GAME LEVEL 6- DAY 16- STIMULASI MATEMATIS LOGIS
Day 16: Berhitung di alam
Bermain di
alam sangatlah banyak manfaatnya, menambah wawasan, pengalaman, melatih motorik
dan tentu saja bisa menjadi media belajar dan bernalar matematis logis. Wisata
alam yang terdekat dari rumah kami ialah Taman Wanasutan Asri. Taman tersebut
merupakan kelolaan warga setempat untuk wisata edukasi masyarakat sekitar
dengan fasilitas wahana bermain anak, spot foto dan yang paling menarik adalah
terdapat beberapa hewan jinak maupun liar.
Meira
langsung lari melihat hewan-hewan yang sudah dipindah ke kandang yang lebih
rapi dan aman dari kondisi terakhir kali kami kesana. Hewan yang paling dekat
dari pintu masuk ada monyet. Ada seekor monyet yang dirantai di sebelah kiri.
Meira tidak tertarik pada monyet, ia maju ke kandang berikutnya. Meira sangat
senang melihat kura-kura. “Kak, coba hitung ad berapa kura-kuranya?”kata mama. “satu..
dua.. tiga.. empat.. lima..” jawabnya. Karena ada perbedaan ukuran kura-kura,
mama nanya lagi,” yang mana ayah dan mamanya?” “yang itu sama yang itu..” Meira
menunjuk dua kura-kura yang paling besar. “ini ngapain kura-kuranya di sini?”
Meira menunjuk kura-kura di pintu kandang. “Kenapa ini pintunya diginiin?”
tanyanya ketika melihat pintu kandang dililit kawat. “supaya kura-kuranya ga
keluar.” Tiba-tiba ada seekor burung merpati masuk ke dalam kandang kura-kura. “Ngapain
burungnya ke kandang kura-kura?” tanyanya. “coba kita lihat. Dia mau ngapain.” Kata
mama mengajak memperhatikan. Burung itu mendekati kolam kecil tempat kura-kura
berendam. “oh.. dia mau minum..” kata Meira.
Kemudian Meira
mencari spot mana lagi yang ingin ia kunjungin. Lagi-lagi ia mengabaikan monyet
kedua. Meira mengitari kandang dan melihat dua kelinci yang sedang berada di
dalam lubang di bawah kandang. Terus ia melihat satu lagi kelinci warna hitam
dekat monyet. “Ma.. ada tiga klincinyaa!!” hampir semua binatang dihitungnya,
yaitu tiga ekor burung hantu, ular (dikiranya ada dua, mama bilang satu lagi
itu biawak) sayang ularnya sudah mati, sepasang ayam jantan dan betina,
anak-anak ayam yang sedang mengikuti induknya di kebun pepaya, sampai Meira
menghitung nol melihat kandang kosong bekas ayam kalkun, selain itu mama coba
bertanya apakah ia bisa menghitung ulat-ulat makanannya burung hantu. Ia bilang
tidak, karena banyak. Hiihi. Selanjutnya Meira melihat tupai dan terakhir kami ke
rumah burung merpati. Mama bertanya, “rumahnya berapa tingkat kak?” “dua!”
katanya. “itu bisa masuk semua?”tanya mama. “enggak la… kan ga cukup. Lubangnya
cukup masuk satu-satu, gantian.” Kata Meira. Hihi
Setelah puas
bermain dengan hewan dan mainan di sana, mama tidak lupa mengajak Meira
memasukkan uang sedekah ke dalam galon untuk biaya perawatan taman, Meira yang
memasukkan uangnya. Kemudian uang parkir pun Meira yang memasukkan ke dalam
kotak yang disediakan. Alhamdulillah, bermain di alam bisa menambah logika
matematikanya…
0 comments