Tahap Ulat-Ulat Pekan 8- Bekal untuk Buddyku

by - April 03, 2021

 


Asalamu'alaikum wr.wb. 

Tak terasa sudah pekan-8, pekan akhir tahap ulat-ulat. Saya kira pekan-7, eh ternyata pekan lalu saya posting lewat g-drive.hehe. Pekan ini kami disuruh mencari satu buddy. Cari jodoh nih ceritanya. hehehe. 

Alhamdulillah, sebelum kelas bunda cekatan saya sudah melamar kembaran saya untuk menjadi teman berjuang selama di kelas buncek ini. Alhamdulillah ia juga bersedia. Mohon maaf ya bagi temen yang ayyum tolak.. InsyaAllah kita bisa menjadi teman juga kok.. 

Kami saling mengalirkan raa lewat voice note. Kangen banget ngobrol karena selama pandemi kami tidak pernah main bareng lagi. Jadi kami berhari-hari saling tukar voice note. Ternyata topik kami juga sama. Saya personal mastery sedangkan Annur manajemen Qalbu. 

Hanya saja, selama ini saya "sembunyikan" kebutuhan personal mastery itu. Dalam mind map saya juga menjadi subtopik, (padahal sebenarnya saya fokus ke situ). hehehe. Dalam aliran rasa, ternyata pengalaman kami serupa namun tak sama. 

Dari ceritanya Annur, sebenarnya selama ini ia sudah berhasil dalam memanajemen qalbunya. Jadi tinggal meyakinkannya saja bahwa ia mampu dan sudah berhasil. Ia mempunyai kepribadian dan kesungguhan yang luar biasa dalam menjalani hidupnya.

Saya yakin, InsyaAllah dalam 30 hari ke depan ia mampu bertahan dalam kepompong untuk menjadi kupu-kupu yang indah. Saya hanya bisa memberi referensi-referensi dari jurnal saya sebelumnya dan link video youtube yang berkaitan. 

Untuk sistem, saya sharing pengalaman saya. Ada beberapa elemen yang sangat mempengaruhi suasana hati kita yang perlu kita penuhi dalam kehidupan kita, yaitu:

1. Spiritual

Apa peran kita selama di dunia ini? Apakah yang kita lakukan sudah seperti yang diinginkan Allah SWT ? Mintalah selalu petunjukkan akan jalan yang lurus. Bacalah pesan cinta-Nya. Bacalah pesan-pesannya dalam syair nan indah dalam Al-Qur'an. 

Pujilah Allah SWT dalam dzikir pagi-petang. Mendekatlah kepada-Nya dalam sepertiga malam. Berdoalah dengan suaramu yang lembut untuk memohon cinta-Nya. Pintalah kepadaNya untuk menggenggam pikiran, perasaan dan perilaku kita dalam ridho-Nya.

2. Bagaimana cara kita memandang diri kita (identitas). 

You are more than you think. Lihatlah apa yang sudah kamu lakukan. Lihatlah pencapaian yang sudah kau raih. Dengarlah apa yang diucapkan atau respon orang di sekitarmu. Rasakanlah perasaan apa yang muncul di kala itu. Ingatlah rasa itu, munculkan kembali di kala kau butuh. 

3. Ada apa dengan Qalbu?
Qalbu sangat dipengaruhi oleh pikiran. Pikiran sangat dipengaruhi oleh ilmu yang kita punya. Ketika kita sudah meminta petunjuk-Nya. Maka Allah SWT akan mendatangkan ilmu tu kepada kita. Belajarlah.. Amalkanlah dalam lakumu. 

Sadari fitrah mana yang kosong, tentukan prioritas fitrah mana yang ingin kamu isi duluan. Terbukalah untuk mengisi fitrah itu.. Namun, ketika kau sudah memenuhi fitrah spiritualitas. Allah lah yang akan mengisi kekurangan fitrah-fitrah lainnya. 

4. Kondisi Fisik mempengaruhi qalbu dan sebaliknya.
Cobalah tidur tanpa terganggu hal-hal lain, cobalah jeda sejenak, cobalah untuk merawat dirimu dahulu. Penuhi hak tubuhmu untuk makan yang halal dan sehat, tidur yang cukup dan berkualitas, mandilah dengan aroma sabun favoritmu.

Terakhir, lemaskanlah otot-otot tubuh yang sudah bekerja keras dalam memenuhi tanggung jawabmu sebagai istri dan ibu. Yoga, streching, atau jalan-jalan pagi sembari menghirup udara pagi. Sadari nafas, betapa nikmatnya masih bisa menghirup udara untuk bermanfaat kepada sesama. 

5. Sosial
Bergaullah dengan orang-orang salih, orang yang memanfaatkan waktunya untuk kebaikan dan kebermanfaatan. Bergaullah dengan adab dimana tempatnya berada. Berkomunikasilah dengan santun dan memahaminya. Pahamilah sudut pandang orang lain dalam tiap responnya. 

6. Finansial
Bersedakahlah untuk menyejukkan hatimu. Lihatlah orang-orang di bawahmu. Pergunakanlah hartamu di jalan-Nya. Bukan seberapa banyak hartamu baru berbagi, namun seberapa ikhlas kau memberi. Di situlah kau akan merasakan kaya hati.



Wahai dektwinku, Annur. Semoga bekal yang sedikit saya sampaikan ini bisa membuatmu bertahan dalam tahap kepompong 30 hari ke depan. Percayalah pada dirimu, percayalah Allah SWT bersamamu. Percayalah diriku juga mendoakanmu. 

Dari saudara kembarmu yang jauh di Medan, Ayyum.

Wassalamu'alaikum. wr, wb. 

You May Also Like

0 comments