KLIP Day 3- Jurnal IBuku dokterku. manajer kesehatan keluarga

by - January 07, 2022

Assalamu'alaikum wr.wb. 


Kuteringat peranku sebagai dokter berkewajiban mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam lingkaran terkecil, untuk keluarga dan untuk diri sendiri. Mungkin ini.langkah kecil untuk aksi yang besar. 

Aku adalah dokter gigi yang sedang cuti selama pandemi. Mendapat nur untuk memilih memprioritaskan sang buah hati.

Sampa hari ini aku telah mengatur asupan gizi. Mengikuti hello healthy untuk support system diri. 

Namun ada satu masalah yang memberatkan hati. Ya.. Masalah gigi. Gigi si bayi. 

Bayi kuat, Hiro ini dalam pikiranku tadi sangatlah sulit. Apa2 sulit. Makan sulit, sikat gigi sulit. Ku tahu aku tak pantas berpikir seperti itu. 

Apalagi di saat periode pra menstruasi. Dimana terjadi gejolak emosi. Diriku sangat frustasi. 

Pernah terpikir jelek beberapa Bulan lagi, aku merasa tidak becus sebagai dokter gigi. Bagaimana mau berbagi jika anak.sendiri tidak bisa diatasi. 

Aku tahu jika aku berhasil mengatasi ini akan menjadi solusi bagi ibu2 lainnya. Semoga aku berhasil menjalaninya. 

Namun kutahu, Allah SWT selalu memberi petunjuk. Aku berdoa terus, aku pasrah meminta pertolongannya. 

Sampai terjadi hari ini, ketika ku sudah lelah. Kuajak dirku dan Hiro berbaring di kasur. 

Ku ingin mengambil nafas sejenak, kuingin menenangkan sejenak. Hiro pun posisi nenen. 

"Oh tadi dia dah cemil buah. Gapapa dia tidur." Lalu kusetel audio afirmasi positif selama 5 menit. Akupun.mulai rileks.. 

Jumat, waktu bersih berkah. 
Hiro sudah tertidur. "Aha. Gimana aku coba membersihkan giginya."

Kuambil set alat scaler yang tinggal tiga peninggalan masa koas. Sudah kusterilan tadi. Aku pun.menyiapkannya dengan tisu.

Aku sentuh dengan sangat hati-hati bibir mungil bayi yang sangat menggemaskan ini wajahnya ketika tidur. 

Kucoba melenggangkan alat scaler manual, menyapu plak secara perlahan seperti menyapu dedaunan yang berserakan. Wkwkw. 

"Astaghfirullah. Tebal sekali plaknya " batinku. Sisa kacang tadi malam dan sarapan alpikat, susu, kacang almond tadi. 

Yah jelas timbunan plak itu juga dari plak sejak beberapa bulan lalu. Momen dimana kebersihan giginya terabaikan. 

Yah.. Qadarullah. Situasi saat ini berbeda dari dulu. Aku waktu itu harus dibantu orang lain dalam mengasuh Hiro berhubung fase penyembuhanku. 

Akibatnya kelalaian dalam pembersihan gigi yang optimal. Kekurang gigihan membersihkan gigi ketika anaknya ga mau sikat gigi. 

Gigi hiro white spot dan karies kecil! Jder. Serasa disambar gledek. "Ok. Masih bisa diselamatkan, belum terlambat, fokus pada solusi." Aku menenangkan diri sendiri. 

Masih banyak gigi anak orang lain yang lebih parah. Hiburku maksa. Hahahaha. 

Ya malulah secara mamanya dokter gigi, masa gigi anaknya rusak. Itu pikirku waktu itu. 

Cuma ini rencana Allah SWT. Yang seperti kubilang tadi, mungkin Allah ingin aku lebih menjiwai posisi sebagai ibu-ibu awam. 

Okeee. Tenang. Balik ke pembersihan dengan scaler tadi. Alhamdulillah bisaaaa.. Yeaayy aku senang sekali... 

Habis pake alat supra gingiva, kemudian lanjut yang subgingiva

Kucoba lagi dengan sikat.gigi interdental. Hmm.ga terlalu bisa masuk ke celahnya krn mungkin ni sikat untuk gigi dewasa. 

Kalau misalnya scaler interdentalku masih ada mungkin bisa. Huhuhu. Kuteringat peraltanku, kaca mulut warna-warni yang udah tercecer ntah di RStempat aku bekerja sebelumnya. Huhu. 

Kuingin bersihin lagi. Kuambil kassa dan sikat gigi. Apakah berhasil? 
Jreng... Jreng no. Kepala hiro geleng-geleng.

Kok bisa ya? Padahal tidur. Kuteringat meira dulu pun gtu. Juga susah saat bersihin pas tidur. 

Ternyata yang efektif si alat scaler ini. Hoho. Karena bentuk ujungnya kecil. Jadi si bayi ga berasa. 

Kalo jari emaknya atau sikat gigi langsung berasa yak krn gede. Wkwkw. 

Ahaa! Jadi ide bisnis ni. Bisaaa ga siih kalo.aku bikin produk scaler yang aman dipake iBu2 untuk bersihin gigi bayinyaaa.. 

Yang pake silicon gtu ssih. Ttp ad part tajam tapi yang aman buat gusi. Trus warna2 nya bagus kayak peralatan2 masak warna warniny yang cute itu. Wkwkw

Cuma kerja sama dengan siapa yaaa? Toeeeeng. Big question. Thomasong?

Terus tadi juga mau aplikasikan clinpro varnish.. Yang berhasil cuma gigi atas. Itupun ga semua. 

Semangat. Nanti malam lanjut lagi!

Terus atur rencana lagi. Kalau dipikir2, kalau memang susah sikat gigi atau kassa ketika si anak ni melek. 

Memang pas anak tidur utk dpt gigi bersih. Itu pun pake scaler. 
Yah waktu memang habis di situ. 

Ketika biasanya pikiran, mumpung anak tidur bisa ini itu. Yah kalo.udah kasus kayak gini mesti ada yang dilepas. 

Untuk.mendapatkan sesuatu perlu ada yang dilepas dan diikhlaskan. Teringat kata hughes. Hihi. 

Ya daripada plaknya makin banyak... Daripada gigi anaknya makin rusakk...
Prioritas manaaa?

Yah lagi-lagi pilihan. 
Saya merasa ini tugas saya, salah satu misi hidup saya. 

Kenapa saya diberi ilmu tentang kesehatan gigi. Kenapa saya saat ini disuruh Allah SWT seluruhnya untuk keluarga saya. 

Oke jalankan! 
Bicara ke suami tentang strategi yang kurencanakan. 

Pertama, kondisi anak susah disikati giginya, aku anggap aj risiko karies tinggi. 
Supaya hasinya maksimal. Hehhehe

Jadi pendekatannya yaitu dari jenis makanan dulu. Hiro ikut makanan sehat aja. Yoghurt yang no sugar aja. 

cemil juga banyakin buah aj. Biskuit atau yang manis-manis itu perlu sangat dikurangi. Komunikasikan ke katering ga usah pake cemilan lahi. 

Kedua, disiplin bersihkan kalau dia tidur. Berarti selalu sediakan scaler. 
Terus tetap lah habis sarapan diajak sikat atau lap pake kassa. 

Ketiga, oles varnish fluoride 3 bulan sekali. Karena ngejer remineralisasi. 

Keempat, sikat gigi bareng2 semuanya. Riang. Senang. Ciptakan atmosfer. 

Kelima, bacakan cerita gigi, roleplay sikat gigi boneka kenkou, 

Keenam, ayo bikin produk eskrim probiotiiiiik! 


You May Also Like

0 comments