TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH KEMANDIRIAN - HARI KE-3
HARI KE-3: BANGUN TIDUR BELAJAR
IKHLAS
Semalam
ada kejadian yang bikin ayah dan mama terkejut ketika sampai di rumah. Kandang
hamster sudah terjatuh dan serbuk-serbuk kayunya juga berserakan di lantai.
Kondisi kandang sangat memprihatinkan mainan rumah-rumahan hamster sudah
porak-poranda. Yang paling tragis enam bayi mungil hamster sudah hilang. Kami
sangat kesal dan bercampur sedih. Ayah berkeras supaya tidak ada lagi kucing
yang boleh masuk ke rumah. Selama ini memang ada beberapa kucing yang mengintai
bayi hamster, tapi selalu mama usir. Nahasnya, jendela ternyata tidak ditutup
ketika kami meninggalkan rumah paginya. Ayah lupa berpesan kepada Mbah Ngatiyem
jika telah selesai kerjanya untuk menutup jendela.Cuma gordennya saja yang
ditutup. Baiklah, jadikan hal ini pembelajaran bagi kami dan bahan untuk
membangunkan Meira esoknya. Dia sudah tertidur di mobil ketika perjalanan
pulang ke rumah. Harusnya paginya bisa bangun lebih cepat karena ia tidur lebih
awal.
*******
Jam
menunjukkan pukul 05.10 WIB, mama coba menggendong Meira ke kandang hamster. “Kak..
Kak.. coba lihat apa yang terjadi pada anak hamster.” Mama berbicara pada Meira
yang masih dalam pelukan. Dia langsung melek melihat ke arah kandang mencari
anak hamster. “Anaknya kemana kak?” tanya mama. “dimakan kucing.” Santai sekali
dia menjawab. Mungkin karena dari beberapa waktu yang lalu mama sudah
mengingatkan untuk menjaga hamster dari kucing. Biasanya kalau mama sedih Meira
sudah kelihatan empatinya. Mama pun mengutarakan bahwa mama sedih atas kejadian
ini.
“Yaaaah!! Anak hamsternya dimakan
kucing…” Meira menjerit kepada ayah yang baru keluar dari kamar mandi. Ayah
mendatangi kami dan menjelaskan bahwa hamster itu makhluk ciptaan Allah dan
sudah waktunya kembali kepada Allah. Mama menjelaskan kalau kita ada musibah
atau ada ang meninggal, kita mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.” Mama
pun mengajak Meira mengucapkannya serta mengajaknya menghibur Amira, sang induk
hamster. Setelah itu mama mengajarkan tentang ikhlas terhadap apa yang telah
terjadi, serta apa pelajaran yang bisa diambil.
Karena udara
pagi masih segar, mama mengajak untuk lari pagi. Sebelum keluar mama mengajak
Meira merapikan tempat tidur. Tapi dia bersemangat menunjukkan karya batik dan
gerabah yang dibuatnya kepada ayah. Jadinya ga bantuin mama deh. Setelah siap-siap,
mama kembali mengingatkan pelajaran hari ini untuk mengunci semua pintu dan
jendela sebelum pergi agar tidak masuk kucing
dan maling.
Setelah kami lari pagi, banyak
hal menarik yang kami temui dan pelajari. Mama meyakinkan Meira bahwa bangun
pagi itu menyenangkan. Untuk menyegarkan badan yang berkeringat tadi, Meira
juga bisa mandi dengan air biasa yang segar. Horeee..
Pemberian stiker bintang pun
ditempel setelah bangun tidur siang sebagai apresiasi Meira bisa bangun lebih
cepat hari ini. Mama bilang kalau kakak bangun lebih cepat atau bisa
mempertahankan bangun pagi akan dapat stiker. Kalau sudah penuh nanti kakak
bisa dapat donat yang kakak minta.
Alhamdulillah.
Semoga bangun pagi menjadi kebiasaan keluarga kami untuk menjadi lebih baik.
0 comments