Jurnal Ulat-Ulat Pekan 6 - Bawa Makanan Kesukaannya

by - March 20, 2021

 


Jurnal Pekan 6

Bawa Makanan Kesukaannya

Pekan ini, saya mencoba memilih tiga ulat untuk saya beri potluck, yaitu ulat kembaran saya, ulat coach, dan ulat yang penuh ketaatan. Untuk potluck yang saya terima dan balasan-balasan potluck tidak saya ceritakan ya..

1. Ulat Kembar –Keluarga Agama

Awalnya saya sudah berniat memberi potluck yang berhubungan dengan situasi yang dia alami yang berbau obat, anak dan pengasuhan. Kami pun sepakat untuk japri keesokan harinya. Tak disangka, ulat kembaran ini sekeluarga mendapat ujian kesehatan di masa pandemi.

Keluarga ulat ini harus isolasi mandiri dan menerima kondisi yang dialami. Saya berniat memberi potluck sungguhan yang mereka sukai dan membuat janji waktu telponan. Sementara itu, saya berkoordinasi dengan teman-teman pengurus RCIP dan leader komponen IP Yogykarta untuk membuat program pendampingan covid ini.

Di sela-sela aktivitas pagi yang padat, saya minta anak saya mengirimkan voice note untuk anaknya ulat kembaran saya. Kami memang sudah akrab. Kata mamanya anak-anak ulat tidak nafsu makan. Mungkin jika anak saya yang bertanya, mereka akan menjawab mau makan apa. Hihih.

Alhamdulillah. Dapat informasi makanan kesukaan mereka. Saya pun mencari dimana saya bisa mendapatkan itu. Alhamdulillah Alllah SWT selalu mempermudah. Saya punya teman-teman yang menjual makanan beku enak, sehat dan bergizi.

Sore harinya, saya bicara setengah jam dengan ibu ulat. Alahamdulilah dia sekarang sudah tenang. Ia bercerita bagaimana kronologinya dan kondisi mereka. Sedikit saya sajikan tentang betapa pentingnya Ibu untuk tenang terlebih dulu agar anak-anaknya sehat.

Ibu sebagai pusat energi dalam sebuah keluarga. Jika ibunya happy, InsyaAllah seluruh anggota keluarga juga happy. Saya juga mengatakan bagaimana pentingnya pengasuhan alami dan buku yang saya baca sesuai fitrah. Alhamdulillah karena berguru kepada Ustadz yang sama kami sepakat akan hal ini.

Setelah seleai bngobrol dengan ibunya, barulah anak-anak ulat ngobrol. Hehehe. Sudah lama anak kami tidak bermain bersama. Adik kecil ulat sudah lancar bicaranya, adik bayi ulat juga sudah bisa makan. Aah tak terasa waktu cepat berlalu.

Akhirnya waktu juga yang memisahkan bincang video call kami. Di waktu yang saya sendiri perlu untuk packing, Alhamdulillah masih bisa meluangkan waktu untuk keluarga ulat yang kami sayangi ini. Semoga tali persaudaraan kami sampai ke JannahNya. Aamiin.

2. Ulat Coach –Keluarga ketahanan Keluarga dan Ulat Keluarga Bisnis

Sebenarnya saya sudah menanyakan potluck kesukaannya hari Senin. Saya juga berniat hari Selasa ingin memberikan potluck yang ia sukai. Namun, karena ada situasi penting mendesak dimana ulat kembaran saya butuh potluck segera, saya mendahulukannya.

Dini hari, di saat anak-anak terlelap adalah waktu yang tepat untuk membuta potluck. Suami saya sedang mengerjakan tugasnya, ia pun mendengarkan celotehan saya. Alhamdulillah, saya senang dengan proses membuat potluck ini ada suami saya yang hadir di situ.

Oke, yang menarik adalah saya mengganti headset dua kali agar suara saya jelas. Akhirnya saya pilih headet awal yang terkoneksi dengan hp via bluetooth. Saya mengetes berkali-kali untuk kejelasan suara saya.

Keasyikan bicara, potluck saya sampai 30 menitan juga. Hahaha. Saya kirim deh itu rekaman suara saya. Saya dengar ulang lah itu rekaman. Yahhhh….. suaranya juga tetap ada noisynya gitu. Kresek-kreek gitu. Ya sudahlah. Qadarullah.

Apakah saya sedih? Enggak sih.. sedikit kecewa iya. Cuma saya terima, yang penting saya sudah berusaha. Habis itu, saya langsung membalas potluck pemberian ulat dari keluarga bisnis. Sekalian ajalah, pikir saya.

Pas merekam, bayi terbangun dan minta nenen. Tapi saya masih semangat nih. Nanggung aaahh.. Besok kalau anak-anak melek fokus ke mereka. Kapan lagi! Dengan semangat saya rekam lagi. rekamna pun selesai dalam durasi beberapa menit.

Saya buka rekamannya …. Subhanallah. Suaranya keciiiiiiiil sekali dan ada noisynya juga. Ya Allah… udah semangat-semangat bikin potluck hasilnya begitu. Huhu… Ga papa, yang penting niatnya nyampe dah. Wkwkwk.

Menyadari kemasan potluck yang kurang maksimal, saya minta maaf kepada mereka atas segala kekurangan saya. Semoga mereka suka dan menerima manfaat dari potluck saya. Semoga potluck yang saya buat dari hati sampai ke hati mereka walaupun tidak sempurna. Aamiin.

3. Ulat penuh ketaatan – Keluarga Parenting

Menyajikan potluck yang satu ini sangat spesial. Mengapa spesial? Karena saya perlu menyadari diri saya sendiri dulu, membedah diri saya sendiri dulu, memberi potluck untuk diri saya sendiri dulu untuk bisa menyajikannya ke ulat yang penuh ketaatan ini.

Sebuah kehormatan beliau bersedia mendengarkan potluck dari saya secara ilmu dan pengalaman beliau sudah jauh dari saya. Beliau juga sudah terkenal dan terbiasa mengisi majeli ilmu. Ketika beliau mengatakan topik potluck “mengenali dan aware dengan emosi diri sendiri supaya sadar tombol diri”, hati ini deg-deg ser. Hahaha.

Qadarullah, saya langsung diuji langsung pengalaman tersebut sehingga saya baru bisa menyajikan dua hari kemudian. Alhamdulillah, potluck saya berikan kepada beliau semoga ada manfaatnya bagi diri beliau. Aamiin.

Alhamdulillah, pada tahap ini saya bahagia bisa memberi potluck voice note. Saya bahagia saya mendapat potluck-potluck dari para ulat lainnya dan saya bahagia bisa membalas potluck mereka. Ada satu yang penting, saya berhasil membuat potluck tulisan buat papa saya di hari genap usianya ke 61 tahun.

Ah ya,, semoga saya bisa memberikan potluck terbaik untuk Allah SWT dalam mengemban setiap amanah yang diberikan-Nya kepada saya. Aamiin.


You May Also Like

0 comments