GAME LEVEL 11- DAY 7- PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN FITRAH SEKSUALITAS

by - February 28, 2020


Peran orang tua dalam pendidikan fitrah seksualitas

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau wanita sejati.  Pendikan fitrah seksualitas ini dimulai sejak bayi lahir. Agar fitrah seksualitas anak tumbuh secara paripurna, diperlukan kehadiran ayah dan ibu sepanjang masa pendidikannya dari bayi sampai akil baligh.

Riset menunjukkan jika anak terpisah dari orang tuanya pada usia dini, anak akan rentan mengalami gangguan kejiwaan, dan ketika dewasa beresiko memiliki masalah sosial dan seksualitas.

Pendidikan fitrah seksualitas ini memiliki beberapa tahap :

1.   Usia 0 – 2 tahun
      Pada  usia ini, anak didekatkan ke ibunya karena ada menyusui

2.   Usia 3 – 7 tahun
      Di rentang usia ini anak lelaki dan perempuan harus dekat dengan ayah dan ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional.  Dengan mengamati ayah dan ibunya, anak bisa membedakan sosok lelaki dan perempuan, dan secara alamiah bisa menentukan apa identitas seksualnya

3.   Usia 7 – 10 tahun
      Di usia ini, anak laki – laki didekatkan dengan ayahnya, karena egosentris anak sudah mereda dan berganti sosiosentris, anak sudah memiliki tanggung jawab moral, dan dimulai juga perintah solat. Ayah diharapkan mampu menjadi teladan dalam urusan kepemimpinan, cinta, kelelakian, dan keayahan

      Begitu juga anak perempuan didekatkan dengan ibunya untuk membangkitkan peran keperempuanan dan keibuannya. Ibu juga diharapkan bisa menjadi teladan dalam merawat dan melayani.

4.   Usia 10 – 14
       Usia ini adalah usia kritis, dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius menuju peran untuk kedewasaan dan pernikahan. Masa ini adalah masa transisi anak menuju kedewasaan, yaitu menuju peran lelaki dewasa dan keayahan bagi anak lelaki dan menuju peran perempuan dewasa dan keibuan bagi anak perempuan.

      Pada usia ini, anak lelaki didekatkan dengan ibunya. Di masa ini anak lelaki sudah memiliki ketertarikan dengan lawan jenis, sehingga anak lelaki perlu memahami wanita secara empati langsung dari sosok wanita terdekatnya. Agar anak lelaki bisa memahami perasaan , fikiran, dan sikap perempuan dan kelak juga istrinya

      Sedang anak perempuan didekatkan dengan ayahnya.  Di masa ini anak perempuan juga sudah memiliki ketertarikan dengan lawan jenis, sehingga anak perempuan perlu memahami lelaki secara empati langsung dari sosok lelaki terdekatnya. Bagaimana lelaki perlu diperhatikan , dipahami, dan diperlakukan.

Setiap tahap pendidikan diatas perlu dilakukan dengan benar. Tahap yang terlewat, akan meningkatkan resiko gangguan/penyimpangan seksual. Karena itulah kita sebagai orang tua perlu lebih serius dalam mempelajari ilmu parenting secara umum dan pendidikan fitrah seksualitas secara khusus, agar anak lelaki kita tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati, dan agar anak perempuan kita tumbuh menjadi  perempuan dan ibu sejati


You May Also Like

0 comments