GAME LEVEL 6- DAY 6- STIMULASI MATEMATIS LOGIS
Day 6 Menstimulasi matematika
logis dengan puzzle life cycle
Yeay… paketan
Meira sudah sampai. Mainan puzzle edukasi tentang life cycle siangnya sudah
dimainkan, malam hari juga kami bermain mengajak ayah. waktu siangnya mama
lihat Meira bisa menempelkan gambar siklus katak dengan benar. Jadi mama minta
Meira menyusunnya lagi. Tapi dia ga mau, dia minta kartu bergambar panduannya. Hooo..
ternyata tadi siang dia menyocokkan sesuai gambar. Hahha. Ya gpp.. tapi puzzle
yang bergambar kodok dia bisa menyusun dengan baik. Mama tinggal stimulasi
mengenai life cycle atau siklus hidup si kodok dari puzzle yang ia tempel. “Kak,,
kodok itu awalnya dari apa sih?” tanya mama. “telur.”katanya. “terus telur
kalau menetas jadi apa?” “kecebong”. Ada dua gambar siklus kecebong. Mama lanjut
nanya, “ Kalau ini? Sama-sama kecebong juga. Bedanya apa kak?” “lebih besar.””ooo
berarti dia banyak makan tumbuh lebih besar yaaa. “terus kak… dia tumbuh gimana
lagi?” sambil kami melihat gambar siklus berikutnya. Kecebong berkaki. “Kak…
lihat, apa yang tumbuh di badan kecebongnya?” “kaki”katanya. Coba hitung
kakinya. “satu.. dua..” Meira menghitung. “Terus dia berubah jadi apa?” “kodok,
punya ekor.”katanya. “iya masih ada ekornya pendek ya… “sahut mama. “kayak
amira (hamsternya).” Hiihih. “Coba hitung kakinya kak?”seru mama. “satu.. dua..
tiga.. empat..” hitungnya. “kalau yang tadi berapa?”tanya mama. “dua.” “berarti
dia makin besar makin nambah kakinya ya kak..” jelas mama. “ terus dia jadi apa
lagi? “ “kodok besar” katanya. Teruss.. nanti dia bertelur, menetas jadi
kecebong, terus jadi kodok lagi deh… gitu terus.. berulang-ulang.
Kami
pun melanjutkan main dengan topik lain, yaitu apel. Apel dimulai dari biji yang
tumbuh menjadi tunas, kemudian tumbuh menjadi tanaman kecil, pohon muda, pohon
besar yang berbuah, terus buah apel yang matang dan menghasilkan biji begitu
seterusnya. Giliran main sama ayah, ayah main yang human cycle (siklus hidup
manusia), di sini Meira mulai berkreasi susunan tempelan siklus tetapi masih
masuk, dengan candaan dan tawa bermain bersama ayah dan mama. Belajar logika matematika urutan dan pengulangan pun sangat
menyenangkan. Alhamdulillah..
0 comments