GAME LEVEL 8-CERDAS FINANSIAL- DAY 7

by - November 30, 2019


Day 7: Cerdas Finansial saat Sakit

Sejak tadi malam tubuh Meira hangat, sampai siang ini pun panasnya naik turun. Suhu tubuhnya mencapai 39.8°C. Meira yang biasanya ceria kali ini diam, bertampang lesu, mata dan kulit yang sedikit memerah. Alhamdulillahnya Meira masih mau makan. Mungkin tubuhnya masih capek sehabis perjalanan dari Medan dan perubahan suhu di Jogja yang sangat gerah. Mama ingat selama di Medan Meira juga tidak ada makan buah dan sayur, ia banyak makan roti dan susu sehingga asupan nutrisi yang lain tidak terpenuhi. Tadi malam, jadinya kami mengurungkan niat berbelanja.
Mengingat kondisinya yang seperti itu, yang hanya bisa mama lakukan adalah mengajaknya berdiskusi, memanfaatkan gaya belajar auditorinya yang selama ini mama nilai sangat efektif.

           Di kala Meira terbangun, barulah mama ajak ngomong pelan-pelan pada Meira yang sedang berbaring. “Kak.. mama hidupin murrotal  ya, biar enak.” Mama menawarkan lantunan ayat suci di dekatnya.  Meira menggangguk tanda setuju.  “Kak.. enak ga kalo lagi sakit?” Meira menggeleng. “kalau lagi sakit Kakak badannya lemes terus ya, pingin bobok terus ga bisa ketawa-ketawa, ga bisa main ya.” Meira mengangguk-angguk. “Kakak lebih suka sehat atau sakit?”tanya mama lagi. “sehat.” katanya dengan suara pelan. “Sehat itu dari Allah, sakit itu juga dari Allah.” “Allah memberi rahmat dan juga memberi peringatan kepada orang sakit kak. Kayak Atok sakit, Allah mengampuni dosa-dosa atok. Allah sayang sama atok. Kalau Kak Meira, Allah mengingatkan bahwa tentara tubuh kakak sedang lemah, kemarin Kak Meira ga kasi makan sayur dan buah tentara tubuh kakak kan. “ Meira menggangguk. “sekarang berarti Kita kasi makan tentaranya ya, kakak makan buah dan sayur lagi.” Meira menggangguk. Alhamdulillah Meira tadi mau makan buah pir dan mangga, sedangkan sayur hanya jamur karena mama belum belanja lagi.

“Kak, kata Allah setiap penyakit ada obatnya. Kayak tadi yang kakak minum, tuh ayah lagi keluar beli obat yang baru.” “beli obat itu pake apa kak?” tanya mama. “uang.”kata Meira pelan. “Orang-orang yang di rumah sakit itu juga bayar berobatnya kak. Sayang kan uangnya, walaupaun ada juga yang dibayarin negara kan tetap ga enak. Bagus uangnya buat kita jalan-jalan, sedekah, berbagi kan kak..” Meira menggangguk. “Tapi memang kadang kita udah jaga kesehatan tapi bisa sakit juga, kita perlu biaya beli obat. Kita perlu  menabung juga untuk kesehatan kita, kayak mama ke gym juga bayar kan kak..” Meira menggangguk lagi. “nabung biaya kesehatan itu bisa nanti dipake beli plester… betadine.. hmm.. apalagi. Madu…  Vitamin…. Yang kayak kak Meira suka minta itu kalo ke guardian, vitamin shaun the sheep. Ntar kakak bisa beli, tapi ga boleh kebanyakan, lebih bagus vitamin alami yang ada di sayur dan buah. Kalau yang dalam kemasan gitu campuran bahan kimia. “ jelas mama. Meira masih mendengarkan. “jadi kakak kalo udah sehat nanti mau ngapain kak?” tanya mama. “nabung.”sebuah jawaban yang membuat hati mama cukup berbunga-bunga. Hihihi. “Wah bagus itu, nanti kita buat celengan khusus tabungan kesehatan ya kak…” mama yang semangat. Hahaha.

“Kak.. ada lagi lho yang bikin kita sehat. Kita sedekah dan baca Al-Qur’an, karena Al-Qur’an itu obat. Sekarang kakak istirahat yaa, sambil dengerin ini surat Ar-Rahman.. mama mengajak Meira baca doa sebelum tidur dan mengelus-elusnya sampai ia memejamkan mata. Mendengar surat Ar-Rahman, mama bersyukur atas nikmat sehat, segala nikmat yang diberikan Allah. Bersyukur bahwa ketika anak sakit kita disadarkan, ternyata kenikmatan mendengar celoteh, tawa, teriakan, tingkah aneh bin lucu adalah nikmat yang tidak kita dapatkan ketika anak sakit. Ibu yang cerdas adalah ibu yang meletakkan investasinya pada anak. Jangan sia-siakan waktu bersama anak karena waktu itu tidak akan bisa diulang :’)

cepat sembuh sayang..

You May Also Like

0 comments