GAME LEVEL 8-CERDAS FINANSIAL- DAY 6
Day 6: Berbagi atau jualan donat?
Dua kotak
Donat yang Meira dapat dari Budhe Raya tentulah tidak habis jika dimakan
sendiri. Mama merecall lagi ingatan Meira bahwa dalam rezeki kita juga terdapat
rezeki orang lain. Atok, mama dan ayah sudah dibagi. Tiba-tiba Meira bilang,”Kakak
mau jualan donat.” Atok pun kaget sambil ketawa, “ngajari berbagi, tapi juga
ngajarin berhitung.” Maksudnya kalau mau berbagi kan ga usah hitung-hitungan. Kalau
jualan, otomatis pasti akan hitung-hitungan. Ya. Ya. Namanya juga anak-anak,
mereka akan melakukan secara spontan apa yang mereka pelajari dari apa yang
mereka alami. Mungkin Meira ingat momen pasar anak yang lalu, dimana anak
seumurannya juga sudah ikut jualan menawarkan produk mereka. Saking semangatnya,
kotak donat terlempar sehingga donat-donat berhamburan. Kami langsung segera
mengutip donatnya. Ada beberapa topping yang rusak. “Yah kak.. lain kali
hati-hati ya. Kalau donatnya rusak kan kurang bagus tampilannya, udah kotor
juga. Ntar ga ada yang mau beli.”kata mama. Seakan tidak peduli apa yang
terjadi, Meira tetap jualan. “donat.. donat.. siapa mau beli donat…” dia membawa
kotak donatnya berjalan-jalan. Meira menawarkan ke Pak Cik mimil, lalu Tok Ma..
tentu saja tidak dipungut bayaran. Hihhii. Selangkah lebih maju, Meira sudah
bisa roleplaying berjualan donat. Wah.. kalau ada pasar anak lagi Meira bisa
ikutan nih…
Atok menyuruh kak Meira berbagi kepada pekerja yang sedang ada di rumah, tetapi Meira bersikeras tidak mau berbagi kepada orang asing. Dia kekeuh mau jualan. Mengingat Meira masih pada fase egosentrisnya, mama tidak memaksakan Meira berbagi pada orang yang tidak mau dibaginya, toh keluarga inti sudah dibaginya semua termasuk kak Echa ketika bertemu di bandara mengantarkan kepulangan kami. Semoga kelak dewasa ia tumbuh menjadi pribadi yang tidak egois karena egonya sudah terpuaskan ketika masih kecil. aamiiin.
Atok menyuruh kak Meira berbagi kepada pekerja yang sedang ada di rumah, tetapi Meira bersikeras tidak mau berbagi kepada orang asing. Dia kekeuh mau jualan. Mengingat Meira masih pada fase egosentrisnya, mama tidak memaksakan Meira berbagi pada orang yang tidak mau dibaginya, toh keluarga inti sudah dibaginya semua termasuk kak Echa ketika bertemu di bandara mengantarkan kepulangan kami. Semoga kelak dewasa ia tumbuh menjadi pribadi yang tidak egois karena egonya sudah terpuaskan ketika masih kecil. aamiiin.
0 comments