Jurnal Ulat- Ulat Pekan 4 - Ini Peta Belajarku, Ini Makanan Besarku

by - March 08, 2021

 



Ini Peta Belajarku, Ini Makanan Besarku





Assalamu'alaikum bunda. Saya akan sharing hasil pembelajaran saya di kelas bunda cekatan tahap ulat-ulat pekan-4. Dari peta belajar, makanan utama saya adalah deep sleep, delegasi, dan baca kilat. Ilmu-ilmu yang sudah saya lahap adalah:

1. Deep Sleep

Alhamdulillah saya sudah melahap teorinya dari materi dr. Aisyah Dahlan, CHt dengan judul Neurobiologi Tidur dan Terjaga di pekan-2. Materi tersebut sangat cocok dengan manajemen waktu sesuai fitrah dan lengkap dengan adab tidurnya. 

Semoga saya ada waktu untuk bikin resume deep sleep-nya dan mempraktekkan adab tidurnya nanti. Aamin. 

Setelah teori, saya sedang mencari ilmu prakteknya. Walaupun saya yakin jika saya sudah bisa mengatur waktu saya dengan baik, otomatis saya bisa deep sleep. Selama ini saya lumayan bisa memanfaatkan waktu setengah jam untuk rileksasi yang seringnya berujung tidur. 

Maybe I've already had my deep sleep that suits on my conditon now.. Belum selalu di jam yang sama sih, namun InsyaAllah di kandang waktu yang sesuai tuntunan Rasulullah SAW, sebelum zuhur atau setelah zuhur sebelum ashar.  

Saya sudah berusaha untuk ideal mencontoh tidur Rasulullah SAW, namun tak bisa juga.. wkwkwk. Malam mentok bisa tidur 4 jam dalam satu siklus. Untuk dibagi per-tiga jam atau satu setengah jam untuk siklus deep sleep seperti kata dr. Aisyah dengan kondisi saya punya bayi itu tidak bisa. hehe. 

Siklus tidurnya Rasulullah SAW sangat sedikit, tiga jam di malam hari dan setengah jam sebelum zuhur. Malampun tidur langsung setelah Isya.  Saya sudah mencoba dan membuktikan bahwa tidak mungkin kita bisa meniru ideal seperti Rasulullah SAW, baik dari segi  kemampuan fisik maupun zaman, 

 kelas belajar sekarang banyak diadakan malam hari dan kebutuhan tidur minimal 6,5 jam dalam sehari untuk sehat. Saya pernah memaksakan diri saya untuk tetap ON, namun besoknya langsung batu pilek.Sangat tidak baik efeknya untuk daya tahan tubuh walaupun sudah olahraga rutin, apalagi di masa pandemi sekarang dimana justru kita harus menaikkan imun tubuh. 

yang penting tidur 6,5 jam sehari itu kita alokasikan di waktu yang tepat. Kalau saya empat jam malam, dua setengah jam lagi masih belum fix cicil-cicil sesempatnya. Fleksibel dengan kondisi bayi, kakaknya, dan suami. Karena butuh fleksibel tadilah, saya butuh melatih skill shut down-deep sleep

Saya masih penasaran dengan metode deep sleep yang bisa shut down seperti laptop yang diutarakan mb Farda, salah satu narasumber adalah member Ibu Profesional yang sedang mengampu proyek Self Care. 

Jadi pekan ini saya tanya ke beliau untuk tacit knowledge, namun ternyata beliau merekomendasikan kelas yang akan dibuatnya. Alhamdulillah saya mendapat informasi kelas yang akan dibuka beliau akhir maret mendatang. InsyaaAllah saya akan join kelasnya. 

Berbicara tentang deep sleep, kemarin saya baru saja mengalami bisa tidur shut down and deep ketika tubuh saya sudah betul-betul butuh tidur. Saya sudah merasa mengantuk di pagi hari karena ada pergerseran trial error manajemen waktu. Padahal udh sesuai ilmu, namun ada saja faktor-faktor di luar kendali.

Saya tahan kantuk untuk terus beraktivitas sehingga saya sadari batas saya untuk melek adalah setengah jam sebelum zuhur. Saya minta delegasi orang yang saya percaya untuk memegang anak-anak saya selagi saya tidur sejenak. 

 Awalnya saya ingin setel audio rileksasi seperti biasanya. Namun kali ini lain, saya ingin menghentikan audio itu dan menikmati heningnya suara, yang saya dengar hembusan nafas saya yang dalam di kamar yang menenangkan. Saya tutup mata saya dan auto shut down seperti yang selama ini saya inginkan. Alhamdulillah.

Ada hal menarik yang perlu dikulik dari deep sleep ini. Saya teringat kata-kata mb Farda. "Coba dicari kebutuhan Deep sleep mbak ayyum apa yg lebih detail? Sulit mengawali tidur? Sulit tidur nyenyak? Jam tidur berubah atau apa?"

Hhmm.. Semua yang ditanyakan mb Farda itu pernah saya alami semua di tahun lalu. hehe. Kalau sekarang, selama ini saya sulit mengawali tidur karena pikiran saya masih suka jalan kemana-mana.  Ingin melakukan ini, ingin melakukan itu. Mumpung bayi dan si kakak tidur. Maklumlah bertanggung jawab pada amanah lainnya yang perlu segera juga dituntaskan. hehe.

Kemudian jam tidur yang berubah karena masih tahap menyesuaikan manajemen waktu dan terdistraksi hal-hal di luar kendali seperti ketika mau tidur, bayi terbangun, orang tua telepon atau si kakak yang juga belum kunjung tidur. Hal-hal wajar bagi seorang ibu yang masih memiliki bayi dan anak kecil yang butuh perhatian. 

Di sinilah saya butuh support system untuk delegasi, saat ini alhamdulillah sudah ada orang yang bisa walaupun belum tiap hari. Hal ini membuat saya butuh effort lebih dalam mengendalikan semuanya, terutama diri saya sendiri.

Tadi pagi, seusai solat tahajud. Saya melihat pemandangan suami saya yang sedang membangunkan anak saya yang masih terlelap untuk siap-siap solat subuh. Wusshh.. memori buruk masa lalu tentang tidur muncul!  

Saya tidak akan bercerita tentang bagaimana memori buruk saya. Saya menyadari bahwa saya memiliki tiga memori buruk yang berkaitan dengan tidur dalam tiga fase kehidupan saya, yaitu ketika masih usia sekolah, kedua adalah semasa kuliah, ketiga setelah berumah tangga. 

Alhamdulillah saya diberi petunjuk oleh Allah SWT untuk menghealing jiwa saya. Segera saja saya menyelam ke dalam memori itu. Mengubah suara atau perkataan yang menyakitkan menjadi perkataan dan intonasi suara yang saya inginkan. Saya peluk, rangkul diri saya dulu dan saya ajak dia melebur ke diri saya yang sekarang. 

Air mata membasahi pipi saya. Alhamdulillah. Saya selesaikan akar permasalahan tidur saya untuk kejadian yang paling lama. Dua kejadian yang lain alhamdulillah bisa saya abaikan karena itu terkait persepsi dengan ilmu yang keliru.  

Pelajaran yang bisa saya ambil adalah:
- Pentingnya cara mengantar tidur dan membangunkan tidur yang nyaman pada anak

- Tidur itu kebutuhan, bukanlah kemalasan. 

- Kebutuhan tiap tidur orang itu beda-beda. kebutuhan tidur laki-laki dan perempuan beda. Antar perempuan pun kebutuhan tidurnya beda karena memiliki jam fisiologis yang berbeda-beda pula.

- Jangan menghakimi orang lain atas apa yang tidak kamu ketahui perihalnya. Peta bukanlah wilayah.

- Bercerminlah kepada diri sendiri dan perbaikilah diri sendiri. 


2. Delegasi

Sub topik utama dari delegasi ini adalah Personal Mastery dan Adab. Saya sangat corncern mengenai adab, akhlak atau yang bahasa kerennya attitude. Di sini saya fokus ke memperbaiki diri saya dalam mengendalikan diri saya sesuai adab yang berujung akhlak dalam interaksi dengan orang lain.

Sadarkah kita bahwa selama ini orang-orang yang datang kepada kita merupakan cerminan diri kita? Sadarkah kita bahwa diri kita menjadi magnet orang-orang yang satu frekuensi dengan kita? Sadarkah kita sebelum ingin orang lain berubah kita duluanlah yang perlu berubah? 

Cobalah perhatikan orang-orang di sekitar kita. Manakah sisi diri yang menjadi magnet bagi sisi orang lain? Apakah magnet dari diri kita atau magnet dari pasangan kita. Cobalah latih kepekaan dan kesadaran dengan mempelajari adab ini.

a. Materi adab/ akhlak saya pelajari dari sumber utama saya, yaitu Al-Qur’an dan terjemahan Mushaf Maryam.

Ketika saya ragu atau ingin mencari jawaban,  InsyaAllah Allah SWT lewat Al-Qur’an yang akan memandu saya untuk mengendalikan diri saya (self control). Saya akui saya belum bisa mengendalikan diri saya sepenuhnya, oleh karena itu saya menyerahkan agar Allah SWT yang mengendalikan diri saya.

Izinkan saya mengutip Q.S. Al An’am: 114.

“Pantaskan aku mencari hakim selain Allah, padahal Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu secara rinci? Orang-orang yang telah kami beri Kitab mengetahui benar bahwa (Al-Qur’an) itu diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu.“

Pentingnya self-control juga ditemukan pada Q.S. Al- An’am: 106 dan Q.S Al-An’am: 116.

Q.S Al-An’am: 116.

“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.”

Q.S. Al- An’am: 106

“Ikutilah apa yang telah diwahyukan Tuhanmu kepadamu (Muhammad); tidak ada Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.”

Namun, kita perlu menolak dengan adab yang baik ketika ada sesuatu hal yang berbeda dan tidak sepakat dengan pendirian kita, seperti dalam Q.S. Al-An’am: 108 ini.

Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.”

Dari ayat di atas, dapat kita lihat bahwa orang lain bukanlah dalam kendali kita karena mereka memiliki pemikiran dan tindakan sesuai dengan ilmu yang mereka anggap benar. Jadi tetaplah berbuat baik, berpaling dan doakan saja mereka untuk mendapat hidayah . Semoga Allah SWT berkehendak. 

Dalam Q.S Al-An’am:110, Allah bisa saja berkehendak mereka tetap dalam pendirian mereka.

“Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (Al-Qur’an) dan Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan.”

Saya simpulkan, kita tetap dan tenang saja dengan pendirian kita berdasarkan ilmu yang benar karena manfaatnya untuk kita sendiri, seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Al-An’am: 104.

“Sungguh, bukti-bukti yang nyata telah datang dari Tuhanmu. Barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka dialah yang rugi. Dan aku (Muhammad) bukanlah penjaga-(mu).”

MaasyaAllah, dapat disimpulkan dari Al-Qur’an pentingnya menyandingkan pengendalian diri atau self-control  dengan adab atau attitude yang bermuara kepada akhlak. Selanjutnya, kita bisa belajar contoh pengendalian diri dan adab dari kisah nyata salah satu wanita yang dimuliakan Allah SWT, Maryam binti Imran.

Sirah Wanita Teladan dan Ummahatul Mukminin – Maryam binti Imran

Siapakah yang tidak tahu problematika hidupnya Maryam binti Imran, sang Ibu dari Nabi Isa A.S?

Beliau wanita terhormat dan dijaga Allah SWT dalam mihrabnya sehingga mendapat amanah untuk melahirkan utusan Allah SWT pada zaman itu tanpa disentuh sedikitpun oleh pria. Ia mendapat fitnah yang keji terhadap dirinya. Ia juga mampu mengendalikan jiwanya ketika didatangi malaikat Jibril dalam rupa pria yang sangat tampan. 

Bagaimana self control dan akhlak Maryam?

Maryam berperan dalam membentuk masyarakat yang utama dalam membentuk kepribadian individunya. Maryam wanita penyabar dan ahli ibadah, mampu menguasai dirinya dan juga hawa nafsunya. Hal ini menunjukkan kekuatan tekad sebagai refleksi dari kekuatan imannya dan kedekatannya dengan Tuhannya.

Akhlak Maryam:

- Jiwa yang kuat untuk menerima rahmat dan hikmah-Nya

- Mengekspresikan rasa syukur atas nikmat Allah SWT dengan melaksanakan perintah Rab-nya secara kontiniu dalam doa dan beribadah.

Apa yang dilakukan maryam dalam kesehariannya?

Berdzikir, berdoa, rileks, khusyu’, tunduk, lebih konsentrasi dalam ibadah dan mengosongkan hati dari segala hal-hal yang dapat menyibukkan hati.

- Menjaga diri dari perbuatan jelek.

Akhlak kepada Allah SWT dan masyarakat

Pada sosok Maryam ada cahaya teladan indah bagi para wanita (istri) yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah dan hari akhir. Keduanya dijadikan permisalan untuk mendorong kaum mukminin dan mukminat agar berpegang teguh dengan ketaatan dan kokoh di atas agama.

Karena keshalihan dan ketekunannya dalam ibadah, Maryam mendapat sanjungan Allah SWT, memilihnya dan melebihkannya di atas seluruh wanita pada masanya. Bahkan Rasulullah SAW memberi apresiasi kepadanya “Cukup bagimu dari segenap wanita di alam ini (empat wanita): Maryam putri Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad dan Asiyah istri Fir’aun.”

Maryam tetap sebagai seorang Ash-Shiddiqah Al-Kubra (wanita yang sangat benar keimanannya) di kala mendapat perlakuan jahat dan keji terhadap dirinya dan anaknya, Nabi Isa AS. Ia tidak mendapat  mudharat sedikitpun di sisi Allah SWT, bahkan tetaplah bergelar wanita pilihan di atas segenap wanita di dunia ini. 

Ketika pamannya Zakaria terperanjat melihat hidangan makanan berupa buah-buahan musim panas terletak di depan maryam yang bersujud, padahal saat itu musim dingin. Beliau menegurnya dari mana rezeki tersebut.

Maryam dengan teguhnya berkata, “Inilah pemberian Allah kepadaku tanpa aku berusaha atau minta. Dan mengapa Engkau merasa heran dan takjub? Bukankah Allah Yang Maha Kuasa memberikan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dalam bilangan yang tidak ternilai besarnya?”

Maasya Allah.. Begitu luar biasanya Maryam dalam pengendalian dirinya dan adab/ akhlaknya kepada Allah SWT dan masyarakat ya bunda. Bunda juga bisa membaca sirah wanita mulia lainnya seperti Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad dan Asiyah istri Fir’aun dan kaitkan mana yang paling mirip dengan kehidupan bunda.

b. Narasumber: Ibu Pihasniwati, M.A., Psikolog

Alhamdulillah Selasa malam saya mendapat kesempatan konsultasi dengan Bu Hasni. Awalnya saya ingin berkonsultasi untuk trauma healing yang selama ini menjadi hambatan saya dalam manajemen waktu.

Setelah satu jam sesi konsultasi, di sini saya dapat pembelajaran tentang Personal Mastery dan akhlak juga. Alhamdulillah.

Bu Hasni berkata bahwa dengan ujian orang akan lebih jelas surganya karena melatih akhlaknya. Alhamdulillah, jalan saya jelas untuk mencapai surgaNya walaupun penuh perjuangan.. Saya ridho Ya Allah.. Semoga Engkau kuatkan dan tambah kesabaran hamba di dunia yang hanya 1,5 jam ini saja. 

Pelajaran yang dapat saya ambil adalah:

1. Apresiasi diri atas hal-hal yang telah berhasil dilakukan.

2. Lanjutkan hal-hal positif yang sudah dilakukan.

Hal positif yang sudah dilakukan : relaksasi zikir, zikir ridho, dialog dengan diri sendiri, pengakuan diri kepada Allah dan berdoa kepada Allah untuk solusi,

3.“Menjauh untuk Mendekat”, yang saya tangkap adalah seperti PAUSE. Kita perlu break sejenak di kala kita sadari kita butuh istirahat. bernafaslah sejenak, dan kembalilah beraksi dengan sungguh-sungguh. 

4. Bersabar berproses bersama,

5. Tetap menjaga adab ketika ada konflik

6. Optimis bahwa ini adalah bukti kelembutan hati kita dan di situlah rahmat Allah SWT tercurah.

Saya mendapat tips lagi dalam mengendalikan diri saya di depan anak, yaitu dengan komunikasi tidak langung. Bagaimana itu? yaitu dengan mencahayakan diri anak yang satu di depan anak yang lain. Seperti kata Ust. Harry pentingnya saling mencahayakan.

Kita tunjukkan kebaikan anak yang satu di depan anak yang lain, dengan begitu anak tersebut akan mengikuti keinginan kita secara tidak langsung. Begitu pula saya pikir untuk berinteraksi dengan pasangan atau orang lain. Setelah saya praktekkan,  Alhamdulillah emosi dalam diri aman kan. 

Alhamdulillah dapat ilmu pelengkap komunikasi. hehe. 

c. Buku Self-Coaching oleh Coach Darmawan Aji

"Meyakini bahwa hidup adalah penguasaan tanpa akhir akan membantu kita dalam banyak hal. Kita perlu fokus pada mastery daripada performa. Kepuasan, pemenuhan, kebahagiaan dalam hidup ditemukan dalam proses mastery-penguasaan tanpa akhir. Sayangnya di zaman sekarang maunya serba instan." Begitulah kutipan dari buku Coach Aji.

Selalu ada pilihan apakah kita memilih jalan yang mendaki dan sukar atau jalan yang lebih mudah. semuanya butuh waktu dan kesabaran. Yuk bunda kita muhasabah diri. Selama ini kita fokus ke mastery atau performance? 

Focus on Performance

Focus on Mastery

Membandingkan diri kita dengan orang lain

Membandingkan diri kita dengan diri kita sendiri

Tujuannya adalah pencapaian

Tujuannya adalah pembelajaran

Menghindari tantangan sulit dan kegagalan

Merangkul tantangan sulit dan terbuka pada kegagalan; kegagalan adalah bagian dari pembelajaran

Fokus pada mendemonstrasikan kemampuan

Fokus pada penguasaan dan peningkatan kemampuan

Menyandarkan kepuasan pada hasil yang dicapai

Menyadarkan kepuasan pada proses/ usaha yang dilakukan

Melekatkan kegagalan pada kekurangan diri

Melekatkan kegagalan pada kurangnya tindakan

Ingin belajar/berubah dengan aman dan nyaman

Siap menerima umpan balik yang kritis

d. Kelas Personal Mastery- Indonesia NLP Society

InsyaAllah saya juga akan belajar di kelas Personal Mastery dari Indonesia NLP Society yang akan berlangsung selama dua bulan. Dari kelas tadi pagi, untuk mengendalikan diri perlu memposisikan diri sebagai subjek yang me-....., bukan di-... oleh pikiran. 

Lisan sangat berpengaruh pada pikiran. Oleh karena itu, kita perlu hati-hati dalam lisan. Self-talk kepada diri sangatlah penting.  Self talk berupa afirmasi, alangkah baiknya bernilai iman. Self-talk pertama dalam lisan dzikir pagi petang, salah satu yang saya utamakan adalah: 

رضيت بالله ربا وبالاسلام دينا وبمحمد نبيا

Aku Ridho Allah sebagai Tuhanku

Dan Islam sebagai agama kami

Dan Muhammad sebagai Nabi dan Rosul kami


Saya teringat self talk yang sangat bagus dari Hasan as- Bashri dan bisa kita terapkan self-talknya:

"Aku tahu rezekiku tdk akan diambil oleh org lain, krn itu hatiku selalu tenang

Aku tahu amalku tdk akan dilakukan org lain , untuk itu aku sibuk beramal

Aku tahu Allah SWT selalu memperhatikanku, karena itu aku malu utk bermaksiat kpdnya

Aku tahu kematian sdg menungguku, krn itulah ak selalu menambah bekal utk bertemu Allah SWT ."

Balik ke kelas NLP,  Coach Andra mengatakan fokuslah kepada hal yang lebih penting. Grattitude atau bersyukur juga penting. Jika kita beryukur, kita akan fokus ke hal yang lebih penting dan mendelesi hal yang ga penting. 

Yang mana yang perlu kita delesi? Yang mana yang perlu kita pentingkan atau fokuskan? Yaitu kepada hal penting yang mendekatkan ke tujuan kita. Untuk itu kita perlu merenung...bertanyalah kepada diri sndiri.

"KITA TIDAK BISA MENGUBAH KEJADIAN, YANG BISA KITA UBAH SUDUT PANDANG."

Pikiran adalah representasi dari sebuah kejadian yang sudah kita delesi, distorsi, dan generalisasi. Dari mana kita mau mengendalikan diri kita? Self-control starts here. Tahukah bunda bahwa pikiranpun akan dihisab? 

Semoga kita bisa selalu mengendalikan pikiran yang baik. Aamin.

e. Melatih Jiwa untuk Selalu Berbuat Kebaikan- Ust. Khalid Basalamah

Ust. Khalid Basalamah mengatakan bahwa jiwa manusia itu amarah. Kalau jiwa dan badan (perilaku) ini tidak kita latih selalu menyuruh keburukan. Perumpamaannya, jiwa itu seperti kuda. kita seperti penunggangnya. 

Kuda ini tergantung orang di atasnya. kalau dia bisa mengendalikan kuda itu dengan kokoh, ia bisa mengendalikan jiwa itu kemanapun dia pergi. Seperti Elsa yang berusaha mengendalikan kuda air di film Frozen II ya bund. hihihi. 

Ada tiga tingkatan jiwa, yaitu:

1. Al- 'Amarotu bi suu'

Jiwa yang belum disentuh ilmu kajian, akan cenderung menyuruh keburukan atau maksiat. Kita perlu didik jiwa kita untuk tidak ikut dengan jiwanya atau nafsunya. Jiwa yang ikut kita, jangan kita ikut jiwa ini. 

Cara mendidik diri sebagian salaf, jika tidak berhasil dalam satu hal, diganti dengan kebaikan tiga kali lipatnya. 

kalau sudah terbiasa mendidik jiwa level ini, maka kita akan naik ke level kedua, yaitu:

2. Al- Lawamah

Jiwa yang mengingatkan kita ketika berbuat dosa. Di sini terjadi komunikasi intrapersonal. Kalau kita didik terus, kita akan naik level jiwa tertinggi.

3. Al-Muthmainnah

Jiwa yang tenang, dimana jiwa kita tenang dalam ibadah. Disini kita memaksakan ibadah dan tidak mau berhenti. yang nantinya di akhir kehidupan Allah sebutkan,

 “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku!” (QS. Al-Fajr: 27-30)

MaasyaAllah, Alhamdulillah.. Saat ini sedang berjuang bagaimana menstabilkan jiwa di level ketiga ini. Semoga Allah SWT ridhoi dan kuatkan sampai akhir hayat saya. Aamiin. 

3. Baca Kilat oleh Agus Setiawan

Nah, ilmu ini yang masih sering ter-skip oleh segala prioritas yang penting mendesak. wkwkkw. Namun, skill baca kilat ini sangat penting dan perlu segera dieksekusi. Semoga dengan manajemen waktu yang lebih baik saya bisa mempraktekkan ilmu ini kembali. 

Oke, yang perlu saya praktekkan nanti adalah easy habit baca kilat. Easy habit adalah sebuah program untuk memanfaatkan waktu yang sempit, menerapkan baca kilat dan menuntaskan buku sehingga bisa bertumbuh setiap hari. 

Dalam easy habit, kita melakukan sebagian sistem baca kilat selama 30 menit sehari untuk menuntaskan satu buku dalam empat kali easy habit (4 hari).
 
30 menit hari pertama:
  • Lakukan tinjauan awal
  • Baca kilat 2 kali
  • Lakukan review
30 menit hari kedua:
  • Lakukan baca kilat 1 kali
  • Memindai dan menandai hal yang ingin anda dalami
30 menit hari ketiga:
  • Lakukan baca kilat 1 kali
  • Menjelajahi yang anda tandai di hari kedua
30 menit hari keempat:
  • Baca kilat 1 kali
  • Menjelajahi tambahan atau membuat mindmap

Kelihatannya easy, prakteknya tidak semudah itu Ferguso. Di kala mamanya mau baca, dek Hiro pun sibuk mau ambil buku mama dan menggigit-gigit buku mamanya sampe basah bahkan sobek. hahaha. Alhamdulillah dek Hiro juga sudah terlihat minat bacanya, mungkin juga karena melihat kakaknya yang candu baca. hehe. 

Kebun Apel 

Dari kebun Apel, saya memakan cemilan dari twin saya di Ibu Profesional, Annur. Ia menjelaskan tentang Rahasia Manajemen Waktu Ala Rasulullah SAW. Menariknya ia juga menggunakan salah satu referensi yang sama dengan saya, yaitu Framework the Dialy Routine of Prophet Muhammad PBUH dari Ustadz Harry Santosa. 

Ya! Waktu berdasarkan Fitrah yang sedang saya jalani.

Rahasianya adalah seperti gambar di bawah ini:


Kami berdiskusi dan ini kesimpulan dari Annur: 

24 jam Rasulullah saat menjadi rasul itu tetap selain spiritual life yang emang udah dari dulu, ada health life waktu untuk tidur atau istirahat, untuk makan.

Waktu untuk keluarga (Family life)
Untuk majlis, sahabat, mengunjungi orang sakit, dll, menerima undangan (social life)
berjalan-jalan ke kota Madinah, menyelesaikan perkara orang yang bertikai, mengajari orang yang kesulitan (work life)
Bacaan Al Qur'an beliau Tartil ( aesthetic life)
Beliau menyampaikan Wahyu dan ilmu dengan baik sehingga sahabat paham. Beliau menerima Wahyu dari malaikat Jibril dan Jibril pernah bertanya saat majelis dhuha (intelectual life)
Dan beliau menggunakan waktu atau usia beliau dengan sangat baik tak ada yang tak bermanfaat.   Semakin amanah dengan tugas beliau sampai akhir hayat. (growth life)

Benar-hidup sesuai fitrahnya. 

Ada hal yang kami sepakat bahwa Rasulullah SAW adalah benar-benar manusia yang paling sempurna, paling ideal, paling pantas diidolakan. 

Suami Annur bilang "kita gak bisa sama seperti Rasulullah 24jam begitu, karena memang Rasulullah sudah diciptakan khusus, paling sempurna diantara lainnya. Tapi setidaknya kalau kita mengetahui manajemen waktu Rasulullah ini, ada yang bisa kita contoh. Misalnya kita jadi tau pembagian waktu untuk diri kita. Dan mengingatkan kita bahwa waktu yang kita gunakan sebaiknya harus bermanfaat. Tidak terbuang percuma dengan hal yang tidak manfaat karena itu rugi besar"

"Dan Annur pikir iya juga, lihat 24 jam Rasulullah memang kita gak akan pernah bisa begitu, apalgi tidur cuma 3 jam. Dan Rasulullah tetap adil masyaaAllah kepada istri-istrinya. Tentunya istrinya punya problem yang berbeda-beda. Tapi beliau tetap sabar. Tetap membagi ilmu.

Poin penting buat Annur yaitu setiap mau aktivitas atau melakukan apapun harus dipikirkan dulu. Kira-kira ini bermanfaat buat bekal ke akhirat gak. Kira-kira ini Allah centric gak. Karena kemarin ustadz Harry membahas ini juga.."

Sangat sesuai dengan yang saya jalankan.. sepakat dengan Anuur. hihi.. saya coba tidur malam paling mentok bisanya 4 jam seperti yang saya bilang di atas.  Untuk bisa menjalankan semua urusan sempurna seperti Rasulullah SAW itu mustahil, bahkan bagi orang maximizer seperti Annur dan saya. hihi. 

Akhirnya kami jalankan dan nikmati saja aktivitas yang bisa membuat kami bahagia, dikerjakan bahagia, ga dikerjakan juga bahagia. Rumus yang saya coba jalankan adalah segera berpaling jika ada hal yang bikin tidak bahagia, kemudian segera selesaikan ke hal tersebut segera setelah tanki bahagia terisi lagi.  

Yuk bunda, kita sadari bagaimana mengisi tanki bahagia kita dalam memanfaatkan waktu kita yang singkat ini di dunia. Segeralah secepat mungkin menengok kembali peta perjalanan kita dalam menuju kepada-Nya. 

Mumpung masih diberi waktu, selagi masih sehat, selagi masih diberi kesempatan, berbuatlah manfaat, tolong menolonglah dalam kebaikan.

Sekian sharing dari saya, apabila ada yang benar dari Allah SWT, apabila ada yang salah dari saya. 

Wassalamu'alaikum, wr.wb. 

وَٱلۡعَصۡرِ ۝ إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِی خُسۡرٍ ۝ إِلَّا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡا۟ بِٱلصَّبۡرِ)

“Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS.103.Al-Ashr: 1-3).


 

-           

 

 

You May Also Like

0 comments