Youtube Instagram
  • Home
  • Tentang Saya
  • Jadwal Praktek
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Kontak Kami

drg. Ayyum Berbagi

Assalam'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tulisan kali ini akan membahas challenge yang akan kulakukan dalam belajar ilmu finansial bersama tim ch connect, mahasiswa bunda produktif ibu profesional. 

Tiap materi yang disampaikan juga disertai challenge yang sebenarnya perlu juga kita sadari untuk lakukan terlepas ikut kelas ini apa ga. 

Challenge pertama sudah aku kumpulkan pada tulisan sebelumnya mengenai insight pembelajaran pertama. 

Challenge di Pit Stop 2 adalah belajar menabung menghadapi keuangan keluarga menuju society 5.0.

Pas sekali, aku memang ingin menabung. 

Tujuan menabung ini ada yang untuk tiket mengunjungi orang tua dan pengembangan karir, tentu saja aku ingin menjadi teladan bagi anak-anakku. 

Aku ingin mengajari mereka bagaimana bisa berbakti kepada orang tua walaupun sudah tinggal jauh di luar pulau. 

Aku tidak tahu akan tinggal dimana anak-anakku nanti, mungkin mereka akan ingat ketika masa itu datang nanti dan semoga menjadi anak yang berbakti. 

Nah, sebelumnya aku berpikir apa menabung di celengan saja? Soalnya juga ada challenge untuk anak tentang kebiasaan menabung. 

Cuma kupikir, untuk menabung tiket akan lebih aman jika ditabung di bank. Aku jadi teringat celengan anakku dibongkar dan uangnya diambil mbak yang kerja di rumah. Hahaha. Ya sudahlah. 

Jadi sekalian saja saya ajarkan bagaimana menabung yang aman kan ya. Biar ga dicolong orang, apalagi untuk jumlah uang yang besar. Menabung bank juga sekarang bisa buka rekening secara online. 

Aku akan mengenalkan inilah namanya teknologi dan perkembangan zaman. Kalau dulu menabung dalam celengan, terus simpan ke bank dan sekarang dipermudah menabung di bank digital. 

Aku akan mencoba membuka bank digital di Bank BSI. Hmm aku buka berapa ya?

oke aku coba buka dua. 

Satu untuk tabungan tiket ke Medan. Satu untuk tabungan untuk ikut kelas dan sertifikasi NLP Coach. 

Mengapa ini penting bagiku? Selama aku masih punya orang tua aku ingin memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. 

Video call saja mungkin tidak cukup, apalagi tipe mama yang hanya sekedarnya dan langsung tutup jika video call. 

Aku tahu bahasa cintanya kemungkinan besar adalah quality time. Makanya aku coba memenuhi itu. 

Sebelum pindah ke Jogja bahkan sampai sekarang aku tidak berniat menjadi PNS dengan alasan aku tidak ingin terikat supaya bisa mengunjungi orang tuaku kapan saja aku mau. 

Aku yakin keputusanku itu tepat karena benar saja, ketika papaku sakit. Aku harus segera terbang kesana untuk mengunjunginya.

Ternyata aku perlu merawatnya beberapa bulan sampai sembuh. Hingga akhirnya aku ikhlas ketika ia pulang ke Rahmatullah, aku masih sempat berbakti kepadanya. 

Namun, saat itu uang yang terpakai untuk tiket dan biaya perawatan ini itu sangat besar. Aku menyadari pengaturan keuangan saat itu belum terkelola baik sehingga saat ini perlu aku alokasikan sendiri biaya untuk ke Medan sana nanti. 

Kedua, mengapa aku penting menbuat tabungan kelas dan sertifikasi NLP Coach? 

Aku telah mengatakan kepada papa saat itu aku sedang ikut kelas NLP dan aku berencana ingin menjadi Coach. Jadi ini aku anggap janjiku dan perlu aku realisasikan. Terlebih aku memang saat ini lagi membutuhkan ilmu ini. Ini adalah kunci bagiku untuk bisa menjalani aspek kehidupan lainnya. 

Alhamdulillah sudah jadi dua rekening tabungan baru. Semoga bisa istiqomah menabung dan dimudahkan Allah SWT jalan nabungnya. Aamiin


February 18, 2022 No comments


Mungkin selama tiga puluh tahun aku hidup di dunia ini aku belum mencintai diriku apa adanya. Luka pernikahan orang tua yang kusaksikan sebelum menikah, kini terulang dalam pernikahanku. Mampukah aku mencintai diri ini apa adanya? 

Menurut dosen Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII), Hazhira Qudsyi S.Psi., M.A., self love adalah cinta dan kasih sayang tanpa syarat yang diarahkan pada diri sendiri, apapun bentuk dan situasinya. 

Aah.. Benar. Mencintai diri apa adanya itu adalah mencintai tanpa syarat. Tidak harus menjadi sosok istri maupun ibu yang benar-benar ideal seperti yang kuinginkan. Tidak mengapa jika seorang dokter gigi juga menjadi ibu rumah tangga.

Tidak mengapa juga belum sekolah spesialis dan belum mencapai kemampuan finansial yang diinginkan. Tidak mengapa jika saat ini belum bisa membahagiakan dan membanggakan orang tua. Tidak mengapa jika saat ini masih berada di bawah roda kehidupan. 

Apa aku terlalu banyak syarat untuk diri ini? Kejam sekali diri ini. Jika untuk diri sendiri saja aku banyak syarat, apalagi untuk orang lain. Bagaimana bisa aku mencintai suami dan anak tanpa syarat jika ke diri sendiri saja penuh syarat? 

Aku merenung lagi, apakah aku benar-benar sudah mencintai diriku? 

Mencintai diri sendiri artinya menerima diri sendiri sebagai mana adanya, memiliki harga diri, citra diri yang positif dan penerimaan diri, hal ini menjadi kunci hubungan yang sehat dan bahagia. 

Astaghfirullahaladzim. Semoga tulisan ini menjadi bentuk taubat dan penggugur dosaku selama ini. Semoga yang akan aku curahkan ini akan menjadi pengingatku dan membuka pintu keharmonisan rumah tangga dari jalan mencintai diri sendiri. 

Menurutku, bentuk kasih sayang terhadap diri atau bahasa kerennya self compassion yang paling penting adalah pada pola pikir, sudut pandang terhadap diri dan pemaknaan positif terhadap situasi. 

Mengapa pola pikir? Karena dari pola pikir ini akan mempengaruhi perasaan bahagia, kondisi fisik dan perilaku kita sehari-hari. 

Apakah ini mudah dijalankan? Oh tidak. Apalagi bagi seorang empati yang menyerap segala rasa di lingkungannya sehingga berisiko berpengaruh terhadap mental dan pola pikirnya. Jadi ini sangat perlu dilatih. 

Saat ini aku perlu berlatih terhadap pola pikirku dan aku perlu menulis untuk menstimulasinya. Oleh karena itu, aku ikut KLIP sebagai bentuk kasih sayangku terhadap diriku.

Menyediakan waktu untuk menulis, sama artinya menyediakan waktu untuk mengasihi dan merawat diri.

“Mencintai diri sendiri bukanlah suatu kesombongan dan keegoisan, namun hal itu terjadi secara alamiah atau dalam Islam disebut kodrat.” Pernyataan Bu Hazira ini sesuai dengan konsep fitrah individualitas, bahwa sudah ter-install konsep cinta dalam diri kita dan kebutuhan untuk memenuhinya. 

Ada orang di luar sana yang pro kontra dengan me time. Menurut mereka me time hanya membuang waktu yang tidak bermanfaat. 

Bermanfaat atau tidak tergantung aktivitas yang kita pilih kan? Bagiku yang penting bagaimana bisa menyeimbangkan dan memenuhi hak waktu untuk ibadah, diri, anak dan suami. 

Aku memilih me time ku untuk belajar, menulis, rileksasi, olahraga, on call praktek sebagai dokter gigi dan shopping kebutuhan. Inilah cara me time default-ku. 

Tapi ada juga aku menonton youtube bebas hanya sekadar hiburan di saat-saat tertentu. Di saat aku sedang tidak ingin berpikir apa-apa. Hihi. Tawa canda merupakah fitrah yang perlu dipenuhi juga itu dalam situasiku saat ini. 

Cuma aku perlu menyadari. Apakah ini sudah cukup? Butuh berapa lama? Apakah rasa penasaranmu sudah terpuaskan? Biasanya setelah itu selesai. Perlu pasang alarm juga kali ya supaya cut-off…

Apakah ini bentuk apresiasi diri? Ya tergantung kita tujuannya apa. Kalau kita berniat nonton suatu film untuk apresiasi diri atas berhasil melakukan sesuatu ya itu memang apresiasi. 

Apresiasi favorit harianku adalah mandi air hangat dengan sabun aromatherapy, memakai wewangian. Apresiasi terbaik untuk tubuhku sebelum istirahat. 

Jika bocah 17 bulan dan 6 tahun sudah tidur atau aman bersama ayahnya. Aku  sangat senang merilekskan sekitar mata dengan eye roll on, meneteskan serum ke wajahku. Namun, aktivitas ini jarang terlaksana karena si bayi udah merengek minta nenen. Memang balada emak punya bayi nih. Teerimaa… 

Aku juga suka mengapresiasi diriku dengan makanan! 

Akhir-akhir ini ada durian Sibolga di jual di Jogja. Rasanya seperti oase di tengah gurun. Alhamdulillah.. Bahagianya kangen kota Medan tersampaikan. 

Makanan coklat, es krim, snack memang enak ya.. Namun kelihatannya tubuh kita kurang senang dengan makanan manis tersebut. 

Biasanya aku sarapan pagi dengan buah. Namun, ketika ada kejadian tak terduga menyebabkan aku makan berat selama seminggu dan tentu saja beli es krim, cokelat yang menaikkan emosi positif seketika. 

Namun setelahnya kurang enak di badan, selain lingkar perut bertambah ya. Hihi. Ketika saya kembali sarapan dengan buah, ada sensasi senang pada tubuh saya. Mungkin seperti tanaman yang baru disiram. Ah segarnyaa.. 

Kita perlu berterima kasih kepada tubuh kita dan menyenangkannya karena telah mendukung kita melakukan aktivitas kita seharian. Ketika kurasa aku butuh psikolog untuk menata mentalku, aku pun tak ragu minta pertolongan. 

Seperti Bu Hazira bilang, "Dengan adanya konsep mencintai diri sendiri kita tidak akan mengambil keputusan yang akan merusak apa yang telah Allah berikan pada kita. Hal ini bisa terjadi karena kita akan menghargai dan menjaga kesehatan fisik dan mental diri sendiri. Mencintai diri sendiri juga merupakan bentuk cinta kepada Allah Swt."

Menurut pandangan Islam sudah dijelaskan tentang konsep mencintai diri sendiri, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.” Hadist tersebut sangat relevan dengan konsep self love.

Self love yang benar didasarkan pada cinta kita kepada Allah dan Rasulnya, karena itulah cinta tertinggi dan sebenar-benarnya cinta. 

MaasyaAllah. Alhamdulillah dengan menulis topik self love aku bisa belajar untuk mencintai diriku dengan lebih baik. Semoga para bunda di luar sana juga bisa diberi kemudahan dalam menerima dan mencintai dirinya apa adanya juga. Aaamin 



February 16, 2022 1 comments



Sehat itu ternyata bukan hanya mengenai fisik, tetapi juga termasuk finansial. Fisik yang sakit tentu saja mempengaruhi finansial untuk berobat.


Namun, finansial yang tidak sehat berpotensi juga untuk bikin sakit kepala ya.. Apakah Bunda pernah mengalaminya?


Bahkan finansial menjadi salah satu isue yang paling berpengaruh dalam kasus perceraian.


Wah, mending kita cegah ya bunda efek finansial yang tidak baik. Gimana caranya? Yuk kita belajar bareng-bareng, bunda.


Kita bisa mengawali pencegahan ataupun menata kembali finansial kita dengan belajar.


Sekarang banyak ilmu bertebaran baik berbayar atau gratis secara online. Bunda bisa belajar dengan siapapun dan kapanpun.


Kali ini saya belajar mengenai finansial dari para Ibu Profesional yang tergabung dalam kelas Bunda Produktif.


Co House Connect membungkus program belajar dengan unik, yaitu membuat Zona Alodia (zona finansial), Zona Negotium (zona bisnis) dan Zona Nutima (zona teknologi).


Wah.. Lengkap sekali yaa perjalan belajar yang disuguhkan Co House Connect. Terima kasih sebelumnya Mbak Retno dan kawan-kawan telah mengizinkan kami ikut belajar selama sebulan..


Bismillah. Semoga saya bisa mengikuti setiap kelasnya dan menerapkan ilmunya dengan baik. Aamiin.


Kelas Perdana dimulai dengan judul " Membangun Kebiasan Finansial Baru di  New Normal ".


Apa yang insight yang didapat?


Di masa yang tidak pasti seperti sekarang ini yang paling penting adalah MENYIAPKAN DANA DARURAT  dan MENYIAPKAN DANA AFTERLIFE.


Mengapa perlu menyiapkan dana darurat di masa kenormalan baru sekarang?


Tentu saja tidak asing bagi kita fenomena individu yang terkena dampak pekerjaannya sehingga berdampak pada sumber penghasilannya, banyak wanita yang menjadi single parent dan terpaksa menjadi tulang punggung keluarga, dan kejadian wabah atau bencana yang terjadi tiba-tiba.


Selain itu, fenoma kematian yang tidak pandang usia bisa kapan saja menghampiri kita khan..


Kita akan ditanya untuk apa umur kita dihabiskan, dari mana dan untuk apa harta kita gunakan, bagaimana kita mengamalkan ilmu kita, dan untuk apa tubuh kita digunakan.


Jika kita sudah mengalokasikan dana untuk kedua hal tersebut, InsyaAllah kita akan lebih tenang menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat. Aamiin.


Selain itu, kita memang perlu mengelola kebiasaan belanja sesuai prioritas kita saat ini.


Apakah pendapatan kita berkurang, tetap atau bertambah. Kita perlu menyesuaikan pengeluaran.


Yang tidak kalah penting adalah mampukah kita membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan? Karena memang dalam kondisi tertentu bisa saja merupakan kebutuhan.


Yang terakhur, kita perlu berbagi dan membantu lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.


Oleh karena itu yuk, sehatkan finansial kita.

Semoga sedikit yang saya tulis ini bisa bermanfaat ya Bunda.


February 11, 2022 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Seorang istri, ibu, dan dokter gigi.

Follow Us

Labels

aliran rasa anak sehat ASI awareness bahagia belajar kesehatan gigi belajardarikesalahan bijak belanja breastfeeding bunda sayang campingground cerdas finansial cerebral palsy chconnect danaucermin dekorasi dokter gigi anak dongeng dzikir emosi empati financiallitercyforkids fiqih belanja fitrah estetika fitrahseksualitas flexibility game level 12 game level 4 game level 5 game level 6 game level 7 game level 8 gamelevel11 gaya belajar anak gigi anak goldenclueconnect guathejungleofknowledge hari 1 hari 10 hari 11 hari 12 hari 13 hari 14 hari 15 hari 16 hari 17 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7 hari 8 hari 9 hati healing hidup human model of the world hutankupucekatan I love to learn ibu bekerja ibu profesional ibu sehat IBUAGENPERUBAHAN IBUBERKOFERENSI ibuku dokterku ibuprofeional ibuprofesional Idul Fitri Ilovemath inimakananbesarku inimakananku institut ibu profesional institutibuprofesional jatuhbangun jeda jurnal30hari kamar kebaikan kebunapel kedekatan keluarga keluarga multimedia kesehatan kesehatan anak kesehatan gigi kesehatan keluarga kesehatan mental kesehatanmental KIP 2019 KLIP komunikasi komunikasi anak komunikasi produktif konflik kuliah bunda sayang Kuliah Bunsay IIP kuliahbundasayang lacakkekuatanmu learningbyteaching lebaran LEVEL 10 level 9 manajemenqalbu marah matharoundus melatih kecerdasan melatih kemandirian memaafkan memori mengajak sikat gigi menjadiyoutuber mental health menyapih menyikat gigi menyusui menyusui saat covid monster mood muhasabah mulai nulis NLP parenting pekanmentorship pengembangandiri pernikahan Personal mastery Personal Mastey personalmastery pertemuankeluargamanajemenwaktudangadget perubahan petaperjalananbelajar petualangmasadepan pohon literasi proses rasa tersambung resolusi tahun baru sabar sedekah sehat finansial sehat holistik sehat mental sehat sosial sehatfinansial selamat selflove Seminar semua anak adalah bintang Senyum sesal sharig is caring sikat gigi surahyunus tahap kepompong tahapkepompong tahapulat tantangan 10 hari tantangan10hari telurhijau telurmerah telurorange temukan cara belajarmu temukanterampillmu thebestversionofyou Think Creative tobat turning red

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2022 (20)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (2)
    • ▼  February (3)
      • Sehat finansial- Belajar Menabung
      • Self Love
      • Menuju Sehat Finansial
    • ►  January (6)
  • ►  2021 (33)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (16)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (13)
    • ►  February (17)
    • ►  January (13)
  • ►  2019 (144)
    • ►  December (12)
    • ►  November (17)
    • ►  October (8)
    • ►  September (18)
    • ►  August (19)
    • ►  July (24)
    • ►  June (12)
    • ►  May (16)
    • ►  April (15)
    • ►  March (3)
  • ►  2018 (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)

Created with by ThemeXpose