TANTANGAN 10 HARI (T10H ) BUNDA SAYANG - MELATIH KECERDASAN – DAY 16

by - July 03, 2019


Day 16 Family Project: Edukasi Kesehatan Gigi bersama Kakak-kakak

        Meira anak yang senang berteman, apalagi dengan kakak-kakak. Sore ini kakak-kaka dari kompleks seberang main lagi ke rumah. Mama mengeluarkan buku-buku Meira yang menarik supaya mereka membaca bersama-sama. Ada satu kakak, yaitu Kak Ara yang membuka buku. Sedangkan dua anak yang lain antusias melihat marmut di kandang. Meira minta dibacakan sama kakak buku tentang body. Karena buku berbahasa Inggris, mama membantu menjelaskan mana yang artinya ga ngerti, kami membahas tentang rangka, organ pencernaan dan makanan. Mama bertanya, makanan mana yang baik dan tidak baik bagi kesehatan. Awalnya mama mengajak main guru-guruan, tapi yah namanya anak-anak mereka berlari lagi ke depan. Mereka membuka banyak jajanan lolipop dan permen. Meira pun sudah ikut makan lolipop bersama kakak. Aha! Mama sekalian edukasi saja.. hihi


        “Siapa mau main dokter-dokteraaan?” ajak mama. “sayaaaa..”Meira paling semangat. Mama mengambil timbangan dan bergantian meninbang badannya.. Alhamdulillah anak-anak tertarik. Mama mengambil poster edukasi gigi dan mulai mengedukasi tentang makanan yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi. Contoh makanan yang merusak gigi seperti yang sedang mereka makan, enak tetapi manis dan lengket. “Boleh kalau makan yang manis-manis. Tapi sedikit aja ya… “kata mama. Terus mama mengambil apel malang. “Ini makanan yang baik atau yang buruk buat gigi???” tanya mama. “Baiiiiikk…”kata anak-anak. “betulll.” Sini kak Meira, bagikan ke kakak-kakak.” Mama menyodorkan apel ke Meira. Lalu Meira membagikan apel satu per satu kepada mereka. “Apel ini dari mana, dari siapa yaa????” mama memancing bertanya. “Allah.” Kata Kak Ara. “betuuuulll.. “ kata mama. “loh bener?” tannya Kak Ara ga percaya. “iya…. Allah memberi kita rezeki apel untuk kita nikmati… “mama meyakinkan. “Ayo kita sama-sama makan apel… tadi kan udh makan lolipop, sekarang makan yang sehat yaaa..” ajak mama. Anak-anak pun makan apel, ada yang tidak bisa gigit karena gigi depannya ompong, jadinya dipotong-potong deh apelnya. Hiihii. Itulah pentingnya punya gigi.




        Selagi merrka makan mama melanjutkan penyuluhan. Mama menjelaskan tentang jumlah gigi, foto gigi,pergantian gigi susu, proses gigi berlubang, dan tentang menyikat gigi. Di poster, mama bertanya tentang ekspresi anak. “Ini dia kenapa?” tanya mama. “Kesakitan…”jawab mereka. “ yang ini dia tidak nyaman ya, terganggu.. kalau yang ini?” mama menunjuk gambar kedua. “kesakitaan.” Kata mereka kompak.. “ya ini kesakitan ya.. karena lubang giginya makin dalam. Kalau yang ini? “ tanya mama gambar ekspresi terakhir. “nangiisssss..” “ya betulll…. Karena sudah kena syaraf giginya. sakit sekali rasanya.” “Kalian mau senang dan tertawa atau kesakitan dan nangis kayak gini?” tanya mama. “pingin ketawa-ketawa..” kata mereka. “makanya giginya dijaga ya… nanti malam sikat gigi ya.. “ mama menasihati. “iya..” jawab mereka.

makanan yang baik dan buruk untuk gigi

proses gigi berlubang

ekspresi ketika gigi berlubang

pergantian gigi susu

cara menyikat gigi

Selesai makan apel, mama menawarkan Meira menjadi dokter untuk meriksa kakak, tetapi kali ini dia mengabaikan karena lebih ingin nempel-nempel kakak. Mama tawarin dia pake sayap peri pun tidak mau, padahal dari tadi pagi dia pakai terus sayapnya. Jadinya, mama menawarkan salah satu kakak siapa yang mau jadi peri gigi. Peri gigi bertugas memberi hadiah anak yang bisa menyikat gigi dengan baik. Pertama mama mencontohkan cara menyikat gigi pada boneka model gigi . Anak-anak semua memperhatikan. Setelah semua memperhatikan, mama mengeluarkan stiker gigi untuk menarik perhatian anak.. “hayooo siaapa yang mau stikerrrr????” tanya mama. “sayaaa” semua pada mengacung. “siapa yang berani sikat gigi nanti dapat stiker. Nanti Ibu peri memberi hadiah stiker kepada anak yang bisa sikat gigi dengan baik. “ kata mama. Yang berani menyikat  gigi pertama kak Ara, setelah menyikat gigi Kak Fisca sebagai peri gigi memberi hadiah stiker. Berikutnya adalah Kak Fisca sendiri. Awalnya dia ragu, tapi mama ajarkan pelan supaya bisa.. yeaay Kak Fisca berhasil.. terus tinggal Kak Juli dan Meira. Kak Juli ternyata ga mau.. dia lebih tertarik ke boneka-boneka gigi yang lain. Jadilah Meira yang menyikat gigi. Mama jadi ingat, Meira dulu mahir menjelaskan cara menyikat gigi karena sering melihat mamanya. Alhamdulillah sikat gigi selesai….





Anak-anak tertarik kepada boneka gigi yang berisi komik. Mereka duduk bertumpuk di bean bag dan mendengarkan Kak Ara yang sedang membaca. Mama tentu saja ingin mengabadikan momen ceria mereka. Edukasi yang menyenangkan. Tak terasa adzan maghrib, mama menyuruh kakak-kakak pulang ke rumahnya masing-masing. Alhamdulillah Meira sangat senang bisa bermain dengan kakak-kakak. Ia mengantar sampai depan rumah, bahkan tidak mau berpisah. Meira langsung peluk kakak—kakaknya, dan kakaknya memutar tubuh meira yang kecil. Alhamdulillah semua senang. Mama menggoda Meira lagi, “kak.. itu kakak-kakak pake jilbab. Kak Meira kok ga pake jilbab?” “kan di rumah.” katanya. Mama memang tidak memaksakan Meira memakai jilbab, tapi suka menawarkan kalau ingin bepergian. Dengan memiliki teman kakak-kakak yang sholehah semoga Meira menjadi anak solehah juga. Aamiin. Proyek keluarga Healthy Family berjalan.. kali ini tidak hanya kecerdasan Meira saja yang dilatih, tetapi juga kecerdasan kakak-kakak. Semoga bermanfaat. Aamiin..
  

Kecerdasan yang dilatih:
  •          Kecerdasan spiritual
  •          Kecerdasan emosional
  •          Kecerdasan intelektual
  •          Kecerdasan menghadapi tantangan


You May Also Like

0 comments