TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH KECERDASAN – DAY 12
Day 12 Family Project: Belanja
untuk anak yatim
Hari Jumat
adalah hari yang berkah. Mama ingin mengajarkan Meira melakukan kebaikan di
hari Jumat. Rencananya, hari ini ingin ke panti asuhan. Tapi mama baru dapat
info pagi tadi panti asuhan yang memungkinkan untuk dikunjungi. Mama ingin
panti yang merawat anak balita sehingga lebih sampai maknanya bagi Meira. Dari
beberapa panti yang dikontak akhirnya mama memilih panti asuhan Yayasan Sayap
Ibu yang berada di Jl. Rajawali. Waktu bulan puasa kemarin kami ke Panti Asuhan
Sayap Ibu yang dekat rumah, tetapi rata-rata sudah pada dewasa. Karena Meira
katanya mau ke panti lagi, mama manfaatkan momen bersedekah di hari Jumat.
Meira akan bersedekah pakaian, sepatu, dan
mainan miliknya. Sebagai tambahan mama berniat membelikan kebutuhan para
bayi di panti asuhan sesuai daftar kebutuhan yang diberikan panti.
Mama
dan Meira pun belanja di swalayan. Mama beli susu, pampers, tissue basah,
makanan bayi, minyak telon, pelembut pakaian, set sikat dan pasta gigi anak.
Meira tidak mau kalah bilang, “ma…. Anak yatimnya dibelikan puding…” Meira
memilih sendiri pudingnya. Karena yang dibungkus sedikit, mama mengajak ambil
puding kiloan yang lebih banyak. Biasanya sih karena dia yang mau. Hihih. Terus
mama buat perjanjian pudingnya untuk di panti, ga boleh dibawa pulang. Soalnya
mama lagi mengurangi jajanan di rumah. Beberapa minggu ini dia susah makan,
karena ada beberapa snack sisa lebaran dan yang dibelikan ayah. Setelah itu,
“ma.. anak yatimnya dikasi es krim juga… kakak kan suka es krim.” Yah… tidak
apa-apa melatih Meira memberikan yang ia suka. Semoga menjadi anak yang gemar
bersedekah nantinya. Aamiin.. “tapi nanti teman-temannya diajak sikat gigi ya…
nanti masing-masing kakak kasi set sikat giginya.” “iya ma.” Tidak lupa
membelikan baterai untuk mainannya. Selesai belanja kami pergi ke panti asuhan.
Di mobil Meira padahal sudah mengantuk, tapi karena sudah dekat mama tetap ajak
meira melek dulu.
Sampai
di sana sepi, tertempel di pintu kaca waktu berkunjung jam 10.00-12.00 WIB dan
16.00-18.00 WIB. “Yah,,, da tutup kak…” kata mama. Meira mengernyitkan dahinya
tampak kecewa. Mama panggil panggil, beberapa saat kemudian alhamdulillah ada
ibu-ibu yang menerima kami dengan ramah. Katanya adik-adik sudah tidur, kalau
mau main sore atau besok. Jadinya mama memberikan belanjaan kepada bu Dewi,
yang menerima kami tadi. Perlengkapan sedekah Meira dan es krim, puding jelly
serta sikat gigi nanti akan diberikan di hari lain. Mama mengajak Meira pulang,
tetapi dia tidak mau. Mama mencoba meminta izin kepada bu Dewi apakah boleh
melihat anak-anak dari luar. Alhamdulilah kami diizinkan. Kami ditemani bu Lia
ke depan ruangan adek bayi, beliau menyingkapkan tirai jendela yang tertutup. Kelihatan
bayi laki-laki sedang tidur. “tuh kak.. adeknya bobok. Besok lagi kita ke sini
ya..” bisik mama. Meira mengangguk. Ke arah pintu keluar kami melihat papa yang
ditempelin foto anak-anak panti. Meira melihatnya dengan seksama. “mereka sudah
ga punya ayah dan mama. Ya kan bu?” mama bicara di samping Meira dan bu Lia. “iya..”kata
bu Lia. “Mereka udah ga ada orang tuanya. Makanya adeknya kita sayang ya..”
meira angguk-angguk.. kami ketemu Ibu ketua Yayasan langsung salam dan pamitan.
“ga papa ya kita belum bisa main sama adek-adek. Tapi kan tadi kita udah kasi
sedekah.. Kak Meira sudah dapat pahala.”hibur mama. “tante yang tadi siapa sih
ma?” tanyanya. “tante itu yang mengasuh adik-adik tadi.” Jawab mama. “asuh itu
apa?” Meira penasaran. “asuh itu mengurus, merawat, menyayangi kayak mama
memberi makan kak Meira, mandiin Kak Meira. Gitu…” jelas mama. “oh…” jawabnya. “Kakak
senang bisa bantu orang?” ia menggangguk-angguk sudah tidak tahan kantuknya. Begitulah
proyek hari ini, walaupun belum bertemu dengan adik-adik yatim Meira sudah
kelihatan senang dan akhirnya tertidur pulas di dalam mobil. Hihii.
Kecerdasan yang dilatih:
- Kecerdasan intektual
- Kecerdasan Emosional
- Kecerdasan spiritual
0 comments