GAME LEVEL 9-MEMACU KREATIVITAS ANAK- DAY 1

by - December 19, 2019


Day 1: Pembabat Rumput Alami

Alhamdulillah kita tiba di level 9 tentang memacu kreativitas anak sejak dini. Wow.. kira-kira apa yaa yang bisa kita lakukan? hmm..  pagi tadi mama dapat inspirasi ketika melihat ke halaman depan, rumput-rumput sudah meninggi.  Aha! Mama teringat pengalaman mama dulu ketika masih kecil. Mama mengajak Meira mengamati apa yang mama lakukan. Mama mengambil coco dari dalam kandang, marmut single yang suka pilih-pilih makan. Hihi. Kemudian mama mengambil tudung saji yang sudah tidak tepakai.  Mau diapakan coco dengan tudung saji? Akankah menjadikan coco sebagai hidangan sarapan pagi ini? Wkwkkw. Tentu tidak.

Meira terus mengamati apa yang mama lakukan. Mama meletakkan Coco di rerumputan, menjaga agar tidak lari, lalu hap.. menutupnya dengan tudung saji. Mama meminta tolong  kepada ayah untuk mencarikan batu sebagai pemberat supaya kucing tidak dapat mengganggu. Soalnya si Bakiti, kucing yang sering datang ke rumah sudah mengeker Coco dari tadi, tambah lagi kucing lain juga turut datang.

Sambil melahap Oatnya, Mama menceritakan bahwa dulu mama memelihara banyak marmut dan menjadi pemangkas alami rerumputan di lapangan sebelah rumah. Rumputnya bener kandas sehingga tercipta cetakan pangkasan rumput berbentuk persegi panjang sesuai bentuk kurungan besar saat itu. Ketika ramput sudah pendek mama memindahkan kurungan itu ke rumput yang masih tinggi, marmut-marmut dengan lahap membabat rumput dengan senang dan kenyang. Hihii. Begiitu seterusnya cara membabat rumput secara alami. Marmut kenyang, halaman lapang… simbiosis mutualisme yah..

Nah, percobaan ini juga merupaka observasi kecil terhadapa Coco. Selama ini Coco sangat pilih-pilih makanan, seringnya mama membelikan kangkung kesukaannya selain itu sisa kulit buah melon atau semangka yang bisa dimakannya. Apakah Coco juga mau makan rumput?  Kita lihat saja nanti hasilnya. Tadi pagi Coco mungkin masih malu-malu adaptasi dengan lingkungna barunya, maklum baru pertama. Coco tidak kelihatan dari luar, tapi mama bisa mendengar ada sedikit suara kunyahan. Hihih. Alhamdulillah. Semoga Coco mau makan.

Selang  5 jam, mama menggeser perlahan tudung saji pink itu ke arah rumput yang masih tinggi, menjaga Coco agar tidak keluar. Mama mengajak Meira mengamati hasil babatan Coco. Terlihat cukup ada perbedaan tinggi rumput di area yang ditutupin tadi dengan area sekitarnya. Yeaaay. Alhamdulillah cukup lumayan untuk anak baru. Memang tidak seperti Marmut di Medan yang memang gampang sekali makannya. Marmut mBantul lebih kalem makannya. Hahaha. Mama menggeser terus tudung saji menyesuaikan agar Coco tidak kepanasan sehingga hasi pergeseran kedua dan ketiga tidak terlalu kelhatan, apalagi tadi sudah mendung sekali sorenya. Mama tidak mendokumentasikan lagi karena juga mau  menyelamatkan jemuran di belakang. Hohoho. Begitulah kreativitas kami pagi tadi, semoga hari-hari berikutnya ada hal-hal unik yang kami lakukan lagi. Assalamu’alaikum wr..wb

Coco si Marmut Bantul


hasil babatan, tudung saji dipindahin ke area teduh

kelihatan petak hasil babatan 

You May Also Like

0 comments