TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH KECERDASAN – DAY 11
Day 11 Family Project: sehat
jasmani
Proyek kami
hari ini adalah lari pagi. Yeaaay.. Cuaca hari ini agak mendung tapi kami
kalahkan dengan semangat yang ceria. Siap-siap sebelum berangkat, Meira pipis
terlebih dulu kemudian siap memakai kaus kaki dan sepatu. Ayah dan mama pun
telah siap. Ayah pemimpin lari pagi menentukan rute lari. Kami bertanya kepada
Meira dia mau lari ke arah mana, Meira ternyata ingin ke Selatan.. “Alhamdulillah
bisa menghirup udara segar.. segar kan kak?“ kata mama. mama bertanya ke Meira “mengapa
kita perlu olahraga?” Meira diam saja mungkin dia masih fokus pada kucing
kuning yang berlari-lari.”kenapa ma?” tanyanya kemudian. “karena kita harus bersyukur
dan menjaga tubuh yang sudah diberi Allah. Kita diberi tubuh yang sehat kan.. “kata
mama. “Yuk.. kita lari.” ajak mama.
Kami
berlari-lari kecil menyamakan langkah Meira sambil mama bertugas mengabadikan
momen kebersamaan kami. Meira sangat bersemangat lari bersama ayah. Kami
melewati pepohonan dan mama menunujukkan ini pohon pepaya, sirsak, dan
bertanya,”kak, bisa nemu huruf hijaiyah alif ga?” mama teringat Meira waktu itu
senang melihat video diva yang mencari huruf hijaiyah di alam. Mama dulu pernah
mengenalkan singkat mengenai huruf-huruf , namun sekarang tidak pernah lagi mengajarkan
membaca huruf karena belum waktunya. Tapi mama pernah mama lihat dia bisa
menyebutkan huruf apa kalau kita bertanya. “Coba cari yang panjang lurus..”tanya
mama. “yang itu.” Dia menunjuk batang pohon yang lurus. “horee.. benar.” Ayah
mengajak kami melewati rute kampung. Petualangan Meira pun dimulai. Hhiihi. Mendakiii
gunung melewati lembah…. Menyusuri himpitan pepohonan, ladang, kandang-kandang
hewan ternak.
Kami naik lagi
tanjakan bebatuan, “iihhh… banyak kali sampah sih..” Meira kesal melihatnya. Memang
banyak sekali sampah-sampah tertimbun bebatuan. Alhamdulillah Meira sudah
kelihatan peduli dengan bumi. “Jadi harusnya sampahnya diapain kak?” tanya
mama. “ga boleh dibuang sembarangan laa..” oh iya iya.
tanjakan yang banyak sampah |
“Ma, banyak
kali ayamnya.” Meira senang melihat banyak ayam kampung, terlebih banyak anak ayam
yang masih mungil-mungil. “Kakak lihat induk ayam sayang sama anaknya kan.. “
Meira mengangguk. “mama sayang sama anaknya kan…” dia mengangguk juga. “Allah
itu jauuuhhh lebih sayang kepada kita daripada induk ayam ke anaknya. Karena Allah
Maha Penya….” “Yang…” lanjut Meira. Di sana ada tumpukan kayu gelondongan. Bisa
jadi bahan pembelajaran juga nih buat Meira. “Kak..lihat itu kayu. Dari batang
pohon yang ditebang.” Kata mama. “iihh jangan ditebang.” Protesnya. “Kalau
secukupnya gak papa. Nanti bisa dibuat kayu bakar, atau perabotan kayak lemari
atau kursi.” Jawab ayah.
Di perjalanan
menuju pulang kami melewati kandang kambing, sapi dan campuran entok, angsa,
bebek. Wahh.. lengkap ini mini tripnya. Hihi. Meira memperhatikan ayam besar di
dalam kandang. “Ma, kok kakinya kayak gitu?” tanyanya. “Oh, itu sakit.”kata
mama. “kenapa bisa sakit?” tanyanya lagi. “mungkin dia habis main kotor-kotor
ga cuci kaki. Makanya sakit. Kak Meira habis main dari luar cuci kaki ya..” “iya”
Dia percaya ayamnya sakit karena ga cuci kaki. Hahaha. Akhirnya kami sampai
kompleks dan jalan memutari blok lagi. Alhamdulillah sampai rumah berkeringat,
badan sehat jiwa sehat… yeaayy.. Semangat pagi dengan senyuman yang terbaik…
· Kecerdasan yang dilatih:
- Kecerdasan intektual
- Kecerdasan Emosional
- Kecerdasan spiritual
- Kecerdasan menghadapi tantangan
0 comments