GAME LEVEL 6- DAY 16- STIMULASI MATEMATIS LOGIS

by - September 21, 2019

Day 16: Berhitung di alam

Bermain di alam sangatlah banyak manfaatnya, menambah wawasan, pengalaman, melatih motorik dan tentu saja bisa menjadi media belajar dan bernalar matematis logis. Wisata alam yang terdekat dari rumah kami ialah Taman Wanasutan Asri. Taman tersebut merupakan kelolaan warga setempat untuk wisata edukasi masyarakat sekitar dengan fasilitas wahana bermain anak, spot foto dan yang paling menarik adalah terdapat beberapa hewan jinak maupun liar.

                Meira langsung lari melihat hewan-hewan yang sudah dipindah ke kandang yang lebih rapi dan aman dari kondisi terakhir kali kami kesana. Hewan yang paling dekat dari pintu masuk ada monyet. Ada seekor monyet yang dirantai di sebelah kiri. Meira tidak tertarik pada monyet, ia maju ke kandang berikutnya. Meira sangat senang melihat kura-kura. “Kak, coba hitung ad berapa kura-kuranya?”kata mama. “satu.. dua.. tiga.. empat.. lima..” jawabnya. Karena ada perbedaan ukuran kura-kura, mama nanya lagi,” yang mana ayah dan mamanya?” “yang itu sama yang itu..” Meira menunjuk dua kura-kura yang paling besar. “ini ngapain kura-kuranya di sini?” Meira menunjuk kura-kura di pintu kandang. “Kenapa ini pintunya diginiin?” tanyanya ketika melihat pintu kandang dililit kawat. “supaya kura-kuranya ga keluar.” Tiba-tiba ada seekor burung merpati masuk ke dalam kandang kura-kura. “Ngapain burungnya ke kandang kura-kura?” tanyanya. “coba kita lihat. Dia mau ngapain.” Kata mama mengajak memperhatikan. Burung itu mendekati kolam kecil tempat kura-kura berendam. “oh.. dia mau minum..” kata Meira.


Kemudian Meira mencari spot mana lagi yang ingin ia kunjungin. Lagi-lagi ia mengabaikan monyet kedua. Meira mengitari kandang dan melihat dua kelinci yang sedang berada di dalam lubang di bawah kandang. Terus ia melihat satu lagi kelinci warna hitam dekat monyet. “Ma.. ada tiga klincinyaa!!” hampir semua binatang dihitungnya, yaitu tiga ekor burung hantu, ular (dikiranya ada dua, mama bilang satu lagi itu biawak) sayang ularnya sudah mati, sepasang ayam jantan dan betina, anak-anak ayam yang sedang mengikuti induknya di kebun pepaya, sampai Meira menghitung nol melihat kandang kosong bekas ayam kalkun, selain itu mama coba bertanya apakah ia bisa menghitung ulat-ulat makanannya burung hantu. Ia bilang tidak, karena banyak. Hiihi. Selanjutnya Meira melihat tupai dan terakhir kami ke rumah burung merpati. Mama bertanya, “rumahnya berapa tingkat kak?” “dua!” katanya. “itu bisa masuk semua?”tanya mama. “enggak la… kan ga cukup. Lubangnya cukup masuk satu-satu, gantian.” Kata Meira. Hihi










Setelah puas bermain dengan hewan dan mainan di sana, mama tidak lupa mengajak Meira memasukkan uang sedekah ke dalam galon untuk biaya perawatan taman, Meira yang memasukkan uangnya. Kemudian uang parkir pun Meira yang memasukkan ke dalam kotak yang disediakan. Alhamdulillah, bermain di alam bisa menambah logika matematikanya… 

You May Also Like

0 comments