mandi sendiri, tapi memang saat ini kebanyakan masih dibantu oleh mama atau ayah. Kali ini seperti biasa ayah mengikuti Meira ke kamar mandi, tapi ternyata Meira malah meminta ayah untuk menunggu diluar “ayah tunggu disanaa..”. Akhirnya ayah menunggu di luar kamar mandi, dan dia asik siram air dan memakai sabun sendiri. Setelah selesai, dia minta tolong ayah untuk dihandukin. Biasanya waktu mandi, Meira masih kesulitan untuk memakai sabun di bagian punggung, dan minta tolong untuk disabunin, tapi kali ini dia diam saja. Ga pa pa deh walau mungkin belum sempurna mandinya, tetapi dia sudah bisa mandi sendiri dari awal sampai selesai. Alhamdulillah, terima kasih sudah bersama kami selama 17 hari ini, semoga ada cerita yang menginspirasi dan bermanfaat ya, insyaallah ketemu lagi di cerita berikutnyaa …

May 16, 2019 No comments

Hari ke 16 : motivasi bangun pagi

Bangun pagi sendiri adalah salah satu kemampuan mandiri yang sedang dilatih oleh Meira. Untuk membantu, mama meletakkan satu weker kecil di dekat kasur, weker ini akan berbunyi jika waktu telah menunjukkan pukul 5. Pagi ini weker telah berbunyi, Meira masih merem di kasur. Mama dekati Meira untuk membangunkan, dia bilang “masih ngantuuk..”. Dalam melatih kemandirian, terkadang anak – anak perlu alat bantu untuk memotivasi mereka berlatih mandiri, sesuatu sebagai reward jika anak berhasil melatih sebuah kemampuan mandiri. Untuk Meira, jika dia berhasil bangun pagi sendiri, dia akan mendapatkan bintang, dan jika sudah mendapatkan tujuh bintang, mama akan memberi hadiah sesuatu yang sedang dia inginkan. Kali ini Meira sedang menginginkan makanan berbentuk telur yang di dalamnya berisi mainan, jadi mama ajak Meira untuk menempel bintang agar bintangnya cepat penuh dan dia bisa dapat hadiah telur. Sambil mengangguk dan terkantuk – kantuk, dia bangun juga untuk menempel bintangnya, hehe..Beberapa saat kemudian ayah pulang dari masjid dan dia berlari menyambutnya di pintu. Ayah tersenyum dan memuji Meira karena bisa bangun pagi.






Hari ini Meira melakukan aktivitas rutinnya, seperti mandi, makan, dan bermain di PAUD. Mama mengamati bagaimana proses kemandirian Meira. Alhamdulillah sudah banyak kemajuan, diantaranya adalah : setelah mandi, handuk sudah dijemur sendiri di belakang. Setelah makan, piring kosong dibawa ke belakang diletakkan di tempat cuci piring. Pulang dari sekolah, sepatu dimasukkan ke lemari sepatu, kemudian tas sekolah dicantelkan di tempatnya. Di awal memang perlu ketelatenan orang tua untuk memberi contoh / teladan yang baik, juga kesabaran dalam membimbing anak berlatih mandiri. Tetapi jika hal tersebut bisa dilakukan, insyaallah orang tua akan memetik hasilnya, yaitu anak yang mandiri sesuai dengan perkembangan usianya. Demikian cerita singkat hari ini, sampai jumpa lagi di cerita berikutnyaa…

May 15, 2019 No comments

Hari ke 15 : Membeli makanan sendiri

Latihan kemandirian Meira hari ini adalah belajar membeli makanan sendiri. Jadi waktu Meira dan ayah sedang di RS dan akan pulang, Meira bilang ingin beli sosis. Awalnya dia bilang pengin beli sosis yang dijual di RS. Sama Ayah, diajak beli makanan berbuka aja di depan komplek. Ahaa.. sekalian aja ini dijadikan latihan kemandirian untuk Meira. Mama bilang, “Kak Meira kalau pengin beli sosis, nanti beli sendiri di depan komplek ya”, Meira menjawab “iya ma..” sambil mengangguk. Ok, Meira pun lanjut pulang ke rumah bersama ayah. Sampai di depan komplek, ayah berhenti di dekat deretan meja yang menjual berbagai makanan berbuka. Ayah meminta Meira untuk bertanya ke penjual apakah menjual sosis. Sambil malu – malu, Meira berjalan ke depan meja dan terdiam beberapa saat. Tante penjual menanyakan Meira mau beli apa? Meira menjawab “sosis..” tapi sambil malu – malu liat ke ayah. Ayah menyemangati Meira agar berani, dan Meira berjalan ke arah meja yang menjual sosis. “Ayo kak Meira bilang mau beli sosis berapa?” kata ayah. “beli satu..” kata Meira masih malu – malu. Setelah sosis dimasukkan plastik, ayah memberikan uang ke Meira untuk diberikan ke penjual. Meira menerima dan memberikan uang itu kemudian menerima sosis dari penjual, yeeay...walau masih malu  - malu tapi Meira berhasiill.. Selanjutnya ayah bertanya “kak Meira mau beli apa lagi?”, dia berjalan ke arah puding, ternyata makanan kesukaannya ini menarik perhatiannya, dia bilang ingin beli puding. Yaudah untuk latihan lagi, ayah beri uang ke Meira untuk melakukan jual beli puding, dan kali ini dia lebih bersemangat. Alhamdulillah latihan lumayan berhasil.

  


 



Sampai di rumah, Meira mandi dan selanjutnya pergi ke masjid bersama ayah. Ada beberapa hal yang menarik perhatian ayah. Yang pertama, selesai mandi dan ganti baju ternyata Meira langsung mengembalikan handuk ke jemuran handuk di belakang rumah, hoo.. Yang kedua, setelah pulang dari masjid, walaupun belum dilipat ternyata Meira langsung  mengembalikan mukena ke kotak penyimpanannya, woow.. Alhamdulillah terlihat juga hasil latihan yang dilakukan selama ini. Begitulah cerita kemandirian hari ini, sampai jumpa di cerita berikutnyaa..

May 13, 2019 No comments

HARI KE-14: BELAJAR MENGGANTI SEPRAI

Hari ini saatnya mengganti seprai. Mama dan ayah pertama kalinya mengajak Meira mengganti seprai. Awalnya dia antusias sambil lompat-lompat di atas tempat tidur. Seprai diambil dari lemari dan diserahkan ke Meira sebagai tanda kegiatan dimulai. Dia pun berpose gaya sambil memegang seprainya. Seprai dibentangkan, mama dan Meira berbagi tugas menarik seprai ke ujung – ujung kasur, kemudian merapikan dan memasukkan seprai ke bagian bawah kasur. Meira antusias mencoba,tapi mungkin karena kasurnya berat, dia kesulitan untuk menyelipkan seprai ke bawah kasur. Akhirnya mama membantu merapikan tepi – tepi seprai yang  masih berantakan.





 Karena tadi kesulitan merapikan seprai, jadi mama meminta Meira untuk melepas dan mengganti sarung bantal guling. Dengan semangat dia melepas sarung bantal, dan mencoba mamasang sarung yang baru, karena masih susah akhirnya dia minta tolong ke ayah. Ayah membantu dengan memegang sarung dan Meira yang memasukkan bantalnya, setelah bantal bisa dimasukkan, Meira merapikan tepi – tepinya, yeeay.. pasang sarung bantal berhasil. Selanjutnya adalah mengganti sarung guling. Karena panjang, ayah membantu melepas sarung guling lebih dulu, kemudian ayah dan meira berbagi tugas. Ayah menarik sarung dan Meira menarik gulingnya. Ternyata Meira kesulitan memegang guling dan beberapa kali pegangannya terlepas. Akhirnya peran ditukar, ayah memegang guling dan Meira menarik sarungnya. Strategi ini berhasil, beberapa saat kemudian sarung guling bisa terpasang semua, horee… Alhamdulillah, itulah cerita kemandirian hari ini, ketemu lagi di cerita berikutnya…




May 12, 2019 No comments


HARI KE-13: MANDIRI DI TOILET UMUM

Hari ini mama dan ayah berencana couple time. Jadi kami siap-siap, mama dan Meira mandi bersama. Dia sudah semakin mandiri dan senang mandi menggunakan shower. Setelah mandi tentu saja ia pakai pakaian sendiri dan jemur handuk.



Sampai di mall, kami langsung sholat dhuhur. Setelah solat, mama mengajak Meira pipis. “Kak,, pipis dulu yok, biar nanti mainnya  enak. “ ajak mama. Sampai di kamar mandi, toilet sepi cuma ada kami berdua. Meira dengan percaya diri bilang, “ma, kakak pipis sendiri yaa…” ini pertama kalinya Meira masuk ke bilik toilet sendiri. Mama iyakan dan mama menunggunya di depan westafel. “ma.. udah.” Katanya. Mama lihat dia sedang cebok dengan selang. Mama mengamati saja apa yang dia lakukan. Dia seperti mencari sesuatu. “mana flushnya ma?” “itu gagang panjang yang di sebelah kanan kak.” Tunjuk mama. Karena tombol  flush di rumah kan berada di atas closet, Meira menjadi sedikit bingung. “sekarang lap pakai tisu kak.” Mama memberi lembaran tisu. Meira pun mengeringkan bagian yang basah dan pakai celana sendiri, kemudian tentu saja cuci tangan. Yeaaay.. Alhamdulillah Meira sudah mulai berani dan bisa menggunakan toilet umum.

Setelah Nanysitter infal datang, mama mengenalkan ke Meira bahwa hari ini dia main di kiddy playground ditemani mbak Dwi.. Meira mau dan berani ditinggal ayah dan mama. Alhamdulillah ayah dan mama bisa couple time.. hmm... ada yang perlu diwaspadai ketika bersama nanny sitter. Mereka pasti akan melayani anak sehingga kurang mandiri. Sewaktu di toilet saya sudah mengatakan bahwa Meira sudah bisa memakai celana  dengan sendirinya. eh,, tetap dipakaikan sama si nanny. Kedua kali ke kamar mandi, mama ikut ke toilet dan memonitor supaya Meira pakai sendiri. Awalnya tetap si nanny bersikeras memakaikan, tapi oh tentu saja mama cegah. Akhirnya Meira pakai sendiri dengan malas-malasan. Dia paling tau bisa memanfaatkan moment dimana orang lain mau melayaninya, seperti sama uti ataupun nanny sitter yang menolong dalam melakukan sesuatu. Begitulah cerita hari ini, mohon maaf mama lupa mendokumetasikan kegiatan hari ini. Sampai jumpa di cerita berikutnya…



May 12, 2019 No comments

Hari ini kepala mama agak pening, jadi paginya mama istirahat di kamar. Kak Meira bangun dan melakukan aktivitas paginya, sarapan dan mandi bersama ayah. Kata ayah, sarapan kak Meira cukup banyak, ayah mengira kak Meira ga akan habis tetapi ternyata habis juga. Faktor makanan kesukaan ternyata memang berpengaruh, karena pagi ini dia sarapan makanan kesukaannya yaitu kuetiauww, jadi jumlah banyak pun dihabiskan juga, hehe.. Setelah makan kak Meira mandi, dan selesai mandi kak Meira belajar menaruh baju kotor di tempatnya, yeeay.. Selesai memakai baju, kak Meira juga sempat mengembalikan buku ke lemari, sayang ayah tidak sempat untuk mendokumentasikannya. Setelah ayah berangkat, kak Meira asyik bermain sendiri mainan dokter – dokterannya dan  buka – buka buku.




Siang hari, mama minta kak Meira untuk ambil makan dan makan sendiri karena mama belum fit. Alhamdulillah kak Meira mau, sayangnya mama tidak sempat dokumentasi karena masih istirahat. Setelah badan lebih enakan, mama ajak kak Meira untuk mandi, kak Meira mau dan mandi sendiri. Selesai mandi, baju yang tadi mau dipakai lagi, karena masih bersih eh tapi ternyata basah kena air waktu mandi, jadi kak meira jemur dulu bajunya di luar. Tapi lagi – lagi mama ga sempat dokumentasiin.. huhu..

Selain membereskan barang – barang, kak Meira juga belajar bermain mandiri. Kali ini dia menyusun kursi – kursi makan untuk menjadi rumah – rumahan. Setelah disusun, kemudian dialasi selimut – selimut, hmm, sepertinya nyaman tuh. Oya, waktu sama mama, kak Meira bilang dia tadi merapikan tempat tidur sama ayah, hoo, mama coba konfirmasi ke ayah apakah betul? Ayah menjawab kalau sama ayah tadi baru mengembalikan buku, belum merapikan bantal guling, jadi apakah kak Meira berkata jujur ? Akhirnya mama dan ayah liat kondisi kasur untuk cek, ternyata memang bantal guling telah tersusun di atas kasur, berbeda dengan kondisi terakhir pagi tadi. Kalau begitu, kemungkinan memang  kak Meira yang menyusun bantal guling, alhamdulillah.. tapi untuk memastikan, besok mama coba amatin lagi deh … :D. Demikian cerita hari ini yang sayang minim dokumentasi, tapi tantangan bunsay tetap lo dijalani, sampai jumpaa..



penampakan rumah - rumahan kak Meira

May 10, 2019 No comments




HARI KE-11: MANDIRI ITU MENYENANGKAN

                Pagi ini Mama melatih Meira merapikan tempat tidurnya lagi. Lagi lagi Meira melompat-lompat ketika membersihkan dan merapikan tempat tidurnya. Tetapi ia tetap membersihkan dan menyusun bantal, guling, boneka dan selimutnya hingga selesai. Mengajarkan kemandirian pada anak dengan atmosfer yang menyenangkan sangat efektif. Rencana awalnya sih Meira mau pergi ke sekolah karena hari Kamis siang jadwal  jaga mama. Meira sudah siap-siap,  tapi akhirnya mama on call karena hari ini ingin membersamai Meira di rumah. Selesai pakai baju kemandiriannya bertambah, yaitu memakai bedak dan sisiran sendiri. yeeaay. Dia juga membuat oat sendiri di waktu snack time. Walaupun ada drama terkena air panas, tapi Meira kembali asyik dengan oat dan susu yang dibuatnya. Selain itu minum yoghurt yang dibelinya di pasar takjil komplek. Karena dibungkus dengan plastik, lebih rentan tumpah. Meira mengelap sendiri tumpahan yoghurt di lantai. Hari ini kami juga main dengan para hamster, membaca buku, dan main dokter-dokteran sekalian video call dengan atoknya.




                                       


                Alhamdulillah Meira baru dapat mainan baru dari utinya. Set mainan dokter-dokteran. Dia sudah punya sebenarnya set mainan dokter dalam bentuk koper, yang baru ini bentuknya berupa bangku kecil. Wah.. lumayan ni bangku buat bantu Meira mengembalikan mainannya di raknya yang paling atas. Hihihi. Karena mainan baru, ituuuu saja yang dimaininnya..yaaa sebentar dibongkar, sebentar disusun. Alhamdulillahnya udah mau nyusun sendiri. Habis makan juga sudah meletakkan piring kotor di dapur dan membuang sampahnya, tapi mama belum mengajaknya mencuci piring lagi. Next deh mama ajakin cuci piring lagi. Sekian latihan kemandirian hari ini, Alhamdulillah ada kemajuan.



May 09, 2019 No comments
Hari ke-10 : Belajar bersama ayah


Hari ini mama ada kelas mengaji dan kak Meira mau ikut. Memang ustadzah yang mengajar memiliki anak yang usianya tidak terpaut terlalu jauh dengan Meira, jadi dia senang kalau ikut kelas mengaji, karena dia bisa main - main dengan kakak – kakak.  Setelah bangun dan makan, mama langsung ajak kak Meira mandi. Selesai mandi , pakai baju, mama mulai melatih kemandirian kakak dengan bertanya ke kak Meira, “kak Meira, handuk selesai dipakai diletakkan dimana?. Kak Meira menjawab singkat, “di belakang..” sambil lanjut berjalan untuk menata handuk di jemuran, alhamdulillah kak Meira bisa mengembalikan handuk di tempatnya.



Setelah pulang mengaji dan istirahat sebentar di rumah, kak Meira ikut mamanya untuk jaga sore di RS. Nanti ayah yang akan jemput kak Meira setelah pulang kantor. Saat dijemput, mama minta tolong ke ayah agar nanti di rumah juga melatih kemandirian kak Meira. Ayah mengangguk mengiyakan. Sedikit info, berdasar kesepakatan bersama, ayah memang mau ikut terlibat di setiap kegiatan pembelajaran bunsay. Karena sejak awal belajar di Ibu Profesional, ayah sudah mengetahui manfaat dan ilmu yang didapat dari  IP sehingga alhamdulillah ayah juga mendukung dan mau terlibat di dalamnya. Dari apa yang ayah sampaikan, selama bersama ayah, kak Meira berlatih kemandirian dengan mengembalikan beberapa barang. Mulai dari langsung mengembalikan jaket yang dipakai, kemudian mengembalikan buku yang masih berserak dan menaruh baju kotor pada tempatnya. Alhamdulillah demikian cerita melatih kemandirian hari ini, sampai jumpa lagi di petualangan berikutnyaaa..  



May 08, 2019 No comments


HARI KE-9: BELAJAR RAPI

Hari ini Meira dari pagi sampai siang ikut menemani mama ke RS Sardjito untuk periksa mata. Jadi melatih kemandirian Meira baru bisa dilakukan sore, setelah ia bangun tidur. Seusai mandi, mama bertanya, “Kak,ini pakaian kotornya tarok dimana?” mam mengambil pakaian kotornya dan dia mengutip pakaian yang lain dan langsung memasukkan ke dalam box pakaian kotor. “Ini dipisah yang terang di sini, yang gelap di sini.” Jelas mama. Setelah itu, mama menemukan handuknya masih ada di lantai. “kalau ini kak?” tanya mama. Meira langsug membawa handuk itu dan menjemurnya ke belakang. Mama segera ambil hp dan segera dokumentasikan kegiatannya. Sekarang Meira sudah sadar kamera, tadi sore dia mencoba meminta hp sama mama alasannya untuk dokumentasi. “Ma, pinjam hp.. buat dokumentasi.” katanya. “gaya kali ah bahasanya.”batin mama dalam hati.  Mama tersenyum mendengarnya, anak pasti akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Dia bilang mau mendokumentasi gambar yang ada di tangannya. Tapi, mama ingatkan nanti hpnya dipake kalau dokumentasi kak Meira rapi-rapi dan mengembalikan barang.

                Mama di dapur menyiapkan menu buka puasa. Meira pun bermain bebas, entah apa saja yang dilakukannya sehingga lumayan membuat berantakan lagi. Setelah makan malam. Giliran ayah yang mengajak Meira rapi-rapi. Mama dan ayah sepakat bahwa kami berdua harus satu suara dalam melatih kemandiriannya.Kegiatan rapi-rapi sebelum tidur pun dimulai, yaitu menggantung helm dan tas pink ang dipakainya tadi siang, mengembalikan buku gambar ke rak, mengembalikan make-up, sapu, penggaris dan pulpen. Tetapi masih ada juga yang belum berhasil dirapikan setelah bermain, seperti sisa guntingan kertas dan tepung yang jadi mainannya masak-masakannya tadi. Alahamdulillah, ada kemajuan walaupun belum semuanya bisa dikembalikan atau dirapikan langsung. Semoga ke depannya semakin terbiasa. Mama pun dapat kejutan ketika mengecek hp, yaitu melihat hasil dokomentasi yang diambilnya diam-diam. Kak meira.. Kak Meira.. ada saja..




May 07, 2019 No comments

HARI KE-8: MERAPIKAN TEMPAT TIDUR DAN MELIPAT

Minggu kedua ini masuk ke tantangan melatih kemandirian baru. Walaupun masuk ke kemampuan yang lain, latihan bangun tidur pagi masih terus dilanjutkan. Dalam minggu kedua ini mama ingin mengajarkan kerapian dan membiasakan Meira mengembalikan sesuatu pada tempatnya setelah dipakai. Proyek pagi ini merapikan tempat tidur. Kamar kak Meira berantakan karena malamnya Meira menjatuhkan semua selimut, bantal, guling ke lantai. Selain itu terdapat tumpukan baju di karpet kamar yang belum sempat mama masukkan ke dalam lemari.

Setelah mama menyelesaikan memasukkan baju ke laci, mama mengajak Meira merapikan kamar. Mama menyuruh Meira mengembalikan buku ceritanya ke rak buku. Alhamdulillah dia sudah bisa meletakkan sesuai kategori. Setelah itu, mama mengajak Meira membersihkan tempat tidur dengan sapu lidi. Kali ini mama serahkan Meira membersihkannya sendiri. Meira membersihkan tempat tidur seperti gerakan menyapu. Dan tentu saja, sambil  melakukan kegiatan yang paling disukainya melompat-lompat di tempat tidur. Mama sedikit kesulitan mendokumentasi, selain karena dia lompat kesana kemari hp mama juga ternyata lowbat dan mati. Mama lalu memberi contoh bagaimana menggunakan sapu lidi/ menyeblak kasur yang benar. Yah namanya juga anak-anak kadang memperhatikan kadang dia tidak memperdulikan.




Mama lalu mengajari merapikan pinggiran seprai, “Kak.. kasur mau pake baju yag rapi…”mama mengubah suaranya seolah-olah  kasur yang bicara. “kakak kalo bajunya kasur namanya apa?” tanya mama. “Seprai..”jawab Meira. “Tuh kak.. dia pingin bajunya rapi.” Mama mengajak merapikan pinggiran seprain sisi lainnya. Seprai sudah rapi, saatnya menata selimut, bantal dan guling. Awalnya ia menyusun bantal, terus ambil bantal selanjutnya. Dia ga mau mengangkat guling, jadinya mama yang nyusun deh. Terus giliran menata selimut. Meira membuka lagi selimut yang sudah rapi. “Kakak aja yang lipat.”katanya semangat. Lalu dia mulai belajar melipat menirukan gerakan mama. Mama biasa menjelaskan cara melipat dengan nada-nada menarik dan mengenalkan bentuk persegi dan persegi panjang. Setelah menata selimut, akhirnya menata bantal- bantal boneka. Alhamdulillah selesai… karena hp mati ga divideoin deh.


Tapi, waktu setelah solat zuhur bareng tadi Meira melipat mukenanya sendiri. Malah dia buat variasi meletakkannya dalam gulungan sajadah lalu memasukkannya ke dalam box penyimpanan. Alhamdulillah dia sudah mulai melipat atau meletakkan mukenanya pada tempatnya. Biasanya setelah ikut ayahnya ke mesjid dia langsung mencampakkan saja mukenanya. Semoga ke depannya bisa terbiasa mengebalikan barang ke tempat semula. Aamiin.



May 07, 2019 No comments
HARI KE-7: BANGUNIN AYAH

Hari ini kondisi ayah dan mama sedang kurang fit. Mungkin karena kondisi cuaca sekarang lagi cukup ekstrim sebab sudah masuk musim pancaroba, peralihan musim hujan ke kemarau. Siangnya panas terik, terus sore atau malam bisa hujan deras. Pada musim - musim seperti ini daya tahan tubuh bener - bener diuji. Kita harus pandai - pandai menjaga kondisi agar tidak terlanjur sakit. Gimana kita tau kalo tubuh kita sedang melawan kuman ? Skalian share sedikit ilmu kesehatan ya, jadi ada beberapa alarm yang menjadi tanda kalo di tubuh kita sedang ada virus/kuman, antara lain :

  • Radang tenggorokan
  • Kenaikan suhu tubuh
  • Badan yang cepat terasa lemas/capek
Jika beberapa kondisi itu muncul, segera lakukan langkah - langkah antisipasi agar tubuh kita menang melawan penyakit dan tetap sehat :
  • istirahat cukup dan tidak begadang
  • lindungi tubuh dari hawa dingin
  • makan makanan hangat dan bergizi, perbanyak makan buah dan sayur.
Nah, saat ini karena tubuh terasa gak fit dengan tanda - tanda diatas, ayah dan mama beristirahat lagi setelah solat subuh. Beberapa waktu kemudian, kak Meira masuk kamar dan membangunkan ayah dan mama. Ternyata kak Meira bangun sendiri, dia langsung naik ke kasur dan menimpa ayah yang masih berbaring, sambil bilang " ayo yaahh..banguun.."


Ayah yang masih golek - golek di kasur agak kelabakan ditimpa kak Meira. Beberapa saat kemudian malah ayah peluk kak Meira dan masih lanjut berbaring di kasur. Melihat ayahnya belum bangun juga, kak Meira bilang lagi, " yok bangun yaaahhh....", akhirnya ayah menjawab dan duduk,  "yaa, yuk banguun..". Alhamdulillah hari ini kak Meira bisa bangun sendiri dan gantian membangunkan ayah mamanya, walau agak mundur dari yang dijadwalkan. 

Mengembalikan Buku dan Mainan

Hari ini kakak mengambil buku - buku dan mainan dari raknya. Setelah puas dibuka - buka dan liatin isinya, buku - buku masih belum dikembalikan ke tempatnya. Begitu juga mainannya. Saat mama lihat hamster di atas lemari buku, kak Meira tertarik dan pengin ikut liat. Perlu diketahui,setelah ada insiden 'Hamster', kandang hamster dipindahkan ke atas lemari buku yang cukup tinggi agar lebih aman. Melihat kak Meira yang tertarik ingin liat hamster, mama bilang ke kak Meira untuk mengembalikan mainan dan bukunya dulu sebelum liat hamster, "Ayo kak, kalo mau liat hamster, buku dan mainannya dikembalikan dulu". Kak meira mengangguk dan membawa buku - buku serta mainannya ke rak. Mama berusaha mengajarkan agar setelah selesai dari satu aktivitas, dirapikan kembali barang - barangnya sebelum lanjut ke aktivitas lain, dan alhamdulillah kak Meira mau untuk melakukannya. Demikian latihan kemandirian hari ini, sampai jumpa di cerita selanjutnyaa..



May 05, 2019 No comments
HARI KE-6: BUNDA

Ayah mengangkat Meira yang masih terlelap ke atas karpet merah. Kami coba biarkan apakah dia akan bangun dengan sendirinya. Waktu terus berjalan sampai jam enam lewat,  sepertinya masih tetap harus dibangunin. Ide membangunkan Meira pagi ini awalnya ingin unboxing bersama setrika yang mama beli kemarin. Ayahpun membuka kotak dan mengeluarkan setrika beserta pelengkapnnya. “Kak… apa ini kak?” mama mendekati setrika portable itu ke Meira. Wah ada sisirnya juga. “kak, ini bisa buat sisiran kak..” mama menyisir-nyisir rambutnya menggunakan perlengkapan setrika tersebut. Meira menepis-nepis menujukkan tidak mau disisir. “Kak, ini bisa jadi mic nih…” mama memegang setrika seolah-seolah seperti mic. “Assalamu’alaikum wr wb. Selamat pagi ayah. Selamat pagi Kak Meira.” Mama mengubah suara alto. Efek latihan MC di rumbel public speaking nih. Hahaha. Meira mulai melek.

Aha.. mama teringat video yang dikirimin Bu Guru. Meira pasti senang melihat video rekamannya sedang menyanyi. “Kak.. nyanyi bunda yukk..” Mama mulai menunjukkan videonya. Meira menonton dengan tersenyum. “Nanti Kak Meira mau kasi bunga ke mama.” Ucapnya. Ahhh.. mama meleleh mendengar ucapan pertamanya di pagi ini. “Makasih… Yuk baca do’a bangun tidur dulu sebelum nyanyi.” Kami pun baca do’a  bersama-sama.

                Setelah membaca do’a, Meira siap dengan mic nya, Mama siap memutar video rekaman sekolahnya, Ayah siap mendokumentasikan. Mulailah dia nyanyi lagu kesukaannya itu, lagi kesukaannya mama juga setiap kali Meira bernyanyi.

Terima kasih bunda
Untuk semua cinta
Yang kau berikan pada diriku
Tak akan ku lupa
Budi dan jasamu
Dan tak terbalas kasih sayangmu
Lembut belaimu, jernih cintamu
Putih kasihmu, seperti melati putih
Harum mewangi







Hari ini jadinya tidak menempel stiker karena waktu sudah agak siang, tidak apa-apa yang penting prosesnya. Yang penting ciptakan suasana menyenangkan setiap bangun agar ia mau bangun dengan sendirinya.


May 04, 2019 No comments
HARI KE-5: BAKITI

Selesai ayah subuh sekitar jam 5.10 WIB, mama meminta ayah menggendong Miera keluar rumah supaya ia bangun. Ayah mengatakan kepada Meira yang dalam gendongan bahwa semua sudah bangun, burung-burung berkicau, serta kucing. “Kakak mau naik sepeda?” tanya ayah. Meira beum memberi respon. Tiba-tiba Bakiti, kucing yang berkeliaran di kompleks kami datang ke kaki ayah melendot-lendot. “Kak.. ada bakiti di kaki ayah.” tunjuk ayah. Meira segera menunduk-nundukkan kepalanya berusaha melihat bakiti dari atas gendongan ayah. hmm berarti tadi sebenarnya sudah mulai sadar dia, pas ada kucing baru benar-benar ON.

Tidak lama kemudian Meira pun turun, lalu masuk ke dalam rumah. Mama mengajak Meira mengambil bintang untuk ditempel. Ketika mau masuk kamar, ternyata Bakiti mengikuti mau masuk ke dalam rumah. “Kak… ituu ada bakiti mau masuk.” Kata mama. Meira pun langsung segera menghalangi pintu depan dengan tubuhnya, tidak jadi mengambil stiker bintang. Sejak tragedi bayi-bayi hamster dimakan, tidak boleh lagi ada kucing yang masuk ke dalam rumah. Karena Meira bertugas menghadang kucing, ayahlah yang mengambil stiker bintang. Terus stiker bintangpun ditempel.






Alhamdulillah dengan dibawa keluar rumah,menghirup udara sejuk dan suara-suara kicauan burung yang indah, plus kucing yang menarik perhatian bisa membangunkan Meira lebih pagi.. mama senang sedikit demi sedikit Meira mulai lebih cepat bangunnya.
May 04, 2019 No comments

HARI KE-4: Masuk Kandang Raksasa

Mama ga yakin hari ini Meira akan bangun cepat mengingat tadi malam kami ke mall dan di luar rencana pulangnya agak lama, Meira pun tidur melewati batas jam tidurnya. Mama dan ayah sepakat tetap mencoba membangunkannya pagi. Sebelum mandi, mama pesan kepada ayah untuk membangunkannya setelah ayah selesai ngaji. Ayah lalu membawa Meira keluar kamar jam 5.15 WIB, Meira masih pulas tertidur di karpet merah. Selesai mama mandi, tepat jam 5.30 mama mencoba membangunkannya. Cara membangunkan kali ini dengan unboxing belanjaan tadi malam. Tadi malam kami membeli set rak gantungan baju dan travel streamer (setrika uap).

Mama dan Ayah mengajak Meira bersama-sama memasang rak. Awalnya meira masih ngulet sana-sini. Alhamdulillah lima menit kemudian dia melek karena mama bilang,”Wah.. Kak… kayak kandang raksasa… “ beberapa besi bagian alas rak memang terlihat panjang- panjang seperti kandang hamster. Terus Ayah bilang, “wah.. ini kita pasang lego raksasa..ini ayah baca petunjuknya..” Meira kelihatan mulai bersemangat. Walaupun tubuhnya masih berbaring di atas karpet dia mengambil dan membaca kertas petunjuk pemasangan rak. Ayah mulai merakit rak yang cukup besar itu, memasang di samping tubuh dan atas kepalanya Meira. “Wahhh…  Kak Meira masuk kandang….” Mama tertawa-tawa. Meira juga ikut senyum-senyum. Sampai akhirnya perakitan selesai Meira sudah sadar penuh. Bangun pagi kali ini sangat menyenangkan.



Lumayan Meira tetap bisa bangun jam setengah 6  walaupun tadi malam tidur agak larut. Siangnya dia puas tidur lumyan lama membayar hutang tidurnya. Hihi. Untuk ke depannya semoga mama dan ayah bisa konsisten menciptakan suasana yang memungkinkan agar Meira tidur cepat. Maaf ya Kak Meira tadi malam jadi lama boboknya. Semangat besok lagi kita bangun lebih pagi!

*****

Sikat Gigi Sendiri

Hari ini Meira katanya mau sama mama. Padahal mama hari ini jam jaga di RS Hermina. Yasudahlah on call saja. Ketika mandi, mama membiarkannya mandi sendiri. Mama penasaran mau coba membiarkan dia sikat gigi sendiri. Boleh lah sekali-sekali. Hehe. Pastinya setelah sarapan yaa.. Selama ini mama dan ayah yang selalu menyikat giginya Meira karena masih khawatir kalau Meira sikat sendiri tidak bersih. Alhamdulillah Meira sudah lumayan bisa karena sejak dulu dia terbiasa memainkan menyikat model gigi mama. Dia menyikat di depan kaca mengikuti aba-aba yang mama bilang sampai selesai.  Tapi namanya juga mama dokter gigi, mama ingin gigi anaknya bener-bener bersih. Wkwkkw. Mama tidak bilang kalau hasil sikatnya tidak bersih. Mama Cuma mengajak Meira sekali ini bermain jadi bayi, sambil bernyanyi, “dibelai, dimanja, disayang… dipeluk, dicium, ditimang..”lagu si diva. Seperti biasa Meira berbaring di pangkuan mama menikmati giginya disikat. Hehehe.  Begitulah latihan kemandirian hari ini. Alhamdulillah.



May 02, 2019 No comments
HARI KE-3: BANGUN TIDUR BELAJAR IKHLAS

               Semalam ada kejadian yang bikin ayah dan mama terkejut ketika sampai di rumah. Kandang hamster sudah terjatuh dan serbuk-serbuk kayunya juga berserakan di lantai. Kondisi kandang sangat memprihatinkan mainan rumah-rumahan hamster sudah porak-poranda. Yang paling tragis enam bayi mungil hamster sudah hilang. Kami sangat kesal dan bercampur sedih. Ayah berkeras supaya tidak ada lagi kucing yang boleh masuk ke rumah. Selama ini memang ada beberapa kucing yang mengintai bayi hamster, tapi selalu mama usir. Nahasnya, jendela ternyata tidak ditutup ketika kami meninggalkan rumah paginya. Ayah lupa berpesan kepada Mbah Ngatiyem jika telah selesai kerjanya untuk menutup jendela.Cuma gordennya saja yang ditutup. Baiklah, jadikan hal ini pembelajaran bagi kami dan bahan untuk membangunkan Meira esoknya. Dia sudah tertidur di mobil ketika perjalanan pulang ke rumah. Harusnya paginya bisa bangun lebih cepat karena ia tidur lebih awal.

*******
                Jam menunjukkan pukul 05.10 WIB, mama coba menggendong Meira ke kandang hamster. “Kak.. Kak.. coba lihat apa yang terjadi pada anak hamster.” Mama berbicara pada Meira yang masih dalam pelukan. Dia langsung melek melihat ke arah kandang mencari anak hamster. “Anaknya kemana kak?” tanya mama. “dimakan kucing.” Santai sekali dia menjawab. Mungkin karena dari beberapa waktu yang lalu mama sudah mengingatkan untuk menjaga hamster dari kucing. Biasanya kalau mama sedih Meira sudah kelihatan empatinya. Mama pun mengutarakan bahwa mama sedih atas kejadian ini.
“Yaaaah!! Anak hamsternya dimakan kucing…” Meira menjerit kepada ayah yang baru keluar dari kamar mandi. Ayah mendatangi kami dan menjelaskan bahwa hamster itu makhluk ciptaan Allah dan sudah waktunya kembali kepada Allah. Mama menjelaskan kalau kita ada musibah atau ada ang meninggal, kita mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.” Mama pun mengajak Meira mengucapkannya serta mengajaknya menghibur Amira, sang induk hamster. Setelah itu mama mengajarkan tentang ikhlas terhadap apa yang telah terjadi, serta apa pelajaran yang bisa diambil.



Karena udara pagi masih segar, mama mengajak untuk lari pagi. Sebelum keluar mama mengajak Meira merapikan tempat tidur. Tapi dia bersemangat menunjukkan karya batik dan gerabah yang dibuatnya kepada ayah. Jadinya ga bantuin mama deh. Setelah siap-siap, mama kembali mengingatkan pelajaran hari ini untuk mengunci semua pintu dan jendela sebelum pergi agar tidak masuk kucing  dan maling.
             
Setelah kami lari pagi, banyak hal menarik yang kami temui dan pelajari. Mama meyakinkan Meira bahwa bangun pagi itu menyenangkan. Untuk menyegarkan badan yang berkeringat tadi, Meira juga bisa mandi dengan air biasa yang segar. Horeee..
Pemberian stiker bintang pun ditempel setelah bangun tidur siang sebagai apresiasi Meira bisa bangun lebih cepat hari ini. Mama bilang kalau kakak bangun lebih cepat atau bisa mempertahankan bangun pagi akan dapat stiker. Kalau sudah penuh nanti kakak bisa dapat donat yang kakak minta.
Alhamdulillah. Semoga bangun pagi menjadi kebiasaan keluarga kami untuk menjadi lebih baik.

May 01, 2019 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Seorang istri, ibu, dan dokter gigi.

Follow Us

Labels

aliran rasa anak sehat ASI awareness bahagia belajar kesehatan gigi belajardarikesalahan bijak belanja breastfeeding bunda sayang campingground cerdas finansial cerebral palsy chconnect danaucermin dekorasi dokter gigi anak dongeng dzikir emosi empati financiallitercyforkids fiqih belanja fitrah estetika fitrahseksualitas flexibility game level 12 game level 4 game level 5 game level 6 game level 7 game level 8 gamelevel11 gaya belajar anak gigi anak goldenclueconnect guathejungleofknowledge hari 1 hari 10 hari 11 hari 12 hari 13 hari 14 hari 15 hari 16 hari 17 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7 hari 8 hari 9 hati healing hidup human model of the world hutankupucekatan I love to learn ibu bekerja ibu profesional ibu sehat IBUAGENPERUBAHAN IBUBERKOFERENSI ibuku dokterku ibuprofeional ibuprofesional Idul Fitri Ilovemath inimakananbesarku inimakananku institut ibu profesional institutibuprofesional jatuhbangun jeda jurnal30hari kamar kebaikan kebunapel kedekatan keluarga keluarga multimedia kesehatan kesehatan anak kesehatan gigi kesehatan keluarga kesehatan mental kesehatanmental KIP 2019 KLIP komunikasi komunikasi anak komunikasi produktif konflik kuliah bunda sayang Kuliah Bunsay IIP kuliahbundasayang lacakkekuatanmu learningbyteaching lebaran LEVEL 10 level 9 manajemenqalbu marah matharoundus melatih kecerdasan melatih kemandirian memaafkan memori mengajak sikat gigi menjadiyoutuber mental health menyapih menyikat gigi menyusui menyusui saat covid monster mood muhasabah mulai nulis NLP parenting pekanmentorship pengembangandiri pernikahan Personal mastery Personal Mastey personalmastery pertemuankeluargamanajemenwaktudangadget perubahan petaperjalananbelajar petualangmasadepan pohon literasi proses rasa tersambung resolusi tahun baru sabar sedekah sehat finansial sehat holistik sehat mental sehat sosial sehatfinansial selamat selflove Seminar semua anak adalah bintang Senyum sesal sharig is caring sikat gigi surahyunus tahap kepompong tahapkepompong tahapulat tantangan 10 hari tantangan10hari telurhijau telurmerah telurorange temukan cara belajarmu temukanterampillmu thebestversionofyou Think Creative tobat turning red

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (20)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (6)
  • ►  2021 (33)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (16)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (13)
    • ►  February (17)
    • ►  January (13)
  • ▼  2019 (144)
    • ►  December (12)
    • ►  November (17)
    • ►  October (8)
    • ►  September (18)
    • ►  August (19)
    • ►  July (24)
    • ►  June (12)
    • ▼  May (16)
      • Aliran Rasa Bunda Sayang Game level 2
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
      • TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH K...
    • ►  April (15)
    • ►  March (3)
  • ►  2018 (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)

Created with by ThemeXpose