Berikut adalah beberapa aliran rasa yang muncul selama
proses tantangan bunda sayang melatih kemandirian :
- Melatih kemandirian bagi anak adalah sebuah proses. Hasilnya mungkin tidak akan langsung tampak dalam 17 hari, tetapi kita perlu terus melanjutkan proses latihan tersebut agar kemandirian bisa tertanam di dalam kehidupan anak. Untuk membentuk anak yang mandiri dan disiplin, diperlukan orang tua yang mandiri dan disiplin juga. Jadi sebenarnya ini adalah bentuk latihan juga bagi orang tua, yang perlu terus dilatih secara konsisten agar orang tua bisa menjadi role model bagi anak dalam hal kemandirian dan kedisiplinan
- Di dalam Alquran surat An Nisa ayat 9, Allah berfirman : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” Sebagai orang tua, kita bertanggung jawab dalam pengasuhan dan pendidikan keturunan kita agar tidak menjadi generasi yang lemah, baik lemah ekonomi, lemah ilmu,maupun lemah iman. Salah satu cara orang tua untuk membentuk generasi yang kuat adalah dengan mengajarkan kemandirian dan disiplin. Dengan kata lain, jika kita berniat mendidik kemandirian anak karena Allah, insyaallah itu akan menjadi amal soleh yang bisa menjadi bekal kita di akhirat nanti.
- Salah satu modal orang tua untuk melatih kemandirian adalah kesabaran. Di bulan ramadhan ini, dalam suatu kesempatan, kami mengikuti acara buka bersama di panti asuhan Sayap Ibu. Setelah menengok kondisi anak – anak di sana, kami mendapati betapa luar biasa kesabaran para pengasuh anak – anak penyandang disabilitas di panti tersebut. Mereka dengan sabar mengasuh dan mendidik, berusaha memberikan hak kasih sayang yang memang seharusnya didapatkan oleh anak – anak. Hendaknya kesabaran mereka bisa menjadi contoh dan menjadi penguat para orang tua. Bahwa berbagai tantangan yang menguras kesabaran orang tua dalam mengasuh dan mengajarkan kemandirian anak kita, ternyata belum seberapa dibanding tantangan para pengasuh anak penyandang disabilitas. Semoga Allah membalas kebaikan dan kesabaran para pengasuh dan orang tua dengan balasan yang baik di dunia dan akhirat, aamiin..
Alhamdulillah, demikian
aliran rasa yang kami rasakan, semoga bisa memberi manfaat dan inspirasi bagi
semua yang membacanya, aamiin..