TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - KOMUNIKASI PRODUKTIF - HARI KE-14

by - April 10, 2019


Hari 14:

Family forum pagi ini, yaitu berbincang-bincang ketika sarapan. Mama sedang mengupas apel (mama ingin menerapkan food combining lagi), ayah dan Meira makan nasi. Ayah menawarkan kering kentang kepada Meira. “Coba cicip dulu. “ kata ayah. “mauuu.” Mungkin Meira belum mencicip bagian yang banyak sambelnya. Rasanya pedas manis, jadi okelah buat Meira belajar makan pedas. Meira masih sangat anti dengan pedas, jadi kami biarkan aja dia mencoba kering kentang ini. Hihihi. “Yang banyaaakk… “ katanya. “kaka makan dulu, kalo habis nanti tambah lagi.” Ujar ayah. Tapi Meira kekeuh minta tambah lagi.

Mama mulai berkomunikasi dengan ayah membahas rencana nanti malam. Alhamdulillah hari ini ada tamu dari Medan mau nginap di rumah. Supaya Meira tidak merasa diabaikan, mama bilang,”Kak, Mama mau cerita. Kak meira ma—kaaan..” masuk masuk. Kunyah. Mama mengingatkan Meira tetap melanjutkan makannya selagi mama bercerita. “kalo ga kakak yang bercerita, mama yang makan….” Goda mama kalau Meira berhenti ngunyah. “Enggak!!” jeritnya.  Kali ini dia makan di baby chairnya. Alhamdulillah dia masih mau makan di situ ketika mama tawarkan. Biar dia ga lari-lari. Hoho. Alarm makan pun kami setel. 15 menit dulu dibuat ayahnya. “ga mau pake ituuu…” tolak Meira. “Yaudah, berarti kakak makannya dihabisin sebelum bunyi ya… “
Mama dan ayah lanjut bercerita. Di samping mama, terlihat Meira muai kepedasan. “Kenapa kak? Pedas? Itu pedas manis namanya.. ada pedasnya. Ada manisnya. Tapi enak kan? “ mama mencoba memahami rasanya tapi tetap meyakinkan supaya Meira terus mencoba. Wkkwk. Ini pertama kalinya Meira makan kering kentang. “ini penawar, ayo dicobain.” Mama menunjuk sayur yang disisihkan Meira ke atas meja makannya. “uuuu”. Dia ga mau. Ini pahit. Mama mencoba cerita tentang warna yang tempo hari berhasil dia makan sayur. Kali ini metode warna tidak berhasil. Mama mengajak Kak Meira bersyukur punya sayur. “Coco ga ada sayur tu, Kak Meira alhamdulillah ada sayur.“ “coco kasi sayur ini.” Kata Meira. “Coco sayur mentah.. yang udah dimasak untuk Kak Meira. Kak Meira mau yang mentah apa yang matang? Tapi bagus juga sih yang mentah.. kakak mau yang mentah?” Meira ga memberi tanggapan. Tapi dia tetap makan nasi pake ikan dan kering kentangnya. Sedangkan nasib sayur tidak dimakan. Yah sudahlah. Selagi mama dan ayah asyik bercerita rupanya Meira udah menuang kecap sendiri. “ihhh banyak kali la kecapnya.” Mama ga yakin akan dimakan Meira. “pake tahu?” mama menawarkan. Dia mau. “Makan pake kentangnya ya.” Dia terlihat sudah mulai malas-malasan makan. Ayah mulai menasihati, “tadi kak meira minta yang banyak… tuhh. Makanya besok lagi kalo ambil secukupnya dulu, kalo habis minta lagi..” ayah menawarkan ”mau pake apel?”  Meira mengangguk mau apel yang sedang mama kupas. Mama memberi potongan apel kecil-kecil di tiap sendokan nasinya.  Jadilah Meira makan nasi dengan apel. Dia mulai melanjutkan makannya lebih lahap.

Akhirnya alarm bunyi tanda waktu makan sudah selesai. “Hore… Kak Meira hebat bisa makan pedas manis….”  Walaupun sedikit, ini pengalaman pertama kalinya kak Meira makan pedas. “Ya.. berarti besok lagi makannya secukupnya aja ya. Kasian laa.. mubazir..” mama menasihati untuk ke depannya. “Pedas itu rasanya gimana?” tanya mama dengan semangat. “ Sssh haaahh” jawab Meira. “kering kentang itu rasanya gimana?” “haaaah”. Jawabnya. “haah itu rasanya apa? asin, asam, pedas atau manis kak?” kak Meira malah batuk-batuk. Karena sambil makan, dia ga banyak bicara. Tapi komunikasi pagi ini tetap berjalan lancar. Alhamdulillah..

Poin komunikasi yang berhasil dilatih:
  •          Intonasi suara ramah
  •          Katakan apa yang diinginkan
  •          Fokus pada solusi
  •          Jelas dalam memberikan pujian
  •         Empati
  •          Ganti perintah dengan pilihan


You May Also Like

0 comments