TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH KECERDASAN – DAY 9
Day 9 Family Project: membuat
kompos
Pagi ini mama
dan ayah mengajak Meira menanam sampah organik untuk dijadikan kompos. Mama dan
ayah baru beberapa bulan ini memilah sampah berdasarkan jenisnya serta mengajarkan
Meira pentingnya menyayangi bumi.
Sampah yang
telah dikumpulkan dalam ember, cangkul dan sekop kecil sudah disiapkan. Di pagi
yang segar kami semua sudah bersemangat memulai proyek. Ayah bertugas
mencangkul lubang, Mama memberi edukasi dan membantu menyingkirkan batu, Meira
membantu ayah menutup lubang dengan sekop kecilnya. “sekarang kita mau ngapain
sih kak?”tanya mama. “bikin kompooss..” kata semangat. Ini memang bukan pertama
kalinya bagi Meira membuat kompos, jadi dia sudah biasa. Ayah pun mulai
mencangkul tanah. “Kak.. tau ga Allah menciptakan manusia dari tanah lhoo. ya
kan yah?” “iya. Manusia dari tanah, setan dari api.” Timpal ayah. “nanti kita
kalo kembali ke Allah, dikubur jadi tanah lagi.” Meira mendengar sambil terus
mengamati lubang yang dibuat ayah. “Allah menciptakan tanah untuk tempat
makanan tumbuhan. Allah baik ya. “ Meira hanya mengangguk-angguk. “Kak, itu apa?”
tanya mama. Dari tanah keluar akar pohon. “akar.”katanya. “buat apa sih akar
itu?” tanya mama lagi. “buat pohon berdiriiii.” Teriaknya. “oohh iya.. terus
buat cari makan juga di dalam tanah.” Dia menarik akar tadi, wiii… panjang
ternyata. “Kak, di dalam tanah ada binatang apa aja sih?” meira hanya diam
mengamati. “ada cacing ga?” “ga ada…” eh dicangkul lagi ada sedotan warna biru
setelah nemu beberapa pecahan keramik dan batu . Ayah pun mengambilnya. “nih
sampah nih…” tunjuk ayah ke Meira. “ga bisa hancur kan…” “ih… kasian buminyaaa…”seru
Meira. “iya,, makanya kita sayangi dengan mengolah sampah yang benar. Ga sembarangan
buang.”inisiatif Meira langsung membuangnya ke tempat sampah di luar pagar.
Dirasa cukup
kedalaman lubangnya, ayah menuang ember yang berisi sampah organik itu. Walaupun
bau, Meira tetap berada di pinggir lubang menemani ayah yang sedang beraksi. Tidak
ada ekspresi jijik atau apa Meira kelihatan enjoy dengan proyek ini. Ayah
mengajak Meira menutup timbunan sampah itu dengan sekop kecilnya. Sedikit sedikit
Meira menuang tanah ke lubang. Terus dituangkan sisa sampah yang di dalam
ember. Akhirnya ayah tutup lubangnya menggunakan cangkul, ternyata nemu sampah
plastik lagi. “duuh kasian buminyaaa..” Meira menunjukkan ekspresi kesal dan
sedih. “Iya.. makanya kita jaga buminya ya..”mama menenangkan. Setelah lubang
tertutup sempurna dan batu-batu dirapikan, mama mengajak Meira dan ayah dance
cuci tangan.
“Yuuukk,, kita
dance cuci tangaan… sekalian mandi yaaaa… “ Meira langsung membuka bajunya. Alhamdulillah
langsung mau. Hahaha.”sapa mau dance penguin???” mama menari-nari penguin. Meira tertawa-tawa langsung
ikut-ikutan. Mama mencontohkan cuci tangan sambil menari. Lalu ayah dan meira
cuci tangan bersama-sama. Alhamdulillah proyek hari ini ditutup dengan
menyenangkan…
Kecerdasan yang dilatih:
Kecerdasan yang dilatih:
·
Kecerdasan intelektual
·
Kecerdasan spiritual
·
Kecerdasan emosional
·
Kecerdasan menghadapi
tantangan
0 comments