Youtube Instagram
  • Home
  • Tentang Saya
  • Jadwal Praktek
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Kontak Kami

drg. Ayyum Berbagi

 






January 14, 2021 No comments

ibu bekerja menyusui


    Menyusui langsung merupakan kegiatan yang tidak tergantikan oleh siapapun dan apapun untuk memenuhi asupan gizi, cinta dan kasih sayang ibu untuk bayi. Hanya Ibulah yang bisa melaksanakan perbuatan mulia ini yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembang dan masa depan anak.


   Biasanya, Ibu bekerja memiliki tantangan sendiri menyusui anak sampai usia dua tahun. Apalagi di masa pandemi ini kegiatan SFH (School From Home) yah.. kebayang deh ketika mulai ibu mulai bekerja lagi, baik kerja dari rumah atau di luar rumah. 


    Pekerjaan menumpuk, pekerjaan rumah tangga, urus anak, dan kerempongan lainnya. Hal-hal tersebut kadang bisa menyebabkan ibu kelelahan dan produksi ASI berkurang hingga akhirnya ada Ibu yang memilih susu formula sebagai pengganti ASI.


    Apakah Ibu mengalami hal seperti itu? Bagaimana pula Ibu yang kerjanya dari pagi sampe sore di luar rumah?  Mungkinkah bisa menyusui full dua tahun?


    Berikut tips dari saya supaya Ibu bisa berhasil menyusi sampai dua tahun di masa pandemi:


           1. Sehat holistik

Hidup sehat itu sebaiknya dilakukan secara keseluruhan atau holistik, yaitu sehat spiritual, mental, fisik dan sosial. Penting kita lakukan keseluruhan untuk tetap sehat dan sukses menyusui selama pandemi ini. 


           Sehat Spiritual: 

Apa sih hubungannya menyusui dengan spiritual? Jika kita paham menyusui adalah kewajiban kita sebagai seorang Ibu, hal ini akan menjadi motivasi kita ke depannya untuk menyusui sampai batas waktunya. 


“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al Baqarah: 233)


        Mari Bu.. kita niatkan kegiatan menyusui dalam menjalankan perintah Allah untuk memenuhi hak anak. Yakin dan berdoa akan kemudahan untuk menyusui. Sadari tugas utama kita adalah seorang Ibu yang akan diminta pertanggung jawabannya. 


 “Kemudian Malaikat itu mengajakku melanjutkan perjalanan, tiba-tiba aku melihat beberapa wanita yang payudaranya dicabik-cabik ular yang ganas. Aku bertanya: ‘Kenapa mereka?’ Malaikat itu menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)’.”

(HR. Ibnu Hibban dalam shahihnya 7491, Ibnu Khuzaimah 1986, dan Syaikh Muqbil rahimahullah dalam Al-Jami’ush Shahih menyatakan: “Ini hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu.” Hadis ini juga dinilai shahih oleh Imam Al-Albani).


        Subhanallah… ternyata ada ancamannya juga ya jika kita tidak menyusui tanpa sebab. Semoga kita bisa terus termotivasi untuk menyusui dan terhindar dari siksa api neraka ya, Bu..


           Sehat Mental

Gangguan mental atau psikologis merupakan fenomena yang paling banyak dijumpai di masa pandemi ini karena berdampak ke seluruh aspek kehidupan, baik kesehatan, ekonomi, pendidikan, bahkan hubungan keluarga. 


Salah satu stres yang dialami oleh ibu menyusui karena merasa pemberian ASI kurang praktis bagi ibu yang bekerja, dan stres dari kurang tepatnya dukungan suami / sang ayah bagi kegiatan memberikan ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi. Semua stres secara otomatis mempengaruhi produksi hormon oksitosin yang tidak boleh dianggap remeh perannya dalam produksi ASI berkualitas.


Berikut tips untuk mencegahnya:

  • Kenali dan pahami tanda-tanda atau gejala-gejala masalah kesehatan jiwa meliputi  perubahan emosi, fisik, respon yang  berbeda ketika menghadapi sesuatu, seperti: merasa sangat sedih, tertekan, sulit konsentrasi, gangguan tidur, tidak selera makan/banyak makan, mudah tersinggung, mudah marah, merasa lelah, tidak bergairah pada aktivitas harian, perasaan bersalah, khawatir tidak dapat menjadi ibu yang baik, pikiran untuk melukai diri/bayinya dan merasa menderita terhadap gejala yang dialami 

  • Deteksi dini faktor risiko 

  • Dukungan dan perhatian dari suami, keluarga  dan teman selama masa menyusui

  • Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi termasuk vitamin


Jika Ibu merasa mengalami tanda-tanda di atas, bisa ditangani dengan:

  • Dukungan keluarga terutama suami tidak hanya bayinya saja yang diperhatikan

  • Ada yang membantu mengasuh bayinya

  • Mengajak bicara mengenai perasaan

  • Program kunjungan rumah oleh tenaga Puskesmas

  • Melakukan konseling oleh tenaga kesehatan

Ibu tidak perlu malu untuk konsultasi ke psikolog, melakukan kosultasi  justru akan membuat Ibu lebih tenang dan tercerahkan. Bisa juga Ibu cari teman yang bisa mendukung untuk berbagi cerita.

  • Terapi dengan obat-obatan

  • Istighfar, berdizikir, latihan relaksasi atau sadar nafas, meditasi bisa menjadi pilihan bagi Ibu untuk mengatasi ketidaknyamanan yang Ibu rasakan. 



           Sehat Fisik 

Menyusui bayi bermanfaat untuk pemulihan rahim dan kesehatan payudara. ASI adalah gizi terbaik bagi bayi sehingga kita patut mengupayakan hal-hal yang membuat tubuh kita menjadi lebih bugar dengan cara: 


1. Cukup makan dan minum


2. Cukup tidur/ istirahat

3. Cukup gerak 

Lakukanlah aktivitas fisik yang disukai seperti: yoga, jalan santai sambil mendorong stroller, senam, menari, dll.  

4. Menerapkan protokol kesehatan serta menjaga kebersihan diri dan rumah

  • cuci tangan pakai sabun. 


Kapan saja harus mencuci tangan:

1.  Setelah buang air

2.  Sebelum memegang dan menyusui bayi

3.  Setelah menceboki bayi atau anak

4.  Sebelum makan dan menyuapi anak

5.  Sebelum memegang makanan dan setelah makan

6.  Setelah bersin/ batuk 

7.  Setiap kali tangan kita kotor: mengetik memegang 

uang, hewan/ binatang, berkebun


  • Memakai masker ketika menyusui jika ibu merasa kurang sehat


           Sehat Sosial : 

Bagi ibu yang bekerja di luar rumah pada masa pandemi ini harus lebih memperhatikan protokol kesehatan ketika di tempat kerja dan ketika memerah ASI. Jika memungkinkan, komunikasikan dengan tempat kerja untuk menyediakan ruangan khusus yang aman dan layak untuk pumping.


Untuk menjaga motivasi dan semangat, Ibu bisa cari komunitas pejuang ASI atau komunitas online yang memberikan dampak positif kepada diri. Saat pandemi ini bersosialisask secara online-lah yang paling aman. 


           2. Manajemen Waktu

Oleh karena diutamakan menyusui langung dibanding memberikan ASIP, Ibu bisa memanfaatkan momen sebelum dan sepulang bekerja untuk menyusui langsung. Pada masa pandemi, bagi Ibu yang bekerja di rumah syukurnya bisa menyusui sesering mungkin.  


Cara menyusui yang benar:

-   Menyusui sesering mungkin/ semau bayi ketika ibu sedang tidak bekerja. Untuk ibu yang

sedang WFH / bekerja di rumah bisa menyusui 8-12 kali sehari atau lebih. Selain menjaga

produksi ASI, menyusui langsung dapat memperat ikatan ibu dan anak.

-   Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui

-   Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang lain

- Apabila bayi sudah kenyang, tetapi payudara masih terasa penuh/ kencang, maka

payudara perlu diperah, ASI disimpan. Hal ini bertujuan  mencegah mastitis dan menjaga

pasokan ASI

 




Usahakan alat pumping segera disterilkan setelah digunakan. Pemberian ASI perah menggunakan dot sebaiknya dihindari karena akan menyebabkan bingung puting dan menyebabkan efek tidak baik pada gigi.


Kemudian aturlah waktu Ibu untuk semua aktivitas berdasarkan prioritas. Aktivitas mana yang penting-mendesak seperti bayi minta menyusu, ganti popok, bayi nangis. Aktivitas penting-tidak mendesak seperti work from home (WFH), school from home (SFH), memasak, mencuci pakaian bayi, olahraga, istirahat dan belajar parenting.


Aktivitas tidak penting-mendesak seperti pekerjaan rumah tangga, mengangkat jemuran ketika hujan, menenangkan diri ketika Ibu mulai emosi dengan tingkah laku anak. Aktivitas tidak penting-tidak mendesak seperti main gawai atau bersosial media, marah-marah ke anak. 


Manajemen waktu ini sangat penting untuk menghindari stres bagi Ibu menyusui supaya ASI tetap lancar. Usahakan tidak menunda aktivitas yang penting-tidak mendesak menjadi aktivitas penting-mendesak, mengurangi aktivitas yang tidak penting baik yang mendesak atau tidak, serta mendelegasi pekerjaan jika memungkinkan. 


           Bagaimana jika di masa pandemi ini ibu menyusui terinfeksi Covid-19?

Ulama Lajnah Ad-Daa’imah yang ketika itu masih dipimpin oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz rahimahullahu Ta’ala menjawab,

“Menjadi kewajiban bagi seorang wanita (ibu) untuk menjaga proses penyusuan terhadap anak-anaknya dan juga menjaga sebab-sebab kesehatan mereka. Tidak boleh baginya mencukupkan diri dengan susu formula (susu buatan) atau yang lainnya, kecuali dengan ridha suaminya setelah saling bermusyawarah dan juga tidak adanya bahaya (mudharat) bagi sang bayi.”

WHO juga merekomendasikan bagi ibu yang diduga atau yang positif COVID-19 untuk melanjutkan proses menyusui. Ibu perlu tahu bahwa manfaat dari menyusui jauh lebih besar daripada resiko penularan.


Menyusui sampai dua tahun bagi ibu bekerja bukan mustahil karena banyak juga pejuang ASI yang berhasil. Semangat bund! Semoga masa pandemi tidak menjadi penghalang bagi Ibu menyusui sampai dua tahun.. 


Semoga bermanfaat dan selamat mengASIhi !!!


Sumber :

1. Buku KIA. Kesehatan Ibu dan Anak. Kementerian Kesehatan RI. Cetakan tahun 2020. 

2. Hukum wanita tidak menyusui. (https://konsultasisyariah.com/15640-hukum-wanita-tidak-menyusui-anaknya.html) diakses tanggal 15 Oktober 2020. 

3. Wanita yang tidak mau menyusui. (https://muslimah.or.id/9917-wanita-yang-tidak-mau-menyusui.html) diakses tanggal 15 Oktober 2020.

4. Breast feeding and covid-19. (https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/breastfeeding-and-covid-19.) diakses tanggal 15 Oktober 2020.

5. Air susu ibu: stres dan cinta. (https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-stres-dan-cinta) diakses tanggal 15 Oktober 2020.



November 21, 2020 No comments




Assalamu’alaikum wr. wb. Apa kabar Ibu-Ibu pembelajar? Semoga tetap semangat dalam menimba ilmu yang bermanfaat ya..

Tulisan ini saya buat untuk memenuhi janji saya dalam buku Menyapih dengan Cinta. Bismilah, Yuk kita sama-sama belajar gimana ya menyapih dengan cara yang sehat.

World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), American Academy of Family Physicians (AAFP) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai 2 tahun. 

Telah dibuktikan bahwa ibu menyusui memberikan berbagai keuntungan kesehatan, termasuk kesehatan rongga mulut. Keuntungan bukan hanya bagi bayi dan ibu saja, namun juga bagi tempat kerja sang ibu. Angka absensi ibu pada perusahaan lebih rendah karena anak lebih jarang sakit. 

Dengan memberikan ASI kedekatan ibu dengan bayi tetap dipertahankan, bahkan pada saat berjauhan, serta menghemat pendapatan ibu karena tidak perlu membeli susu formula. Waah … Banyak sekali untungnya ya Bund ….

       Bagaimana cara menyapih yang sehat? Mari kita terapkan cara menyapih sehat secara holistik, baik sehat secara spiritual, mental, fisik dan sosial seperti :

1. Sehat Spiritual

     Bunda, Marilah kita mencoba taat kepada perintah Allah untuk menyempurnakan pemenuhan hak anak kita, yaitu mendapat ASI selama dua tahun. Namun, jika ada alasan syari tidak bisa memenuhi waktu itu tidaklah mengapa. 

Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla, “Para Ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (Q.S. Al Baqarah: 233)

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata, “Yang menjadi keharusan adalah menyusui bayi selama dua tahun, kecuali jika kedua orang tua bersepakat untuk menyapihnya sebelum sempurna dua tahun.”

Maksud kata “jika ingin” yaitu kedua orang tua adalah jika ingin menyapih dengan ridha dan musyawarah keduanya, maka hal ini tidak mengapa.

Al-Qurthubi rahimahullah juga berkata,

” والزيادة على الحولين أو النقصان إنما يكون عند عدم الإضرار بالمولود وعند رضا الوالدين ” انتهى .

“Menambah lebih dari dua tahun atau menguranginya, jika tidak menimbulkan bahaya bagi bayi dan kedua orang tua ridha (setuju).”

2. Sehat Mental

        Dari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk tali kasih. Kontak akan terjalin setelah persalinan pada saat ibu menyusui bayinya untuk pertama kali. Keadaan ini akan menumbuhkan ikatan psikologis antara ibu dan bayinya. Proses ini disebut perlekatan (Bonding).

          Bayi jarang menangis atau rewel dan akan tumbuh lebih cepat jika ia tetap berada dekat ibunya serta disusui secepat mungkin setelah persalinan. Ibu-ibu yang menyusui akan merawat bayi mereka dengan penuh kasih sayang. Memberi ASI dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan bayi.

Menurut WHO setiap ibu dianjurkan untuk menyusui anaknya secara eksklusif enam bulan, dan dilanjutkan sampai satu tahun, dua tahun atau sampai kapanpun ibu dan anak menginginkannya.  Jangan sampai ibu agak terkesan memaksa ataupun anak dipaksa agar mau menyusui. Biarlah mengalir alami karena keduanya ingin. 



3. Sehat Fisik

          Mendapatkan ASI merupakan hak azasi bagi setiap bayi karena ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Air susu ibu mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap tumbuh kembang, terutama pada 2 tahun pertama. 

Susu manusia spesifik untuk manusia. Air susu ibu adalah suatu cairan biologis yang dinamis dan kompleks, terdiri dari lebih dari 200 zat aktif termasuk imunoprotektor, enzim, hormon, vitamin, faktor pertumbuhan dan faktor lainnya  yang sama baiknya dengan nutrisi/ zat esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. 

Komposisi ASI selama menyusui, berubah dari hari ke hari sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan. Karena komposisinya paling sesuai dengan pencernaan bayi, ASI merupakan cairan hidup yang dibutuhkan semua bayi terutama bayi sakit atau bayi prematur karena fungsi saluran cerna yang belum berkembang sempurna.

Selain faktor nutrisi, ASI mengandung faktor kekebalan tubuh dan faktor pertumbuhan yang tidak dimiliki oleh susu sapi atau susu formula. Jadi, ASI tetap merupakan makanan terbaik untuk bayi.

ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan, setelah itu diperlukan juga makanan pendamping ASI (MPASI). Jadi meskipun ibu kembali bekerja saat usia bayi sekitar 2 bulan, seharusnya bayi masih tetap mendapat haknya untuk diberi ASI. 

Pastikan menyapih bayi dari ASI, bukan dari susu formula. Pemberian susu formula tidak disarankan karena gizi anak dapat dipenuhi dengan MPASI gizi seimbang dan bervariasi. 

4. Sehat Sosial

Bunda membutuhkan dukungan suami dan pengasuh untuk bekerja sama dalam proses penyapihan. Rencanakan kegiatan apa yang bisa dilakukan bersama anak ketika jam menyusui untuk mengalihkan perhatian si kecil. 

Jika kasih sayang yang diberikan Ibu dan Ayah terpenuhi, anak akan tetap merasa nyaman walaupun tidak menyusui. 

Selain itu,  Ibu bekerja membutuhkan dukungan, ruangan dan kesempatan untuk memerah ASI di tempat kerja sehingga pemberian ASI sampai dua tahun tetap bisa diwujudkan.        

Bagaimana cara menyapihnya?

Cara menyapihnya hampir sama dengan strategi yang kita bahas di buku Menyapih dengan Cinta. Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan dot untuk memberi ASI kepada anak oleh pengasuh selama bunda bekerja. 


Akan lebih baik jika anak sama sekali tidak dikenalkan dot karena bayi bisa berisiko  mengalami bingung puting sehingga tidak mau menyusui langsung lagi. 


Pemberian susu botol yang tidak tepat seperti untuk pengantar tidur, posisi anak mengedot sambil tiduran, memberi gula tambahan, serta tidak dibersihkannya gigi setelah anak mengendot justru akan menyebabkan karies (gigi berlubang).  


Pemberian susu botol dan cara pemberian yang tidak tepat tersebut harus dihindari agar gigi buah hati bunda sehat dan berfungsi optimal selama masa tumbuh kembang. Gigi yang rusak akan berpengaruh terhadap kemampuan mengunyah, psikologis, estetika dan bahasa.


Pemberian ASI dapat menggunakan cup feeder atau sendok. Jika anak sudah bisa menggengggam dengan baik, latih anak minum ASI secara bertahap dengan gelas corong, gelas sedotan sampai akhirnya gelas biasa seiring dengan proses penggantian ASI ke air putih.  


Sekian tips cara menyapih yang sehat dari saya, Semoga bermanfaat ya Bunda ....

“Ada dua kenikmatan yang manusia sering tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.”

 ( HR. Bukhari no.6412 dari Ibnu ‘Abbas)

Wassalamu’alaikum, wr.wb

 

Referensi:

1. IDAI. Sukses menyusui saat bekerja. (https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/sukses-menyusui-saat-bekerja-2) diakses 15 Oktober 2020. 

2. Bahraen R. Bolehkah menyusui lebih dari dua tahun? (syariat dan medis) (https://muslimafiyah.com/bolehkah-menyusui-lebih-dari-dua-tahun-syariat-dan-medis.html#) diakses 15 Oktober 2020.

3. IDAI. Masalah ibu bekerja: asi atau susu formula. (https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/masalah-ibu-bekerja-asi-atau-susu-formula) diakses 15 Oktober 2020.

4. IDAI. Asi eksklusif pada ibu yang bekerja. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-eksklusif-pada-ibu-yang-bekerja diakses 15 Oktober 2020.

5. WHO. Ending Childhood Dental Caries: WHO implementation manual. 2019.


November 21, 2020 No comments


Bismillah...

Tenaga kesehatan adalah sebuah tim, untuk memberikan pelayanan yg maksimal tentunya membutuhkan kolaborasi yg baik antar profesi. Untuk memudahkan orang tua anak cerebral palsy, terapis atau siapa saja yg tertarik dengan dunia anak disabilitas belajar  serba serbi Cerebral Palsy. dengan ini kami dari..

Kinetic Freedom Physiotherapy Event Organizer mempersembahkan 

SEMINAR ONLINE
 Kolaborasi Antarprofesi demi Kesehatan Anak Cerebral Palsy

1). Edukasi Terapi Wicara Pada Kondisi Cerebral Palsy
Narasumber : Ersya Muslih Ansori,  Amd.TW
Terapis Wicara RS.Akademik UGM
Ketua DPC IKATWI Kab.Sleman

Sabtu, 13 Juni 2020
Pukul : 19.15

2) Asuhan Gizi Anak Cerebral Palsy
Narasumber : Fitri Fathonah Wahyu P, S.Gz
Ahli Gizi RS JIH Solo

Senin, 15 Juni 2020
Pukul : 19.15 WIB

3) Optimalkan Tumbuh Kembang  Anak Cerebral Palsy dengan Kesehatan Gigi & Mulut
Narasumber : drg.Tengku Chairun Mamnun
Drg RSIY PDHI, RS Hermina Yogyakarta dan Halodoc.

Rabu, 17 Juni 2020
 Pukul : 19.15 WIB

 Media Belajar : Group WhatsApp

 Fasilitas :
- Resum Materi
- Sertifikat (Non SKP)
- Doorprize

 Cara Daftar :
Ketik Daftar_SeminarCP_Nama lengkap + Gelar_Asal_Orangtua/Mahasiswa/Terapis/Umum
Kirim ke : 0888-0603-8782 (Dwi Maryuti)

Invenstasi : Rp.30.000 ( Semua Materi)
Transfer ke No Rek BRI.666801005073533.a.n Dwi Maryuti
June 11, 2020 No comments

Day 11 Review aplikasi Kids Workout



Assalamu’alaikum wr wb. Lanjut review aplikasi kita, dan sekarang kita review aplikasi Kids Workout. Aplikasi ini adalah aplikasi panduan olahraga yoga. Pertama kita membuka aplikasi, kita akan diminta memilih range umur, saya masukkan deh range umur anak saya, 2 – 9 tahun. Kemudian kita akan masuk ke sebuah menu awal. Di menu ini kita bisa langsung memilih menu yoga untuk dilakukan anak – anak. Kita bisa memilih gerakan – gerakan yang mudah, sedang, ataupun sulit. Selain memilih latian yoga yang akan dilakukan, ada juga menu – menu lain yang bisa membantu kita, antara lain :

·         Reminder. Kita bisa set alarm yang berbunyi untuk mengingatkan kita waktu latian
·         Tips nutrisi. Berisi tips – tips untuk mendapatkan kebiasaan makan yang sehat dan bergizi
·         Weight tracker, dengan menu ini kita bisa memonitoring berat badan kita/anak kita
·         30 Day Challenge. Adalah menu berisi tantangan bagi pengguna untuk berlatih setiap hari selama 30 hari. Jika berhasil, pengguna akan mendapatkan hadiah berupa penghilangan iklan dari aplikasi.





Jika kita sentuh menu latihan, akan tampil gambar pose gerakan yoga. Ada tombol untuk menampilkan informasi mengenai gerakan tersebut. Gambarnya juga cukup menarik sehingga diharapkan anak bisa cepat mengerti. Terima kasih sudah membaca review singkat ini, wassalamu’alaikum wr wb.





March 29, 2020 No comments
Older Posts

About me

About Me

Seorang istri, ibu, dan dokter gigi.

Follow Us

Labels

aliran rasa anak sehat ASI breastfeeding bunda sayang cerdas finansial cerebral palsy dongeng fitrahseksualitas game level 12 game level 4 game level 5 game level 6 game level 7 game level 8 gamelevel11 gaya belajar anak gigi anak hari 1 hari 10 hari 11 hari 12 hari 13 hari 14 hari 15 hari 16 hari 17 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7 hari 8 hari 9 hutankupucekatan I love to learn ibu bekerja ibu sehat IBUAGENPERUBAHAN IBUBERKOFERENSI Ilovemath institut ibu profesional institutibuprofesional keluarga multimedia kesehatan kesehatan anak KIP 2019 komunikasi produktif kuliah bunda sayang Kuliah Bunsay IIP kuliahbundasayang lacakkekuatanmu learningbyteaching LEVEL 10 level 9 matharoundus melatih kecerdasan melatih kemandirian menyapih menyusui menyusui saat covid parenting pohon literasi sehat holistik Seminar semua anak adalah bintang tantangan 10 hari tantangan10hari telurhijau Think Creative

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2021 (1)
    • ▼  January (1)
      • Tahap Telur Bunda Cekatan
  • ►  2020 (46)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (13)
    • ►  February (17)
    • ►  January (13)
  • ►  2019 (144)
    • ►  December (12)
    • ►  November (17)
    • ►  October (8)
    • ►  September (18)
    • ►  August (19)
    • ►  July (24)
    • ►  June (12)
    • ►  May (16)
    • ►  April (15)
    • ►  March (3)
  • ►  2018 (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)

Created with by ThemeXpose